Vaksinasi di Kota Kupang Kian Gencar, Publik Mulai Abaikan Prokes
Kasus Covid-19 yang melandai di Kupang membuat warga mulai abai menerapkan protokol kesehatan. Padahal, seminggu lagi warga akan merayakan Paskah yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Pemerintah terus dorong vaksinasi.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Satuan Tugas Covid-19 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, kian gencar mendorong program vaksinasi. Demi mempermudah akses warga, lokasi vaksinasi diumumkan satu hari sebelumnya. Di sisi lain, kasus Covid-19 yang sudah melandai membuat masyarakat merasa kebal sehingga merasa tidak perlu lagi menetapkan protokol kesehatan.
Pada Rabu (6/4/2022), vaksinasi massal digelar di berbagai tempat, seperti Kompleks Manulai II, Gereja Protestan Agape, Kantor Lurah Nunleu, Posyandu Permata Ibu di Kelurahan Kepala Lima, Puskesmas Pembantu Oebufu, dan Rumah Sakit Umum Daerah SK Lerik. Di luar itu, pelayanan di semua puskesmas tetap berjalan seperti biasa selama jam operasional.
Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Kota Kupang, Ernest Ludji, mengatakan, upaya tersebut efektif untuk meningkatkan laju vaksinasi sebab banyak yang belum mengetahui lokasi vaksinasi. Vaksinasi yang digelar di luar fasilitas kesehatan terselenggara atas kerja sama dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
Hingga Selasa (5/4/2022), warga Kota Kupang yang sudah menerima vaksinasi dosis pertama sebanyak 341.019 orang atau 102,22 persen, sedangkan vaksinasi dosis kedua sebanyak 269.488 orang atau 80,77 persen. Adapun total warga Kota Kupang yang harus menerima vaksinasi sebanyak 333.628 orang. Pemerintah Kota Kupang belum merilis penerima vaksin penguat.
Sebaran vaksinasi di Kota Kupang merupakan yang tertinggi di antara 22 kabupaten/kota di NTT. Secara keseluruhan, vaksinasi dosis pertama di NTT menjangkau 3.484.523 orang atau 90,95 persen, dosis kedua sebanyak 2.447.155 orang atau 63,87 persen, dan vaksin penguat sebanyak 190.339 orang atau 4,97 persen. Total warga NTT yang harus menerima vaksinasi sebanyak 3.831.539 orang.
Di tengah serapan vaksinasi yang terus meningkat, laju penularan Covid-19 di Kota Kupang juga melandai apabila dibandingkan satu bulan sebelumnya. Jumlah kasus harian pada Selasa, misalnya, tersisa 173 kasus. Sebulan sebelumnya, jumlah kasus harian pernah mencapai 3.000 orang. Tingginya penularan saat itu terjadi setelah varian Omicron terdeteksi masuk Kota Kupang.
Jumlah kasus harian pada Selasa, misalnya, tersisa 173 kasus.
Tinggi sebaran vaksinasi serta melandainya penularan membuat sejumlah warga tidak lagi patuh pada protokol kesehatan (prokes). Di jalanan, warga tidak lagi mengenakan masker. ”Kekebalan sudah terbentuk dengan sendirinya sehingga tidak masalah. Mari kita hirup udara segar dan oksigen yang selama ini terhalang masker,” kata Okto Kase (52), seorang warga.
Perayaan Paskah
Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man berharap warga tetap tidak larut dalam euforia pencapaian vaksinasi. Protokol kesehatan tetap diperhatikan mengingat potensi penularan masih tinggi. ”Kita belum bisa deklarasi kekebalan komunitas karena vaksinasi belum sampai 100 persen,” katanya.
Apalagi, satu pekan ke depan, umat Kristiani akan merayakan Paskah mengenang kabangkitan Yesus Kristus. Kerumunan warga di Kota Kupang sebagai daerah mayoritas Kristiani itu tidak bisa dihindari. Momentum itu dikhawatirkan berpotensi menimbulkan penularan Covid-19.
Goris Takene, pengurus gereja Katolik di Kelurahan Bello, mengatakan, pelaksanaan peribadatan di gereja masih tetap memperhatikan protokol kesehatan. Perayaan ekaristi berlangsung beberapa kali demi menghindari penumpukan umat di dalam gedung gereja.