Pariwisata Mandalika Terus Menggeliat Seusai MotoGP
Setelah ajang MotoGP, Mandalika menjadi magnet pariwisata Lombok. Kehadirannya, kini menggairahkan sektor pariwisata yang sempat lesu akibat pandemi Covid-19.

Rombongan wisatawan asal luar Nusa Tenggara Barat berfoto bersama di titik berfoto yang disediakan di luar Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (26/3/2022). Meskipun gelaran MotoGP telah usia, antusiasme masyarakat dari daerah-daerah di Indonesia untuk datang ke kawasan sirkuit tersebut masih sangat tinggi. Hal itu berdampak positif bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menggantungkan usaha dari pariwisata. Oleh karena itu, berbagai kegiatan (olahraga dan pariwisata) yang bisa mendatangkan wisatawan ke Mandalika atau Nusa Tenggara Barat harus terus didorong oleh pengelola kawasan maupun pemerintah daerah.
Seperti yang diharapkan, kehadiran Mandalika dan suksesnya ajang MotoGP di sana mulai menggerakkan sektor pariwisata di Nusa Tenggara Barat. Kunjungan wisatawan yang tiada henti setelah gelaran itu menjadi angin segar yang diharapkan bisa terus bertahan.
Berbeda dengan saat gelaran MotoGP 18-20 Maret 2022 lalu yang selalu mendung, langit Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu (26/3/2022) siang sekitar pukul 12.45 Wita benar-benar cerah.
Sinar matahari jadi terasa begitu terik. Diam di rumah atau hotel tempat menginap, lalu keluar saat sore yang lebih teduh seharusnya bisa jadi pilihan. Namun, wisatawan yang datang ke kawasan Sirkuit siang itu tampaknya tak peduli. Begitu bus berhenti tak jauh dari gerbang sirkuit, puluhan penumpangnya bergegas turun.
Lihat juga: Selesai MotoGP Sirkuit Mandalika Jadi Lokasi Wisata Baru di Lombok
Mereka lalu berjalan kaki menuju beberapa area berfoto di depan sirkuit. Ada yang berfoto dengan latar belakang patung ”Speed” Presiden Joko Widodo yang sedang naik motor di sisi kanan gerbang sirkuit hingga tulisan besar Sirkuit Mandalika di sisi kiri.

Rombongan wisatawan asal luar Nusa Tenggara Barat memadati area berfoto yang disediakan di luar Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (26/3/2022). Meskipun gelaran MotoGP telah usia, antusiasme masyarakat dari daerah-daerah di Indonesia untuk datang ke kawasan sirkuit tersebut masih sangat tinggi. Hal itu berdampak positif bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menggantungkan usaha dari pariwisata. Oleh karena itu, berbagai kegiatan (olahraga dan pariwisata) yang bisa mendatangkan wisatawan ke Mandalika atau Nusa Tenggara Barat, harus terus didorong oleh pengelola kawasan maupun pemerintah daerah.
Rombongan itu tampak antusias mengabadikan momen di Mandalika, baik saat berfoto sendiri maupun dalam rombongan besar. Tidak cukup dalam satu jepret, tetapi berkali-kali jepretan. Juga berganti-ganti pose dan posisi.
Saat rombongan wisatawan dengan bus itu asyik berfoto, dari sisi timur sirkuit, iringan mobil terlihat mendekat. Rombongan ini juga tidak melintas begitu saja, tetapi berhenti tak jauh dari bus diparkir.
Baca juga: Empat BMW Menjelajah Mandalika
Begitu turun dari mobil, para penumpangnya juga melakukan hal yang sama dengan wisatawan yang menggunakan bus. Mereka langsung ke area berfoto, mengambil beberapa gambar di satu titik, lalu berpindah ke titik lain.
Setelah puas berfoto, wisatawan tidak langsung bergeser ke tempat lain di Mandalika. Katakanlah seperti Pantai Kuta Mandalika, Pantai Seger, hingga Tanjung Aan.

