Lokasi Pelabuhan Ditetapkan, Pelayaran Lampung-Bangka Belitung Pacu Ekonomi Daerah
Usulan pembukaan jalur penyeberangan dari Lampung ke Bangka Belitung mendapat dukungan Kementerian Perhubungan. Lokasi pembangunan pelabuhan di setiap provinsi telah ditetapkan.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Rencana pembangunan akses penyeberangan dari Provinsi Lampung ke Bangka Belitung mendapat dukungan pemerintah pusat. Pembangunan pelabuhan di setiap provinsi akan segera direalisasikan tahun ini. Jalur transportasi baru tersebut diharapkan meningkatkan konektivitas sosial dan ekonomi kawasan.
Kepala Dinas Perhubungan Lampung Bambang Sumbogo menuturkan, Pemprov Lampung awalnya menawarkan dua lokasi untuk pembangunan pelabuhan. Kedua lokasi itu yakni di wilayah Sungai Sidang, Kabupaten Mesuji, dan Tanah Merah di Kabupaten Tulang Bawang.
Setelah dilakukan survei, Pemprov Lampung menyarankan pelabuhan dibangun di lahan Dermaga Tanah Merah milik PT Dipasena Citra Darmaja. Lokasi itu dipilih karena kondisi sedimentasi sungai lebih baik dan memungkinkan kapal besar merapat ke dermaga. Selain itu, infrastruktur jalan menuju lokasi juga cukup memadai.
Bambang menyebut, pihak perusahaan juga telah sepakat menghibahkan lahan tersebut kepada Pemprov Lampung. Menurut rencana, pembangunan pelabuhan akan dimulai pada Mei 2022. ”Rencana pembangunan konektivitas antardaerah ini telah mendapat dukungan Menteri Perhubungan dan akan segera direalisasikan,” kata Bambang di Bandar Lampung, Kamis (7/4/2022).
Sementara itu, Pemprov Bangka Belitung menyiapkan dua lokasi pelabuhan untuk akses pelayaran ke Lampung. Di Pulau Bangka, pelabuhan berlokasi di Sadai Bangka Selatan, sedangkan di Pulau Belitung, pelabuhan berlokasi di Tanjung Pandan.
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto menyampaikan, rencana pembukaan konektivitas pelayaran dari Lampung ke Bangka Belitung mendapat dukungan Kementerian Perhubungan. Pembukaan akses pelayaran tersebut diyakini mendongkrak perekonomian di setiap daerah. Aktivitas perdagangan komoditas pertanian dan peternakan antarwilayah pun diyakini lebih efisien.
Selama ini, kata Fahrizal, komoditas pertanian dan peternakan dari Lampung dikirim ke Bangka Belitung melalui pelabuhan di Jakarta atau Sumatera Selatan. Dengan pelabuhan-pelabuhan baru tersebut, waktu tempuh penyeberangan bisa dipangkas dari 20 jam menjadi 10 jam. Selain itu, biaya logistik juga diprediksi bisa lebih murah.
Ediawan (40), pengusaha sapi asal Bangka Belitung, menyambut baik rencana pemerintah membuka akses penyeberangan dari Lampung menuju Bangka Belitung. Ia berharap, pembangunan prasarana itu bisa membuat biaya pengiriman logistik menjadi lebih murah.
Selama ini, ia harus menyewa kapal untuk mengangkut sapi hidup yang dibeli dari Kabupaten Lampung Tengah. Biaya angkut dikirim bersama pelaku usaha lain. Selain sapi, komoditas yang biasa dibeli dari Lampung adalah beras dan sawit.
Selain menyewa kapal, pengiriman komoditas yang dibeli dari Lampung menuju Bangka Belitung dilakukan melalui Sumatera Selatan dan Jakarta. Namun, biaya logistik menjadi lebih mahal karena barang harus diangkut terlebih dahulu melalui jalur darat.