Tekan Konsumsi Batubara, Kawasan Pembangkit Listrik Paiton Manfaatkan Tenaga Surya
PT Paiton Operation & Maintenance Indonesia (POMI) membangun instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya guna mendukung energi terbarukan. Hal itu dilakukan guna menekan penggunaan batubara.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
PROBOLINGGO, KOMPAS – PT Paiton Energy (PE) – PT Paiton Operation & Maintenance Indonesia (POMI) membangun instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya guna mendukung energi terbarukan dengan menekan penggunaan batubara. Pembangkit listrik berkapasitas 1 megawatt tersebut dimanfaatkan di area pembangkit, atap gedung dan perumahan, serta untuk mengoperasikan bus listrik karyawan.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dibangun dari stasiun Photovoltaic (PV) untuk keperluan konsumsi sendiri dengan total kapasitas terpasang 1013 kW (1 megawatt) dengan Sistem Tenaga Surya on-Grid. Proyek PLTS terpasang di area pembangkit Paiton (689 Kilowatt), atap gedung administrasi (65 KW), dan atap balai rekreasi di perumahan Paiton (289 KW).
“Listrik yang dihasilkan ini juga digunakan untuk mengisi daya bus listrik yang berfungsi sebagai transportasi karyawan sehari-hari. Selain itu, perusahaan juga membangun PLTS untuk masyarakat sekitar, yaitu di PP An Nuqayah Sumenep (35KWP) dan di SMAN 8 Malang (15 KWP),” kata Chief Financial Officer PT Paiton Energy Bayu Anggoro Widyanto, Selasa (29/03/2022).
Menurut Bayu, PT Paiton Energy mendukung kebijakan pemerintah dalam mitigasi perubahan iklim dan mendukung pemanfaatan energi terbarukan. “Meskipun hingga saat ini kami masih menggunakan batubara, kami mendukung program pemerintah. Kami sudah melakukan upaya-upaya untuk mengarah ke sana,” kata dia.
Meski belum bisa memberikan peta jalan pengurangan penggunaan batubara, Bayu mengatakan bahwa hingga saat ini terus dilakukan pembahasan terkait upaya mitigasi perubahan iklim. “Banyak pihak harus diajak bicara terkait hal itu. Namun, yang jelas kami mendukung dan akan terus membahas hal itu,” kata dia.
PT Paiton Energy menghasilkan 2.045 megawatt listrik. Adapun batubara yang digunakan sekitar 7 juta ton per tahun.
Amirul Ichwan, Senior Plant Engineer POMI mengatakan, saat ini PT Paiton Energy-POMI berencana menambah instalasi tenaga surya tersebut. “Direncanakan akan ditambah 4 megawatt dan menggunakan lahan ash-landfill (tempat penimbunan batubara) yang masih belum terpakai. Saat ini masih proses studi kelayakan,” katanya.
Berdasarkan analisa dalam setahun, menurut Amirul, solar panel yang terpasang bila dikonversikan bisa menghasilkan efisiensi plant setara bahan bakar batubara sebesar 1.194 ton per tahun.
“Penambahan instalasi tenaga surya ditargetkan bisa tuntas akhir tahun ini, sehingga tahun depan sudah bisa beroperasi. Dan jika ini sudah terpasang, maka kapasitasnya diperkirakan bisa empat kali lipat dibandingkan yang ada saat ini,” kata dia.
Selain melakukan efisiensi dan menekan penggunaan batubara pada lingkungan internal perusahaan, PT Paiton Energy–POMI juga melakukan konservasi hutan rakyat di Desa Selobanteng, Situbondo, Jawa Timur, serta memberdayakan masyarakat di Kampung Blekok, Desa Klatakan, Kabupaten Situbondo dengan konservasi mangrove. Hal itu dilakukan guna mitigasi perubahan iklim melalui pengurangan dan penyerapan emisi karbon, melalui tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Paiton Energy telah melaksanakan program CSR sejak tahun 2000 yang dirancang setiap tahun, dan dipantau oleh Komite Pengembangan Masyarakat. Program dikategorikan dalam tiga fokus yaitu mendukung keberlanjutan Perusahaan (pembangkit), keberlanjutan sosial ekonomi, serta keberlanjutan energi dan lingkungan.