Tujuh Tahun Sepi, Stasiun Gumilir di Cilacap Kembali Layani Penumpang
Stasiun Gumilir di Cilacap kembali beroperasi setelah 7 tahun tidak terpakai untuk naik dan turun penumpang. Warga menyambut antusias.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Sejumlah warga di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengapresiasi pengaktifan kembali Stasiun Gumilir sebagai stasiun pemberhentian dan keberangkatan kereta api setelah tidak dipakai selama 7 tahun terakhir. Operasional stasiun tersebut dinilai mempermudah akses penumpang kereta yang tinggal di sekitar Kecamatan Cilacap Utara.
”Senang sekali karena ada stasiun yang dekat rumah. Kalau harus ke stasiun di Cilacap kota lebih jauh karena jaraknya sampai sekitar enam kilometer,” kata Lusia Dyah Pratiwi (33), warga Cilacap yang tinggal di Jalan Abimanyu, Kebonmanis, Cilacap Utara, Jumat (1/4/2022).
Menurut Lusia, jarak rumahnya ke Stasiun Gumilir hanya sekitar dua kilometer dan butuh waktu tidak lebih dari lima menit. ”Stasiunnya masih satu kecamatan jadi lebih dekat,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Reni Tania (34), warga Gunung Simping, Kecamatan Cilacap Tengah. ”Kalau ke stasiun di kota perlu waktu sampai 10 menitan karena jaraknya sekitar lima kilometer. Kalau ke Stasiun Gumilir paling 3-5 menit. Jadi tidak usah bangun cepat-cepat,” kata Reni.
Slamet Riyadi (40), warga Cilacap lainnya, menyampaikan, diaktifkannya kembali Stasiun Gumilir memberi alternatif pengunjung atau penumpang untuk turun, tidak sebatas di stasiun Cilacap kota. Adapun jarak antara stasiun Cilacap kota dan Stasiun Gumilir mencapai 7,6 kilometer.
”Saya ikut senang dengan dibukanya Stasiun Gumilir. Tentu ini bermanfaat bagi warga Cilacap dan juga penggemar transportasi kereta api karena makin banyak pilihan titik henti. Ini meningkatkan animo pencinta kereta api,” kata Riyadi.
Riyadi berharap stasiun itu bisa meningkatkan perekonomian di Cilacap dan memudahkan akses bagi warga di sekitar stasiun. ”Kita tahu Cilacap sebagai kota yang menjorok karena punya teluk. Artinya, orang ke Cilacap itu memang harus menyengaja, bukan kota lintas. Mudah-mudahan ini makin memeriahkan Cilacap karena hidupnya lagi Stasiun Gumilir,” ujarnya.
Vice President PT KAI Daop 5 Purwokerto Daniel Johannes Hutabarat, dalam siaran pers menyampaikan, per 1 April 2022 ini, Daop 5 Purwokerto melakukan reaktivasi layanan penumpang di Stasiun Gumilir, Cilacap. ”Kembali beroperasinya Stasiun Gumilir melayani penumpang bertujuan mengakomodasi permintaan masyarakat Cilacap melalui Bupati Cilacap H Tatto Suwarto Pamudji,” kata Daniel.
Menurut Daniel, Stasiun Gumilir akan melayani empat perjalanan kereta api jarak jauh (KAJJ) pulang pergi (PP) dan enam kereta api aglomerasi dengan berbagai kota tujuan mulai 1 April 2022. Kereta itu antara lain, KA Wijayakusuma, Purwojaya, Joglosemarkerto, dan Kamandaka.
Stasiun Gumilir akan melayani empat perjalanan kereta api jarak jauh (KAJJ) pulang pergi (PP) dan enam kereta api aglomerasi dengan berbagai kota tujuan mulai 1 April 2022.
Untuk reaktivasi angkutan penumpang di stasiun Gumilir, PT KAI Daop 5 Purwokerto telah melakukan sejumlah persiapan guna mendukung layanan penumpang, antara lain, menyediakan check-in counter (CIC), pintu boarding, dan menyediakan juga beberapa fasilitas pendukung lain, seperti tempat parkir, ruang tunggu, toilet, dan tempat shalat.
Masyarakat yang ingin menggunakan jasa kereta api dari Stasiun Gumilir, lanjut Daniel, dapat melakukan pemesanan tiket melalui Aplikasi KAI Access, atau sejumlah kanal resmi penjualan tiket lainnya karena tidak tersedia loket pembelian secara langsung atau go show.
”Kembali berhentinya kereta api di Stasiun Gumilir diharapkan akan dapat memberikan kemudahan transportasi yang nyaman dan aman bagi masyarakat,” ujar Daniel.