Jaga Stabilitas Harga dan Stok, Pemprov Kalteng Siapkan Pasar Penyeimbang
Satgas Pangan Kalimantan Tengah terus melakukan inspeksi mendadak ke pasar juga gudang Bulog untuk memastikan pasokan dan harga masih dalam batas kewajaran.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
Suasana di Pasar Besar Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (21/3/2022).
PALANGKARAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memastikan stok kebutuhan pangan di pasar aman menjelang Ramadhan. Pemerintah juga menyiapkan operasi pasar penyeimbang untuk bisa memengaruhi harga di pasar.
Pada Rabu (30/3/2022) pagi, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo beserta sejumlah pejabat dan aparat keamanan melakukan inspeksi mendadak ke beberapa lokasi, seperti di Pasar Besar Palangkaraya, Pasar Kahayan, dan gudang Bulog Kota Palangkaraya. Hadir pula dalam kegiatan tersebut Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah Inspektur Jenderal Nanang Avianto dan Komandan Komando Resor Militer 102/PJG Brigadir Jenderal Yudianto Putrajaya.
Edy Pratowo mengungkapkan, dalam pantauannya, kondisi stok sejumlah kebutuhan pokok masih aman untuk satu bulan ke depan, bahkan lebih. Menurut dia, selama ini pemerintah dan pengusaha terus berkoordinasi untuk memastikan pasokan barang tersedia. ”Kalau ada kelangkaan di daerah lain, di Kalteng sejauh ini stok atau pasokan semua komoditas masih aman,” ujarnya.
Edy menambahkan, dalam inspeksi itu ia melihat harga sejumlah barang kebutuhan pokok masih cukup tinggi. Namun, menurut dia, harga masih dalam batas kewajaran, salah satunya minyak goreng yang berkisar Rp 14.500-Rp 29.000 per liter.
Di beberapa lokasi, seperti di Pasar Besar, dari pantauan Kompas,harga minyak goreng kemasan mencapai Rp 25.000 per liter. Harga yang tak jauh berbeda juga terlihat pada minyak goreng kemasan yang dijual di kios-kios ritel.
Sementara itu, lanjut Edy, untuk ketersediaan beras di gudang Bulog sampai saat ini dinilai masih memenuhi kebutuhan masyarakat di Kalteng. Bulog masih menyimpan 4.669,8 ton beras yang dibeli dari masyarakat. ”Tentunya dengan kualitas bagus,” katanya.
Edy menambahkan, pihaknya juga menyiapkan operasi pasar penyeimbang yang bisa diterapkan di seluruh kabupaten dan kota di Kalteng. Pasar penyeimbang ini akan menjual berbagai kebutuhan pokok dengan harga distributor untuk bersaing dengan harga di pasar.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kalimantan Tengah Aster Bonawaty mengatakan, pasar penyeimbang menjual kebutuhan pokok dengan harga murah untuk merangsang mekanisme harga di pasar agar tidak terlalu tinggi. Hal ini dinilai bakal efektif untuk mengontrol harga. ”Kami beli langsung dari distributor dan produsen yang ada di Kalteng. Operasi ini (pasar penyeimbang) sudah berlaku sejak lama dan selalu efektif mengontrol harga,” katanya.
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
Pedagang bahan pokok di Pasar Kahayan, Kalimantan Tengah, pada Senin (21/3/2022).
Aster mengungkapkan, pemerintah saat ini juga menyiapkan industri minyak goreng bekerja sama dengan perusahaan sawit yang ada di Kalimantan Tengah. Di Kabupaten Kotawaringin Barat, misalnya, beberapa perusahaan sawit sudah bisa memproduksi minyak goreng meski belum dalam jumlah banyak. ”Ke depan, industri hilir perlu disiapkan sehingga Kalteng betul-betul mandiri dalam pangan,” ujarnya.
Dari pantauan Kompas di Pasar Besar Kota Palangkaraya, ayam potong harganya masih normal sekitar Rp 38.000 per kilogram. Kenaikan harga terjadi pada komoditas telur yang sebelumnya Rp 23.000 per kilogram kini menjadi Rp 26.000 per kilogram. Hal serupa juga terjadi pada komoditas gula pasir yang sebelumnya Rp 14.000 per kilogram kini menjadi Rp 15.000 per kilogram.
Kapolda Kalimantan Tengah Brigadir Jenderal (Pol) Nanang Avianto mengungkapkan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan kebutuhan pokok. Pihaknya akan terus melakukan pengawasan untuk mengantisipasi penimbunan. ”Saya sudah perintahkan semua jajaran untuk bersama mengawal itu. Kami melakukan itu untuk mengantisipasi kelangkaan dan mencegah harga melambung tinggi,” ucapnya.
Kapolda menegaskan, pihaknya akan menindak tegas para pengusaha dan masyarakat yang berani melakukan penimbunan minyak goreng dan komoditas lain. ”Semua ini sudah menjadi komitmen kami untuk mengamankan pendistribusian bahan pangan agar lebih baik. Apabila ada indikasi penimbunan demi keuntungan dan merugikan masyarakat, kami akan tindak tegas,” katanya.