Vaksinasi ”Booster” Syarat Mudik, Kapolda Jabar: Tidak Ada Pembatasan Mobilitas
Polda Jabar tidak membatasi mobilitas warga saat mudik Lebaran tahun ini. Namun, pemudik harus menjalani vaksinasi penguat dan disiplin protokol kesehatan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Suntana memastikan tidak ada pembatasan mobilitas warga saat mudik Lebaran 2022. Meski demikian, pemudik harus menjalani vaksinasi penguat atau booster serta menerapkan protokol kesehatan.
”Kami tidak akan melaksanakan pembatasan,” ucap Suntana menjawab pertanyaan awak media terkait pembatasan pergerakan pemudik Lebaran. Hal itu ia sampaikan ketika menghadiri vaksinasi Covid-19, Selasa (29/3/2022), di Pelabuhan Perikanan Kejawanan Kota Cirebon, Jabar.
Sebelumnya, pemerintah mengizinkan masyarakat mudik Lebaran dengan syarat telah dua kali vaksin dan satu kali dosis vaksin penguat. Kondisi ini berbeda dibandingkan masa Lebaran 2020 dan 2021 ketika pemerintah melarang mudik karena berpotensi terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Saat itu aparat bersiaga 24 jam di pos penyekatan untuk membendung arus mudik. Di wilayah Jabar saja, sebanyak 158 pos penyekatan mudik dioperasikan pada 6-17 Mei 2021. Dari survei Kementerian Perhubungan waktu itu, diperkirakan 23 persen dari 27 juta pemudik menuju Jabar.
Menurut Suntana, Operasi Ketupat yang selalu berjalan menjelang Lebaran kini dalam tahap evaluasi, termasuk terkait kekurangan tahun lalu. ”Karena kegiatan pos pam (pengamanan) itu tidak hanya memberikan keamanan, keteraturan lalu lintas, tetapi juga pelayanan vaksinasi,” ujarnya.
Pihaknya bakal bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menyiapkan pos vaksinasi Covid-19 untuk masyarakat yang belum divaksin di wilayah asalnya. ”Meskipun sudah divaksin, masyarakat tetap harus menjaga kewaspadaan dan disiplin (protokol kesehatan),” katanya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cirebon Maria Listiwaty mengatakan, cakupan vaksinasi penguat di Cirebon terus meningkat setelah pemerintah menjadikan vaksin dosis ketiga itu sebagai syarat mudik. ”Allhamdulillah, peningkatan booster 9 persen dalam seminggu ini,” ujarnya.Hingga Senin (28/3/2022), vaksinasi dosis pertama di Cirebon mencapai 323.029 atau 123,2 persen dari target 262.198 orang. Adapun vaksinasi dosis kedua tercatat sudah 255.384 atau 97 persen dan vaksinasi penguat terdata 47.675 atau 18 persen. Hari ini vaksinasi menyasar 2.500 warga.
Maria mengingatkan, penyebaran Covid-19 masih mungkin terjadi meski pemudik telah divaksin. Apalagi, Cirebon bakal kedatangan pelaku perjalanan dari banyak daerah. Untuk itu, pihaknya menyiagakan 229 tempat tidur isolasi yang tersebar di 11 rumah sakit di Cirebon.
”Saat ini, yang terisi hanya 21 tempat tidur. BOR (tingkat keterisian rumah sakit) untuk ruang Covid-19 sekitar 7 persen,” ujarnya. Adapun total kasus Covid-19 di Kota Cirebon sejak 2020 hingga kini sebanyak 15.071 orang, 557 orang meninggal, dan 79 masih dirawat.
Ahmad Rio Yusuf (20), mahasiswa di Cirebon, mengikuti vaksinasi penguat agar bisa mudik ke Tuban, Jawa Timur, sebelum Lebaran. ”Mending booster daripada tes. Apalagi, tes PCR yang harus bayar. Saya enggak sanggup. Kalau masker, sih, tetap dipakai. Cuci tangan juga,” katanya.