Menjelang Mudik, Polresta Cirebon Bentuk Tim Terpadu Penanganan Kecelakaan
Kepolisian Resor Kota Cirebon bersama instansi terkait membentuk tim penanganan kecelakaan lalu lintas terpadu menjelang arus mudik Lebaran 2022. Tim dibentuk untuk mengantisipasi kasus kecelakaan di pantura Cirebon.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Sejumlah tempat di jalur pantai utara Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, rawan kecelakaan. Selain minim penerangan, jalan arteri tersebut juga bergelombang. Kepolisian Resor Kota Cirebon bersama instansi terkait pun membentuk tim penanganan kecelakaan lalu lintas terpadu menjelang arus mudik Lebaran 2022.
Hal itu terungkap dalam Rapat Lintas Sektoral Penanganan Kecelakaan di Kantor Samsat Kabupaten Cirebon, Kamis (14/4/2022). Turut hadir perwakilan Satuan Lalu Lintas Polresta Cirebon, Dinas Perhubungan Cirebon, dinas kesehatan setempat, hingga Pengelola Jalan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
”Rapat ini untuk menghadapi arus mudik Lebaran 2022. Untuk mempercepat penanganan kecelakaan, kami juga membentuk tim terpadu,” ujar Wakil Kepala Satlantas Polresta Cirebon Ajun Komisaris Purwadi.
Tim tersebut bakal memastikan jalur pantura aman untuk dilintasi hingga menangani korban pascakecelakaan.
Menurut Purwadi, kendaraan pemudik akan memadati Cirebon. Sebab, jalur tersebut menjadi salah satu pelintasan pemudik tujuan Jawa hingga Lampung. ”(Apalagi), pemerintah menetapkan kegiatan one way (sistem satu arah) di jalan tol pada arus mudik dan balik sehingga jumlah kendaraan begitu besar (di pantura Cirebon),” ungkapnya.
Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, sekitar 85,5 juta orang atau 31,6 persen dari penduduk Indonesia akan mudik pada Lebaran tahun ini. Sekitar 18,9 juta orang di antaranya diperkirakan menggunakan moda transportasi udara, laut, dan kereta di seluruh provinsi. Sisanya diprediksi melalui darat, termasuk pantura Cirebon.
Tim terpadu pun berupaya mengantisipasi kecelakaan saat lonjakan pemudik Lebaran tahun ini. Apalagi, terdapat beberapa titik rawan kecelakaan, seperti Pangenan hingga Gebang. Pada Minggu (3/4), enam nyawa melayang di pantura Gebang setelah kendaraan yang mereka tumpangi menghantam bagian belakang truk.
Peristiwa itu menambah kasus kecelakaan maut di jalur pantura Cirebon sepanjang lebih dari 40 kilometer. Selama 2021, di wilayah hukum Polresta Cirebon terjadi 421 kecelakaan dengan korban meninggal 229 orang dan kerugian Rp 397 juta. Tahun sebelumnya terjadi 446 kecelakaan dengan korban jiwa 270 orang dan kerugian Rp 475 juta.
Kami targetkan H-15 Lebaran (Minggu, 17/4/2022) semua (perbaikan jalannya) sudah selesai.
M Jufri, Pelaksana Jalan Nasional PPK 1.3 Pengelola Jalan Nasional 1 Jabar Kementerian PUPR, mengatakan, perbaikan jalan dari Lohbener, Indramayu, hingga Losari, Cirebon, terus dilakukan. Pembenahan jalan itu berupa pengaspalan ulang, penambalan jalan, dan pemasangan marka jalan. Kegiatan itu untuk mencegah kecelakaan.
”Kami targetkan H-15 Lebaran (Minggu, 17/4/2022) semua (perbaikan jalannya) sudah selesai. Mudah-mudahan selesai karena kami sudah memulai kegiatan ini sejak Januari,” katanya.
Pihaknya juga telah membentuk tim darurat untuk menyisir dan menangani jalan berlubang saat arus mudik dan balik Lebaran.
Diyanto dari Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon menambahkan, petugas masih membenahi penerangan jalan umum (PJU) di jalur pantura. Minimnya penerangan jalan, lanjutnya, tersebar di Pangenan, Gebang, dan Susukan. ”Untuk PJU, sebelum H-15 Lebaran sudah ready (siap) semua,” ucapnya.