Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Barat menyelenggarakan Gelar Pangan Murah di Kota Pontianak, Kalbar, Rabu (13/4/2022). Kegiatan tersebut untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pangan dengan harga terjangkau.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Barat menyelenggarakan kegiatan Gelar Pangan Murah di Kota Pontianak, Kalbar, Rabu (13/4/2022), dengan target 1.000 keluarga. Kegiatan tersebut untuk menjaga ketersediaan, distribusi, dan keterjangkauan kebutuhan pokok bagi masyarakat pada bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran ini.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalbar Heronimus Hero menuturkan, kebutuhan pokok yang dijual pada Gelar Pangan Murah tersebut ditawarkan dengan harga distributor. ”Sehingga harga lebih murah dibandingkan di ritel,” ujarnya.
Kegiatan yang juga didukung Dharma Wanita Kalbar dan organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kalbar tersebut digelar di Kota Pontianak karena jumlah penduduknya paling banyak. Pontianak juga salah satu daerah yang menjadi sampelperhitungan inflasi di samping Kota Singkawang dan Kabupaten Sintang. Meski begitu, kegiatan ini juga digelar di sejumlah daerah lain di Kalbar.
Heronimus menjelaskan, kegiatan ini juga merupakan upaya untuk melakukan stabilisasi harga. Target warga yang mengikuti kegiatan tersebut pada Rabu sebanyak 1.000 keluarga. ”Kalau 1.000 keluarga hadir bisa mengurangi permintaan di pasar. Artinya, peluang pasar untuk menaikkan harga bisa diredam. Sebab, permintaan sebagian telah dipenuhi di acara Gelar Pangan Murah,” ujarnya.
Jika setiap keluarga terdiri atas empat orang, ada sekitar 4.000 orang yang bisa menerima manfaat. Warga cukup datang menunjukkan kartu keluarga agar tidak terjadi pembelian berkali-kali sehingga warga yang membutuhkan bisa mendapatkan kebutuhan pokok secara merata.
Komoditas yang dijual pada kegiatan tersebut antara lain beras produksi Kalbar untuk memberdayakan gabungan kelompok tani. Telur juga disiapkan dari pemasok di Kalbar. Selain itu, ada pula minyak goreng, gula, daging beku, bawang putih, bawang merah, serta buah-buahan.
”Harga pangan yang dijual pada Gelar Pangan Murah ada yang selisih Rp 4.000 lebih murah daripada di pasaran. Beras di pasar Rp 12.000 per kg, di kegiatan tersebut Rp 8.000 per kg,” ujar Heronimus.
Kegiatan tersebut disambut antusiasme warga. Sejak pagi mereka sudah mengantre nomor urut dan menunggu di tenda yang telah disediakan. Lina (39), warga yang mengantre, merasa cukup terbantu di tengah harga sejumlah kebutuhan pokok yang merangkak naik. Kegiatan Gelar Pangan Murah menyediakan barang kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau daripada di warung dan pasar umumnya.
”Minyak goreng terutama saya rasakan masih mahal di pasar umum. Minyak goreng kemasan ada yang Rp 50.000 per 2 liter. Kegiatan ini sangat membantu karena harga lebih murah daripada di pasar,” ujar Lina.
Senada dengan itu, Erma Istanti (56) juga merasa terbantu dengan kegiatan tersebut, terutama bagi masyarakat menengah ke bawah. Hanya, mereka memang perlu mengantre. Erma sejak pukul 07.00 sudah berada di lokasi. Ia juga merasakan harga barang-barang di pasar merangkak naik.
Sementara itu, harga sejumlah kebutuhan pokok dalam Gelar Pasar Murah lebih murah, misalnya minyak goreng Rp 20.000 per liter. Kalau di pasar umumnya, menurut dia, ada yang menjual Rp 27.000 per liter. Demikian juga gula pasir yang di pasar harganya Rp 14.500 per kg, di Gelar Pasar Murah harganya Rp 12.000 per kg. Selama Ramadhan, ia memerlukan banyak gula.
Heronimus menuturkan, kegiatan tersebut juga ditawarkan ke kabupaten-kabupaten. Salah satu kabupaten yang sudah melaksanakan Gelar Pangan Murah adalah Kabupaten Sambas pada 28 Maret. Pada 21 April, kegiatan serupa akan digelar di Kabupaten Sanggau, tepatnya di Kecamatan Kembayang, daerah perbatasan Indonesia-Malaysia.