Kebutuhan Uang Tunai pada Ramadhan dan Idul Fitri 2022 di Jabar Tembus Rp 19,26 Triliun
Lebaran tahun ini kebutuhan uang tunai di Jawa Barat diperkirakan mencapai Rp 19,26 triliun.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Perkiraan kebutuhan uang tunai di Jawa Barat pada Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah mencapai Rp 19,26 triliun. Pelayanan penukaran uang disediakan oleh perbankan untuk mengurangi potensi persebaran uang palsu dari penukaran tidak resmi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto di Bandung, Senin (11/4/2022), menyatakan, pihaknya telah menyediakan Rp 24,09 triliun untuk penukaran uang di Jabar tahun ini. Penyediaan jumlah yang lebih tinggi daripada estimasi kebutuhan tersebut untuk mengantisipasi transaksi di tengah masyarakat yang mulai meningkat.
”Kami menyediakan lebih besar, sekitar 125 persen dari kebutuhan Rp 19,26 triliun. Ini dilakukan untuk jaga-jaga karena libur kali ini animonya luar biasa,” ujarnya.
Prediksi kebutuhan uang cetak Ramadhan kali ini, lanjut Herawanto, 10,42 persen lebih tinggi dibandingkan dengan kebutuhan tahun 2021. Kebutuhan uang cetak saat Ramadhan dan Idul Fitri pada tahun tersebut mencapai Rp 17,44 triliun.
Menurut Herawanto, peningkatan ini menunjukkan perekonomian masyarakat semakin baik di tengah pandemi. Kondisi ini akan berdampak pada tingginya transaksi uang sehingga kebutuhan uang cetak yang baru turut meningkat.
Kue perekonomian yang membesar ini ditandai dengan tingginya transaksi tunai dan nontunai.
Apalagi, mobilitas masyarakat dalam Ramadhan tahun ini lebih longgar dibanding tahun sebelumnya. Menurut Herawanto, pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dapat memicu aktivitas ekonomi masyarakat dan pembayaran. Pelonggaran kali ini pun disambut dengan kesempatan mudik di tengah pandemi.
”Ini ada sisi positif. Kue perekonomian yang membesar ini ditandai dengan tingginya transaksi tunai dan nontunai. Peningkatan aktivitas masyarakat ini membutuhkan peningkatan layanan sistem pembayaran,” ujarnya dalam pembukaan layanan penukaran kas keliling terpadu kepada masyarakat di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Bandung.
Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana yang turut hadir dalam pembukaan tersebut menyatakan, pemulihan ekonomi ini terjadi seiring pandemi yang mulai terkendali. Layanan penukaran uang ini pun menjadi kebutuhan karena masyarakat memiliki tradisi memberikan uang kepada anggota keluarga lain.
”Satu tradisi di tengah masyarakat ini menunjukkan proses pemulihan ekonomi. Mudah-mudahan Bandung bisa berubah dari fase pandemi ke fase endemi. Angka penambahan kasus kali ini juga lebih rendah,” ujarnya.
Penukaran resmi
Herawanto meminta masyarakat melakukan penukaran uang melalui pelayanan bank terdekat. Hal ini dilakukan untuk menghindari uang palsu hingga menghemat masyarakat karena penukaran uang di layanan resmi tidak dipungut biaya.
Selain itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat di Jalan Braga, Kota Bandung, juga menyediakan layanan penukaran dengan menggaet 14 bank. Kegiatan ini berlangsung 11-26 April 2022 dari pukul 08.00-12.00.
Pada layanan ini, setiap orang mendapatkan kesempatan penukaran uang maksimal Rp 3,8 juta. Pecahan yang bisa didapatkan, antara lain, Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000, Rp 2.000, dan koin Rp 1.000.
Agustinus Rianto (24), salah satu warga yang menukarkan uang, bersyukur bisa menukarkan uang dalam pelayanan tersebut. Apalagi, uang yang ditukar ini hendak dibawa pulang ke kampung halamannya di Sumatera.
”Kalau nukar di sini tidak ada potongan. Jadi, uang yang diterima tidak berbeda. Saya juga lebih nyaman dan aman transaksi di sini,” ujarnya.