Dinamika BBM Diharapkan Tidak Ganggu Geliat Pariwisata Bali
Dinamika BBM diharapkan tidak mengganggu upaya pemulihan ekonomi Bali, termasuk sektor pariwisata. Pertamina memastikan penyaluran BBM di Bali tetap lancar.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — PT Pertamina (Persero) memastikan penyaluran bahan bakar minyak jenis Pertalite dan solar di Bali berjalan lancar meskipun terjadi peningkatan konsumsi kedua jenis BBM tersebut. Dinamika BBM belakangan ini diharapkan tidak mengganggu upaya memulihkan ekonomi Bali, termasuk sektor pariwisata yang sedang kembali bergeliat.
Dalam siaran pers Pertamina yang diterima Selasa (5/4/2022) disebutkan, Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara menyalurkan BBM, masing-masing, pertamax sebanyak 12.200 kiloliter (KL), pertalite sebesar 55.000 KL, dan solar sebanyak 13.000 KL setiap bulannya ke wilayah Bali.
Terkait hal itu, Area Manager Communication and Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) Deden Mochamad Idhani menyatakan, stok BBM di seluruh terminal dalam kondisi aman dan cukup.
Deden menyebutkan permintaan terhadap BBM Ron 90 jenis pertalite dan solar bersubsidi sedang meningkat, termasuk di Bali. Peningkatan konsumsi BBM terjadi sejak 1 April 2022.
Dikatakan, konsumsi BBM jenis pertalite mengalami peningkatan sebesar 15 persen dan biosolar sebesar 10 persen. Kedua jenis BBM tersebut tidak mengalami kenaikan harga, pertalite masih dengan harga Rp 7.650 per liter, sedangkan solar subsidi seharga Rp 5.150 per liter.
Dari pantauan di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di kawasan Kota Denpasar, Bali, Selasa (5/4), BBM jenis solar dinyatakan tidak tersedia atau sedang kosong. Sementara itu, penjualan BBM di SPBU tersebut terpantau lancar dan tidak terjadi antrean.
Adapun pihak Pertamina menyatakan stok BBM di seluruh terminal BBM dalam kondisi aman dan cukup, tetapi akan ada jeda waktu pengisian suplai BBM ke SPBU-SPBU lantaran proses penyaluran dari terminal BBM ke SPBU membutuhkan waktu.
Dalam siaran pers Pertamina juga dinyatakan, Pertamina memastikan stok BBM maupun LPG untuk Bali tetap aman selama Ramadhan sampai menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah mendatang.
Sejauh ini, kami belum menerima keluhan dari anggota mengenai kelangkaan solar. (Eddy Dharma Putra)
Demi memastikan ketersediaan stok BBM dan LPG serta mengoptimalkan penyalurannya ke masyarakat, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus akan mengaktifkan pos layanan Satuan Tugas Ramadhan Idul Fitri. Pertamina juga mengimbau konsumen agar menghubungi Pertamina Contact Center 135 atau melalui aplikasi MyPertamina apabila konsumen kesulitan mendapatkan pasokan BBM atau LPG.
Secara terpisah, Ketua DPD Organda Provinsi Bali Ketut Eddy Dharma Putra menyatakan belum menerima laporan pengaduan atau keluhan dari kalangan anggota Organda Bali terkait ketersediaan BBM jenis solar maupun dinamika harga BBM.
Dihubungi Selasa (5/4), Eddy menyebutkan, kenaikan harga BBM akan berdampak terhadap tarif angkutan barang maupun angkutan orang maupun daya beli masyarakat. ”Sejauh ini, kami belum menerima keluhan dari anggota mengenai kelangkaan solar,” ujarnya.
Eddy mengatakan, sektor transportasi menjadi urat nadi pergerakan ekonomi. Oleh karena itu, menurut Eddy, kelancaran pergerakan transportasi akan menggerakkan perekonomian. Sehingga ketersediaan BBM menjadi penting. Di sisi lain, menurut Eddy, ekonomi Bali juga digerakkan pariwisata dan transportasi menjadi bagian dari industri pariwisata tersebut.
”Situasi kelangkaan BBM, utamanya jenis solar, yang belakangan terjadi di wilayah Jawa dan Sumatera diharapkan tidak berimbas ke Bali karena akan berdampak terhadap kelancaran transportasi barang dan transportasi orang di Bali,” katanya.
Untuk itu diharapkan, pemerintah dapat memastikan dan menjamin ketersediaan BBM di Bali demi mendukung upaya pemulihan ekonomi Bali.