Syarat Perjalanan Makin Longgar, Pariwisata Sulut Kian Menggeliat
Kinerja sektor pariwisata Sulawesi Utara diharapkan terus menunjukkan perbaikan seiring pelonggaran syarat perjalanan sekalipun pandemi Covid-19 belum berakhir. Wisatawan mancanegara juga diharapkan kembali berkunjung.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Kinerja sektor pariwisata Sulawesi Utara diharapkan terus menunjukkan perbaikan seiring pelonggaran syarat perjalanan sekalipun pandemi Covid-19 belum berakhir. Wisatawan mancanegara juga diharapkan kembali berkunjung berkat kemudahan mendapatkan visa saat kedatangan.
Sekretaris Daerah Sulut Asiano Gammy Kawatu dalam pembacaan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2021 di hadapan DPRD Sulut mengatakan, target kunjungan wisatawan nusantara sepanjang tahun lalu tidak tercapai. Kunjungan diperkirakan hanya mencapai 40 persen.
”Target wisatawan nusantara kita sepanjang 2021, yaitu 1 juta orang, tidak tercapai. Kami perkirakan jumlahnya hanya di kisaran 400.000-an orang. Sasaran kinerja ini tidak tercapai karena adanya berbagai pembatasan perjalanan hingga akhir tahun,” ujar Asiano, Senin (11/4/2022).
Kendati begitu, ia yakin sektor pariwisata akan kembali bergeliat, terutama jelang masa Lebaran. Perjalanan udara akan lebih mudah karena calon penumpang yang telah tuntas divaksin dapat bepergian tanpa tes antigen atau reaksi rantai polimerase (PCR) terlebih dahulu.
Diperkirakan arus kedatangan penumpang ke Sulut akan memuncak pada 27-28 April mendatang. ”Mudah-mudahan semakin hari pandemi Covid-19 semakin surut menuju endemi. Tetapi, kita senantiasa berupaya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga masyarakat bisa berlalu lintas sambil terus melaksanakan protokol kesehatan,” ujarnya.
Selama Januari-Maret 2022, jumlah penumpang perjalanan udara domestik yang melalui Bandara Internasional Sam Ratulangi mencapai 277.367 orang, sedangkan penumpang penerbangan internasional sebanyak 3.256 orang. Seluruh jumlah penumpang itu, yakni 280.623 orang, menunjukkan peningkatan 26 persen dibandingkan dengan Januari-Maret 2021.
Selama tiga bulan pertama tahun ini pula, jumlah pesawat yang melintas di Bandara Internasional Sam Ratulangi meningkat 2 persen menjadi 3.325 pesawat dibandingkan dengan tiga bulan pertama 2021. Manajemen bandara pun berharap penerbangan akan semakin marak pada bulan April.
Akan tetapi, General Manager Bandara Internasional Sam Ratulangi Minggus Gandeguai mengatakan, terdapat beberapa perubahan kecil dalam syarat perjalanan sebagaimana diatur Surat Edaran (SE) Satuan Tugas Covid-19 Nomor 16 Tahun 2022 dan SE Menteri Perhubungan No 36/2022 yang mengatur transportasi udara.
”Pelaku perjalanan dalam negeri yang sudah vaksinasi booster (ketiga) tidak wajib menunjukkan hasil negatif tes PCR atau antigen, sedangkan yang baru dua kali vaksin harus menunjukkan hasil tes negatif. Ini juga berlaku untuk penumpang yang baru mendapat vaksin dosis pertama,” ujar Minggus.
Pada saat yang sama, pemerintah juga menetapkan Bandara Sam Ratulangi sebagai salah satu pintu masuk kunjungan wisatawan mancanegara yang menyediakan fasilitas visa on arrival (perolehan visa saat kedatangan). Kebijakan ini diambil Kementerian Hukum dan HAM untuk mendukung pariwisata berkelanjutan semasa pandemi.
Sulut pun resmi menjadi salah satu dari tujuh pintu masuk bagi pelancong dari sembilan negara Asia Tenggara (ASEAN) dan 43 negara lain. Kebijakan ini diharapkan bisa menjaga pertumbuhan yang telah tampak sejak Maret 2022 dengan kedatangan 1.461 penumpang via Manado, meningkat 58 persen dibandingkan dengan sebulan sebelumnya.
”Kami menyambut baik pemberlakuan visa on arrival. Kami harap ini bisa membawa angin segar yang menggairahkan perekonomian Sulut di bidang pariwisata,” ujar Minggus.
Di lain pihak, Satgas Covid-19 Sulut pun terus mendorong masyarakat untuk segera mendapatkan vaksin meski tidak semata-mata untuk memudahkan penerbangan. Sebab, hingga kini, cakupan vaksinasi dosis pertama, dengan target 2,62 juta orang, baru mencapai 70,74 persen, sedangkan dosis ketiga 51,31 persen. Vaksinasi penguat pun baru 10,33 persen.
”Kami terus mengajak masyarakat untuk bersinergi dengan pemerintah dalam pengendalian pandemi Covid-19. Segera vaksinasi diri hingga lengkap, termasuk vaksinasi booster apabila sudah memenuhi syarat tiga bulan dari dosis kedua. Status pandemi Covid-19 secara global belum dicabut sehingga kewaspadaan harus terus dikedepankan,” ujar dr Steaven Dandel, juru bicara Satgas Covid-19 Sulut.