Kompetisi BRI Liga 1 2021-2022 resmi berakhir, Kamis malam. Bali United pun berpesta setelah mencatat sejarah sebagai klub yang meraih dua gelar juara secara beruntun, yakni musim 2019 dan 2021-2022.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS – Bali United mengukir sejarah dalam penyelenggaraan kompetisi sepak bola Liga Indonesia dengan meraih juara secara beruntun, yakni, juara Liga 1 musim 2019 dan musim 2021-2022. Sejarah Bali United lainnya diukir Ilija Spasojevic dengan menyabet penghargaan sebagai pencetak gol terbanyak musim ini dengan torehan 23 gol.
Persebaya Surabaya tidak ketinggalan meraih prestasi. Mereka memborong tiga penghargaan, yakni, Aji Santoso sebagai pelatih terbaik, Taisei Marukawa sebagai pemain terbaik, dan Marselino Ferdinan sebagai pemain muda terbaik. Adapun wasit terbaik jatuh kepada Thoriq Munir Alkatiri, sementara gol terbaik musim ini diukir Carlos Manuel dos Santos Fortes, pemain Arema FC asal Portugal.
Penghargaan maupun juara dalam BRI Liga 1 2021-2022 itu diumumkan di akhir kompetisi Liga 1 2021-2022 seusai pertandingan antara Persik Kediri kontra Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis (31/3/2022) malam. Seremoni penyerahan penghargaan, pengalungan medali, dan penyerahan trofi juara Liga 1 dihadiri, antara lain, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso, dan Gubernur Bali Wayan Koster.
Pelatih Bali United Alessandro Stefano Cugurra Rodrigues, yang akrab disapa Teco, menyatakan Bali United layak menjuarai Liga 1 2021-2022. Teco mengungkapkan, timnya sudah lama menyiapkan diri dan menggelar latihan sejak Februari 2021 meskipun tidak mengetahui apakah Liga 1 akan digelar atau tidak akibat merebaknya pandemi Covid-19, saat itu.
“Persiapan lama ini membuat kami bisa main bagus di liga, bisa angkat trofi juara,” kata Teco dalam tayangan wawancara seusai pertandingan melawan Persik Kediri di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis (31/3) malam.
Bali United mulai mengunci gelar juara Liga 1 2021-2022 sejak pekan ke-32. Perolehan poin mereka saat itu, yakni 72 poin, berselisih lima poin dengan pesaing terdekatnya, Persib Bandung. Skuad berjulukan “Serdadu Tridatu” itu memastikan gelar juara setelah pada pekan ke-33 Persib ditahan Persik. Adapun Bali United justru ditundukkan Persebaya Surabaya dalam laga pekan ke-33 tersebut.
Ini hari yang membahagiakan bagi sepak bola Indonesia karena kita sudah bisa menyelesaikan kompetisi BRI Liga 1 2021-2022 dalam keadaan aman, tertib, dan terkendali. (Mochamad Iriawan)
Ketika menghadapi Persik, Kamis (31/3), Bali United menang telak, 3-1. Dalam laga tersebut, Ilija Spasojevic mencetak satu gol sehingga pemain bernomor punggung 9 itu secara keseluruhan mengoleksi 23 gol sepanjang musim ini.
Dalam masa pandemi
Baca juga : Tiga Alasan Bali United Pantas Menjadi Juara Liga 1 Musim 2021-2022
Penyelenggaraan Liga 1 2021-2022 juga mencatatkan sejarah karena liga sepak bola kasta tertinggi di Tanah Air itu digelar dalam suasana pandemi Covid-19. Secara keseluruhan, digelar 306 pertandingan selama tujuh bulan sejak Agustus 2021.
Dalam kata sambutannya menjelang berakhirnya BRI Liga 1 2021-2022 di Gianyar, Iriawan menyatakan terselenggaranya kompetisi Liga Indonesia tersebut menjadi hal yang membahagiakan bagi berbagai pihak yang terlibat dalam persepakbolaan di Indonesia.
“Setelah hampir dua tahun terhenti akibat pandemi Covid-19, ini hari yang membahagiakan bagi sepak bola Indonesia karena kita sudah bisa menyelesaikan kompetisi BRI Liga 1 2021-2022 dalam keadaan aman, tertib, dan terkendali,” ujar Iriawan.
Iriawan juga menyatakan PSSI merencanakan akan menggulirkan Liga Indonesia musim 2022-2023 pada Juli mendatang. Iriawan berharap situasi dan kondisi akan membaik sehingga penyelenggaraan Liga Indonesia dapat menghadirkan penonton di stadion.
Adapun Zainudin Amali menyatakan kompetisi diperlukan untuk menguji dan mengukur hasil pembinaan sepak bola di Indonesia. Menurut Zainudin, kompetisi juga penting untuk mengenali talenta-talenta sepak bola muda di Tanah Air dan sebagai ajang mencari pemain yang akan menjadi skuad tim nasional.
“Dibutuhkan kompetisi yang bagus untuk membuat tim nasional yang bagus,” kata Zainudin.