Kebutuhan Uang di Kalsel Meningkat, BI Siapkan Rp 2,5 Triliun
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan menyiapkan uang tunai Rp 2,5 triliun selama Ramadhan dan Lebaran tahun ini, meningkat 15 persen dibandingkan tahun lalu.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA
Salah seorang warga menunjukkan uang cetakan baru setelah menukarkan uangnya kepada pihak bank dalam kegiatan pelayanan penukaran uang bersama di Benteng Vastenburg, Solo, Jawa Tengah, Senin (27/5/2019). BI Solo memprediksi kebutuhan uang selama Ramadhan dan Lebaran 2019 di wilayah Solo Raya mencapai Rp 5,4 triliun.
BANJARMASIN, KOMPAS — Kebutuhan uang tunai pada periode Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini diperkirakan meningkat akibat peningkatan aktivitas masyarakat seiring pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan menyiapkan uang tunai sebesar Rp 2,5 triliun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan Imam Subarkah mengatakan, kebutuhan uang tunai selalu meningkat pada periode Ramadhan dan Idul Fitri karena ada beberapa tambahan kebutuhan masyarakat. Bahkan, selama dua tahun Ramadhan dan Idul Fitri dalam suasana pandemi Covid-19, kebutuhan uang selalu meningkat dibandingkan hari-hari biasa.
”Tahun ini, kami telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp 2,5 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat Kalsel selama Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah. Jumlahnya meningkat sebesar 15 persen dibandingkan tahun 2021,” katanya dalam kegiatan temu wartawan di Banjarmasin, Senin (11/4/2022) sore.
Menurut Imam, langkah tersebut dilakukan seiring momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut serta untuk mengantisipasi peningkatan transaksi masyarakat sejalan dengan pandemi yang mulai terkendali, pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), dan peningkatan aktivitas masyarakat saat Ramadhan dan Idul Fitri.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan Imam Subarkah di Banjarmasin, Senin (11/4/2022).
”Kondisi tahun ini sudah agak berbeda dengan kondisi dua tahun lalu. Karena itu, kami menghitung ada peningkatan kebutuhan uang pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2022 ini,” ujarnya.
Untuk mendapatkan uang tunai, tersedia layanan penukaran uang tunai pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H melalui dua cara, yaitu penukaran uang di perbankan dan penukaran uang di mobil kas keliling.
Penukaran uang di perbankan dapat dilakukan di 28 bank umum dan 15 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang tersebar di seluruh wilayah Kalsel. Kegiatan penukaran dapat dilakukan di 198 titik layanan penukaran, yakni 168 titik layanan bank umum dan 30 titik layanan BPR. Penukaran uang di perbankan sudah dilakukan dari 4 April sampai dengan 28 April 2022.
Jumlahnya meningkat sebesar 15 persen dibandingkan tahun 2021. (Imam Subarkah)
Sementara itu, penukaran uang di mobil kas keliling hanya digelar di Lapangan Kamboja, Kota Banjarmasin, pada 5, 11, 12, 18, 19, 25, dan 26 April 2022. ”Layanan penukaran uang di mobil kas keliling kembali dibuka setelah ditiadakan selama dua tahun akibat pandemi,” katanya.
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Warga menukarkan uang baru pada layanan kas keliling Bank Indonesia di Banjarnegara, Jateng, Senin (20/5/2019).
Imam menyampaikan, sebagai wujud digitalisasi dan untuk menghindari kerumunan, masyarakat diharapkan memesan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR (https://pintar.bi.go.id) sebelum hadir ke lokasi kas keliling. Pemesanan menggunakan nomor induk kependudukan kartu tanda penduduk dan dapat dilakukan mulai H-7 sampai maksimal pukul 23.00 Wita pada H-1 atau satu hari sebelum pelaksanaan penukaran kas keliling.
”Untuk layanan penukaran uang di mobil kas keliling dibatasi maksimal Rp 3,8 juta per orang dan kuotanya hanya untuk 100 orang per hari guna menghindari terjadinya kerumunan,” ujarnya.
Kepala Divisi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Manajemen Intern BI Kalsel Robi Ariadi menambahkan, pihaknya telah melakukan edukasi penukaran uang dengan memasang spanduk di bank-bank yang ada di Kalsel. Masyarakat diharapkan mengetahuinya sehingga tidak lagi menukar uang pada pedagang di pinggir jalan demi keaslian uang rupiah.
”Layanan penyediaan dan penukaran uang rupiah juga menjangkau hingga ke daerah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T. Dengan Rp 2,5 triliun, kami pastikan bisa menyediakan uang layak edar sampai ke semua penjuru Kalsel,” katanya.