Rombongan wisatawan asal Padang, Nusa Tenggara Barat, berfoto di Kawasan Pantai Kuta Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (24/3/2022).
Sebelum bergesar, wisatawan itu lebih dahulu mengerubungi pedagang oleh-oleh yang telah sejak pagi ada di sana. Mereka menggelar dagangan, seperti kaus bergambar Sirkuit Mandalika, kain tenun Lombok, hingga topi dan kacamata.
Hal itu dimanfaatkan dengan baik oleh para pedagang. Mereka dengan penuh semangat menawarkan barang dagangan mereka.
Baca juga: Sampah Mandalika Mulai Dikelola lewat Skema Bank Sampah
”Ayo ibu, ini dipilih kausnya. Ada (gambar) Sirkuit Mandalikanya,” kata Siti Halijah (34), salah satu pedagang. Siti Halijah menggelar dagangannya di pinggir jalan pedestrian di depan Sirkuit Mandalika.
Wisatawan yang mengerubungi Siti Halijah lalu membeli beberapa kaus. Harganya bervariasi, tergantung kualitas bahannya. Ada yang dijual dua potong hingga tiga potong seharga Rp 100.000.

Seorang pedagang menggelar dagangannya di depan Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (26/3/2022).
”Alhamdulillah. Masih tetap ramai meski MotoGP telah selesai,” kata Siti Halijah.
Menurut Siti Halijah, saat MotoGP lalu, omzet jualan kausnya hingga Rp 7 juta. Melonjak drastis dibandingkan hari-hari biasa sebelum MotoGP yang hanya Rp 40.000-Rp 50.000 per hari.
Setelah MotoGP, ia sempat khawatir wisatawan akan sepi. Sama seperti setelah World Superbike di mana Mandalika kembali lengang seminggu kemudian. Namun, kekhawatirannya itu tidak terjadi.
Baca juga: Sirkuit Mandalika, Rumah Beragam Ajang
Wisatawan terus berdatangan. Bus-bus besar setiap hari hilir mudik ke Mandalika. Juga ke kawasan-kawasan wisata lain di Pulau Lombok seperti Senggigi dan Gili.

Seorang wisatawan asal luar Nusa Tenggara Barat, berfoto dengan latar belakang Patung Speed” Presiden Joko Widodo di dekat gerbang masuk Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (26/3/2022).
”Setelah MotoGP seperti sekarang, saya masih tetap bisa berjualan kaus. Hasilnya memang tidak sebanyak saat MotoGP, tetapi masih tinggi dibandingkan sebelumnya, yakni sampai satu jutaan (rupiah),” kata Siti Halijah.
Mazli (32), pedagang kaus lain, juga merasakan hal serupa. Pria yang saat MotoGP lalu mendapatkan Rp 5 juta setiap hari mengaku sampai saat ini masih ramai. ”Banyak wisatawan yang saat MotoGP tidak datang, baru sempat ke sini. Jadi tetap ramai. Sekarang, saya masih dapat Rp 1,5 juta setiap hari,” kata Mazli.
Baca juga: Proses Homologasi Balap Roda Empat di Sirkuit Mandalika Dimulai
Mazli berharap, kondisi ini tidak berlangsung singkat. Melainkan bisa terus berlanjut. ”Semoga wisatawan yang datang terus meningkat. Biar kami yang pedagang, atau usaha kecil menengah yang bergantung dari pariwisata, tetap bisa bertahan,” kata Mazli.
Magnet pariwisata
Kehadiran Mandalika dengan sirkuitnya memang menjadi daya magnet baru pariwisata Pulau Lombok. Gelaran World Superbike pada November 2021, dilanjutkan tes pramusim MotoGP pada Februari 2022, dan MotoGP pada 18-20 Maret 2022 kian memperkuat promosi Mandalika.

Wisatawan asal luar Nusa Tenggara Barat berfoto dengan latar belakang Patung Speed Presiden Joko Widodo yang berada di gerbang Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (26/3/2022).
Saat gelaran MotoGP, promo langsung tidak hanya berasal dari 100.000 lebih penonton selama tiga hari yang menonton langsung di Mandalika. Tetapi juga tayangan televisi di 200 negara yang disaksikan penonton di lebih dari 400 juta rumah.
Saat ini, popularitas Mandalika memang belum akan mampu menarik banyak wisatawan mancanegara untuk datang. Namun, peluang itu tetap ada, apalagi dengan kebijakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang bisa masuk Bali tanpa harus menjalani masa karantina.
Lihat juga: Untuk Perbaikan MotoGP Mendatang, Tiket dan Transportasi Sirkuit Mandalika Perlu Dievaluasi
Dalam situasi itu, wisatawan domestik bisa menjadi pasar utama. Apalagi jika melihat wisatawan yang seminggu terakhir datang ke Mandalika, berasal dari sejumlah wilayah di Tanah Air.
Aniq Sofwan (49) datang ke Mandalika bersama 79 orang lain dari Pondok Pesantren Safinatul Huda Banyuwangi, Jawa Timur. Selain untuk kegiatan silaturahmi, mereka ke Lombok juga untuk rekreasi.

