Dugaan Bunuh Diri dalam Kematian Ibu dan Dua Anak Kembarnya di Deli Serdang
Polresta Deli Serdang mendalami penyebab kematian ibu dan dua anak kembarnya. Mereka ditemukan meninggal di kamar rumahnya. Ada dugaan bunuh diri meski belum ditemukan motifnya.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
LUBUK PAKAM, KOMPAS — Kepolisian Resor Kota Deli Serdang mendalami penyebab kematian seorang ibu berinisial RDS (37) serta dua anak kembarnya, SAL (4) dan SES (4). Mereka ditemukan meninggal di dalam kamarnya di sebuah rumah mewah di Jalan Antara Pasar 4,5, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Muncul dugaan mereka bunuh diri dalam tragedi ini.
”Kami sudah melakukan otopsi terhadap tiga orang yang ditemukan dalam keadaan meninggal. Otopsi ini penting untuk memastikan penyebab kematian ketiganya,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Deli Serdang Komisaris Polisi I Kadek Hery Cahyadi, Kamis (7/4/2022).
Ibu dan dua anak kembarnya itu ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar mereka pada Rabu sore. Awalnya, orangtua RDS yang sedang datang berkunjung ke rumah itu curiga ketika mengetuk kamar dan tidak mendengar suara sama sekali. Beberapa kali pintu diketuk, tetapi tidak ada jawaban.
Orangtua RDS pun meminta beberapa orang tetangganya untuk mendobrak pintu. Mereka pun menemukan RDS dan dua anak kembarnya terbaring tidak bernyawa dengan semuanya mengeluarkan buih dari mulutnya. ”Kami mendapat laporan sekitar pukul 16.30 dan langsung datang ke lokasi,” kata Kadek.
Kadek mengatakan, jenazah ketiganya langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk diotopsi. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, antara lain sisa makanan dan minuman yang terdapat di dalam kamar tersebut. Polisi juga sudah menyita dan sedang memeriksa rekaman kamera pengawas atau CCTV rumah.
”Untuk sementara, ada dugaan bunuh diri. Tidak terdapat tanda kekerasan di tubuhnya. Namun, belum diketahui motifnya,” kata Kadek.
Untuk sementara, ada dugaan bunuh diri. Tidak terdapat tanda kekerasan di tubuhnya. Namun, belum diketahui motifnya.
Meski demikian, lanjut Kadek, pihaknya tetap menunggu hasil otopsi dan pemeriksaan barang bukti untuk memastikan penyebab kematian ketiganya. Mereka juga akan memeriksa keluarga setelah pemakaman dilakukan. ”Kami belum bisa memeriksa suami RDS dan keluarga lainnya karena masih dalam suasana duka,” katanya.
Kadek mengatakan, pemeriksaan keluarga inti juga sangat penting dalam penyelidikan penyebab kematian. Polisi hingga kini belum menemukan motif bunuh diri. Saat tiga orang ditemukan meninggal, suami RDS, berinisial BPP, masih berada di kantornya, di salah satu bank BUMN di Lubuk Pakam. Ia merupakan kepala unit di bank tersebut.
Sementara itu, RDS merupakan seorang guru PNS di SMK Negeri 1 Beringin, Deli Serdang. ”Namun, ia sudah lama cuti karena ingin mengurus kedua anak kembarnya,” kata Kepala SMK Negeri 1 Beringin Ilyas.
Ilyas mengatakan, RDS sudah cuti tanpa gaji sejak awal mengandung. Setelah melahirkan, ia juga masih lanjut cuti karena ingin fokus mengurus anak kembarnya yang disebut merupakan hasil bayi tabung tersebut. Menurut dia, RDS tidak pernah menceritakan masalah keluarga kepada teman-temannya di sekolah.
Berdasarkan pantauan Kompas, jenazah ibu dan dua anaknya tersebut sudah diserahkan polisi kepada keluarga pada Kamis pagi. Mereka disemayamkan di rumah RDS. Suara isak tangis tak habis-habis terdengar di rumah itu. Orangtua RDS bolak-balik memeluk jenazah anak dan kedua cucunya.
Sementara BPP tampak duduk termenung di samping jenazah istri dan dua anaknya. Di dinding rumah itu tampak poster-poster belajar anak, seperti poster belajar huruf dan angka. Di halaman rumah juga terdapat media bermain anak. Hampir di semua sudut rumah, mulai dari teras, garasi, hingga ruang tamu, terdapat banyak kamera pemantau.
Wartawan dan orang yang melayat pun dilarang keluarga mengambil foto di dalam rumah. Pengumuman larangan mengambil foto digantungkan mulai dari pagar hingga dalam rumah. Pihak keluarga pun belum memberikan keterangan terkait kematian ibu dan dua anak kembarnya itu.
Kepala Lingkungan di Jalan Antara Kecamatan Lubuk Pakam, Lina, mengatakan, keluarga menyampaikan bahwa jenazah akan dimakamkan pada Jumat (8/4/2022) di Tanjung Morawa. Lina menyebut, RDS dan keluarganya merupakan warga di lingkungan itu. Namun, Lina tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut tentang keluarga tersebut.
Lina menyebut, kepolisian membawa tiga jenazah untuk diotopsi pada Rabu malam dan pada Kamis pagi sudah diserahkan kepada keluarga.