Penuhi Kebutuhan Ramadhan dan Lebaran, BI Cirebon Siapkan Rp 3,7 Triliun
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon menyiapkan uang tunai sekitar Rp 3,7 triliun untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran 2022. Angka itu menurun dibandingkan tahun lalu karena meningkatnya transaksi elektronik.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon Hestu Wibowo (tengah) memberikan keterangan kepada awak media, Rabu (6/4/2022), di Kota Cirebon, Jawa Barat. KPwBI Cirebon menyiapkan uang tunai sekitar Rp 3,7 triliun untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran 2022.
CIREBON, KOMPAS — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon menyiapkan uang tunai sekitar Rp 3,7 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah Cirebon, Jawa Barat, selama Ramadhan dan Lebaran 2022. Jumlah itu berkurang dibandingkan tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 4,8 triliun.
”Kami mencatat transaksi secara elektronik meningkat sehingga kebutuhan uang kartal terdampak (berkurang),” kata Tri Adi Riyanto, Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon, dalam siaran persnya, Kamis (7/4/2022),
KPwBI Cirebon bekerja sama dengan perbankan dan Badan Perkreditan Rakyat di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, atau Ciayumajakuning dalam mendistribusikannya.
Peningkatan transaksi elektronik di Ciayumajakuning tercatat dalam alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) yang pada Februari 2022 naik 35,4 persen dibandingkan periode serupa tahun lalu. Adapun nominal APMK bertambah 44,05 persen dibandingkan tahun sebelumya.
Penggunaan uang elektronik di Ciayumajakuning juga mencapai 5,3 juta kali pada Februari tahun ini atau meningkat 9,63 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau 54,86 persen dibandingkan tahun lalu. Transaksi via Standar Kode Respons Cepat Indonesia atau QRIS hingga awal 2022 mencapai Rp 23,18 miliar atau meningkat 941,5 persen dari 2021.
Meski transaksi nontunai melonjak, lanjut Tri, ketersediaan uang kartal Rp 3,7 triliun untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran 2022 sudah sesuai proyeksi perbankan. Pihaknya mencatat, rata-rata kebutuhan uang tunai selama periode itu berkisar Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun dengan deviasi berkisar 10 persen.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Penyedia jasa penukaran uang baru menunggu pelanggan di kawasan Tamansari, Jakarta Barat, Selasa (18/4). Jasa penukaran uang ini memungut biaya 10 persen dari jumlah uang yang ditukarkan. Meski penukaran uang baru dapat dilakukan di bank, sebagian warga tetap ada yang memanfaatkan jasa penukaran uang di pinggir jalan ini.
Penukaran uang disiapkan
Kepala KPwBI Cirebon Hestu Wibowo memastikan akan menambah uang kartal jika dana Rp 3,7 triliun yang disiapkan tidak cukup. Apalagi, masyarakat acap kali menukar uang tunai dengan berbagai pecahan saat Lebaran. ”Setelah dua tahun tidak ada, sekarang penukaran uang kami siapkan di berbagai tempat,” ujarnya.
Pihaknya menyiapkan 11 lokasi penukaran uang tunai di Kota Cirebon, yakni Masjid Nurul Amal, Grage Mall Cirebon, CSB Mall, Grage City Mall, Masjid At-Taqwa, dan Rest Area KM 166 arah Jakarta-Jawa. Masyarakat dapat menukarkan uang di tempat itu pada 6, 7, 8, 11, 12, 18, 19, 25, hingga 29 April.
”Kami tetap menerapkan protokol kesehatan saat penukaran uang,” ucap Hestu. Warga yang ingin menukar uang dengan pecahan tertentu harus mendaftar di https://pintar.bi.go.id/. Aplikasi itu akan menunjukkan jadwal kedatangan warga sehingga menghindari kerumunan. Setiap hari, pihaknya membatasi hanya 100 pengunjung dan penukaran maksimal Rp 3,8 juta per orang.
Sebelumnya, secara nasional Bank Indonesia menyiapkan uang tunai senilai Rp 175,26 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri tahun ini. Jumlah itu bertambah 13,42 persen dibandingkan tahun sebelumnya sejalan dengan pemulihan ekonomi yang berlanjut.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlinson Hakim, seperti dilaporkan Kompas.id, Senin (4/4/2022), menyatakan, seperti rutinitas tahun-tahun sebelumnya, kebutuhan uang pada bulan Ramadhan selalu meningkat dibandingkan bulan-bulan lainnya. Oleh karena itu, BI rutin mengantisipasi kenaikan permintaan itu dengan menyiapkan uang tunai setiap tahun.
Ia menjelaskan, peningkatan jumlah uang tunai yang disiapkan BI sejalan dengan membaiknya daya beli masyarakat. Seiring dengan makin terkendalinya jumlah kasus Covid-19, pemerintah melonggarkan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) serta mendorong mobilitas masyarakat guna menggairahkan kembali aktivitas ekonomi.
”Peningkatan uang yang kami siapkan tersebut didasarkan pada pertimbangan peningkatan indikator ekonomi dan peningkatan aspek mobilitas,” kata Marlison dalam taklimat media bertajuk ”Penyampaian Kesiapan Penukaran Uang Rupiah Baru & Sistem Pembayaran Saat Ramadhan & Idul Fitri”, Senin (4/4/2022).