Harimau Sumatera Masuk Permukiman di Kota Solok, BKSDA Pasang Perangkap
Satu individu harimau sumatera memasuki kawasan permukiman di Tanjung Harapan, Kota Solok, Sumatera Barat, sejak sepekan terakhir. Sementara masyarakat setempat diminta tidak keluar rumah sendirian.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Satu individu harimau sumatera memasuki kawasan permukiman di Kota Solok, Sumatera Barat, sejak sepekan terakhir. Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumbar sedang berusaha mengevakuasi Panthera tigris sumatrae itu dengan memasang perangkap.
Kemunculan harimau itu pertama kali terdeteksi di kawasan Transmigrasi Angkatan Darat di RT 003 RW 006, Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Tanjung Harapan, Kota Solok. Lurah Kampung Jawa Mukhrizon, Rabu (13/4/2022), mengatakan, jejak harimau itu ditemukan warga pada 6 April 2022 pagi.
”Ditemukan jejak diduga harimau sumatera. Untuk memastikannya, kami laporkan ke BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Sumbar. Dari situ, kami melakukan tindakan bersama BKSDA didampingi ketua RT dan masyarakat sekitar. Itu menimbulkan tanda tanya dan keresahan warga. Sampai sekarang masih dalam proses penangkapan,” kata Mukhrizon.
Sepengetahuan Mukhrizon, ini pertama kali harimau masuk ke wilayah kota. Lokasi penemuan jejak itu berada di kawasan permukiman. Di sekitar lokasi juga banyak sawah, ladang, dan semak belukar.
Sehari setelah penemuan jejak itu, kata Mukhrizon, warga Nagari Kuncir, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, melaporkan kehilangan seekor sapi. Beberapa waktu kemudian sapi itu ditemukan mati dimangsa hewan buas, diduga harimau sumatera.
Mukhrizon melanjutkan, jejak terbaru harimau tersebut ditemukan Senin (11/4/2022) di kelurahan tetangga, tepatnya di sekitar SMA 4 Kota Solok di Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan. Sebelumnya, harimau juga melintas di Kelurahan Laing, Kecamatan Tanjung Harapan.
Menurut Mukhrizon, petugas BKSDA telah memasang dua perangkap (box trap) untuk mengevakuasi harimau tersebut. Lokasinya di sekitar Transad dan di sekitar SMAN 4 Kota Solok. Ia pun mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas kerja di malam hari dan berdiam di rumah.
”Jika terpaksa ke luar rumah, jangan sendirian, setidaknya berdua atau bertiga,” katanya.
Secara terpisah, Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono memastikan jejak hewan buas itu memang harimau sumatera. ”Sudah teridentifikasi benar harimau sumatera. Ukuran dewasa,” katanya.
Ardi menjelaskan, lokasi kemunculan tersebut memang koridor harimau sumatera. Harimau itu muncul dari Suaka Margasatwa Barisan di wilayah barat menuju ke Hutan Lindung Kuncir dan Laing di wilayah timur. ”Cuma, baru kali ini menyeberang melewati perkampungan dan kota,” ujarnya.
Dilanjutkan Ardi, BKSDA bersama tim Pemkot Solok, tokoh masyarakat, dan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Arsari sedang berupaya mengevakuasi harimau itu dengan memasang perangkap. Petugas juga memasang perangkap kamera dan melakukan ronda dengan masyarakat kampung.
”(Sebelumnya, kami sudah) melakukan penghalauan dengan meriam karbit, tetapi harimaunya bergeser ke permukiman,” ujar Ardi.
Ardi pun mengimbau masyarakat agar tidak keluar rumah sendirian. Selain itu, warga juga diminta memasang lampu penerangan di rumah dan luar rumah, membunyikan meriam karbit atau petasan pada pagi dan sore, serta melakukan ronda dengan bunyi-bunyian.
”Harimau sumatera tidak akan menyerang manusia, kecuali sedang terluka, merasa terancam, dan melindungi anak,” ujarnya.