Tak Masuk Anggaran, Jatim Belum Pasti Gelar Program Mudik Gratis
Situasi Covid-19 yang sulit diprediksi sejak tahun lalu menyebabkan program mudik gratis Lebaran 2022 oleh Pemprov Jawa Timur belum jelas diadakan. Program bisa dijalankan dengan melibatkan pihak lain.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Warga mengantre pada hari pertama pendaftaran mudik gratis yang diselenggrakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Kantor Dinas Perhubungan Jatim di Surabaya, Senin (5/6/2017).
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Timur belum pasti menggelar program mudik gratis Lebaran karena tidak masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD 2022. Program itu terakhir kali dilaksanakan pada Lebaran 2019, sedangkan pada kurun waktu 2020-2021 ditiadakan akibat serangan pandemi Covid-19.
Menurut Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Sabtu (9/4/2022), mudik Lebaran 2022 tidak dilarang karena situasi pandemi dianggap membaik. Namun, situasi baru membaik sejak Indonesia berhasil melewati gelombang ketiga Februari 2022. Di sisi lain, penetapan APBD 2022 sudah berlangsung tahun lalu ketika situasi pandemi masih belum membaik.
Lebaran diperkirakan jatuh pada 2-3 Mei 2022 atau sebelum pembahasan dan penetapan berbagai program APBD Perubahan 2022. Menurut Emil, tidak memungkinkan bagi Jatim untuk mengucurkan dana program mudik gratis. Namun, program ini tetap bisa berjalan dengan dana atau upaya di luar pemerintah.
Untuk Lebaran 2022, pemerintah pusat melonggarkan kebijakan mudik bagi warga yang sudah divaksin. Pemudik yang telah vaksinasi dosis pertama, kedua, dan ketiga tidak diwajibkan tes Covid-19. Adapun yang baru menjalani vaksinasi dosis pertama dan kedua perlu tes Covid-19 antigen 1 x 24 jam atau tes usap PCR 3 x 24 jam sebelum keberangkatan. Pemudik yang baru menerima vaksinasi dosis pertama perlu tes usap PCR.
”Kami menyadari, mudik tidak lagi dilarang pada tahun ini, tetapi tahun lalu belum bisa dipastikan apakah situasi pandemi masih memungkinkan atau tidak sehingga program belum masuk dalam APBD 2022,” kata Emil.
Namun, Emil melanjutkan, program mudik gratis bisa dilaksanakan dengan syarat partisipasi dari berbagai entitas atau bukan pemerintah. Jika program tetap berlangsung, skala kegiatan tidak akan sebesar pada 2018 dan 2019 atau sebelum serangan pandemi Covid-19.
Program mudik gratis bisa dilaksanakan dengan syarat partisipasi dari berbagai entitas atau bukan pemerintah.
Catatan Kompas, mudik gratis terakhir kali diadakan pada Lebaran 2019. Ketika itu, Jatim mengucurkan dana sekitar Rp 20 miliar untuk pemberangkatan 280.000 pemudik tujuan kabupaten/kota di luar Surabaya. Peminat mudik gratis 2019 lebih banyak daripada tahun sebelumnya, sekitar 210.000 orang. Pandemi sejak Maret 2020 memaksa Jatim meniadakan program mudik gratis untuk tahun itu dan 2021.
Secara terpisah, Kepala Kepolisian Daerah Jatim Inspektur Jenderal Nico Afinta mengatakan, pihaknya terus mempersiapkan aparatur untuk pengamanan mudik Lebaran di provinsi berpenduduk 40 juta jiwa itu. Polri akan bertugas melaksanakan patroli, rekayasa lalu lintas, pengaturan, sekaligus pemantauan penerapan protokol kesehatan bersama dengan TNI dan aparatur pemerintah.
”Sedang disiapkan Operasi Ketupat Semeru dengan harapan perjalanan mudik masyarakat berlangsung tertib, lancar, sekaligus menekan risiko penularan Covid-19,” kata Nico. Jajaran kepolisian resor se-Jatim telah diperintahkan untuk turut menggencarkan vaksinasi bagi warga.
Antrean kendaraan dari arah Tuban melintasi sisa jalan dari Jembatan Balun yang ambles dan sedang dalam proses penghancuran di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Rabu (30/3/2022). Jembatan Balun yang berada di jalan nasional tersebut ambles pada sore hari sebelumnya setelah dilewati truk gandeng. Jembatan sepanjang 25 meter dengan lebar 6 meter itu ambles sedalam lebih kurang 1 meter.
Berdasarkan survei lanjutan ketiga Kementerian Perhubungan setelah Presiden Joko Widodo memperbolehkan mudik Lebaran, yang berpotensi melakukan perjalanan selama masa angkutan hari raya sekitar 85,5 juta orang. Mayoritas atau 47 persen pemudik akan melakukan perjalanan darat dengan kendaraan pribadi. Sebanyak 31 persen juga lewat darat dengan angkutan umum. Jumlah pengguna kereta api dan pesawat diperkirakan setara, yakni 10 persen. Adapun jumlah pengguna kapal atau jalur laut 2 persen.
Provinsi asal pemudik terbanyak ialah Jatim dengan 14,6 juta orang, Jabodetabek dengan 14 juta orang, dan Jawa Tengah dengan 12,1 juta orang. Namun, provinsi atau daerah tujuan pemudik yang terbanyak justru Jateng yang akan dibanjiri 23,5 juta pemudik, Jatim dengan 16,8 juta pemudik, dan Jawa Barat non-Jabodetabek dengan 14,7 juta pemudik. Pemerintah memprediksi puncak perjalanan arus mudik berlangsung pada 29-30 April 2022. Sementara arus balik diperkirakan terjadi pada 8 Mei 2022.