Wisatawan membeli oleh-oleh ke pedagang di depan Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (26/3/2022).
”Mumpung ada sirkuit, jadi kami ke sini. Alhamdulillah bisa menikmati sirkuit. Apalagi kemarin tidak sempat datang (saat MotoGP). Tetapi tahun depan, kalau ada rezeki akan ke sini,” kata Aniq.
Rinaldi (39), misalnya, datang bersama rombongan dari Padang, Sumatera Barat. Tujuan utama mereka memang untuk kegiatan kampus di Universitas Andalas. Namun, kesempatan berwisata ke Mandalika dan kawasan lain tidak mereka lewatkan.
”Kunjungan ke Mandalika bahkan telah kami agendakan sejak awal rencana ke Lombok,” kata Rinaldi.
Menurut Rinaldi yang pernah ke Mandalika sebelumnya, kawasan itu banyak berubah sejak menjadi kawasan ekonomi khusus.

Penonton melewati terowongan menuju area tribune masing-masing untuk menonton jalannya balapan MotoGP di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022). Pada hari ketiga atau hari balapan MotoGP, total penonton yang hadir mencapai 62.923 penonton.
”Mandalika hari ini sangat bagus. Kombinasi antara keindahan alam dan sirkuit membuat Lombok menarik untuk dikunjungi. Selain itu, ada kawasan wisata lain di Lombok juga. Apalagi infrastruktur di Lombok sudah sangat bagus dibandingkan beberapa tahun lalu,” kata Rinaldi.
Candra (33), pemandu wisata asal Jakarta, juga mengatakan, minat ke Lombok tinggi. Selama empat hari sejak Sabtu hingga Rabu, ia membawa rombongan ke sejumlah kawasan wisata di pulau itu, termasuk Mandalika. ”Setelah ini, saya ada yang minta paket ke Lombok lagi 20 orang,” kata Candra.
Lihat juga: Terasering Mareje, Primadona Baru Pariwisata Lombok
Mandalika dengan sirkuit dan gelaran internasionalnya memang telah berhasil meraih popularitas. Hanya saja, popularitas itu tidak boleh hanya saat gelaran, tetapi harus terus berlanjut. Apalagi dampaknya yang begitu besar untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata yang dua tahun lebih lesu akibat merebaknya pandemi Covid-19.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, selain MotoGP berbagai kegiatan akan digelar di Mandalika. Juga kawasan lain di NTB. Berbagai kegiatan itu, tujuannya adalah untuk mendatangkan wisatawan.

Penonton memadati area tribune kategori premium (di depan paddock) untuk menonton jalannya balapan MotoGP di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Kuta, Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (20/3/2022). Pada hari ketiga atau hari balapan MotoGP, total penonton yang hadir mencapai 62.923 penonton.
Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi mengatakan, MotoGP belum lama berlalu. ”Tapi kami kira masih hangat diperbincangkan. Selain itu, setelah motoGP, banyak pula masyarakat yang melancong ke Lombok. Termasuk untuk sekadar melihat Mandalika dan sirkuit yang kemarin digunakan untuk balapan. Itu daya tarik yang bisa dikemas juga buat wisata,” kata Yusron.
Yusron menambahkan, dalam waktu dekat, yakni Juni, akan ada MXGP (balap motor trail) di Sumbawa. Lalu di Mandalika akan balap mobil GT Challenge maupun Idemitsu Asia Talent Cup-World Super Bike jelang akhir tahun.
Yusron mengatakan, berbagai upaya akan dilakukan sebagai pemantik agar wisatawan datang berkunjung. Mulai dari menambah jumlah event di Mandalika ataupun destinasi lainnya, diversifikasi daya tarik obyek wisata maupun pengembangan paket-paket wisata dan atraksi seni budaya di destinasi.
Mandalika pelan tapi pasti semakin populer. Dampaknya juga terasa baik saat gelar balap internasional, juga setelahnya. Pekerjaan rumah selanjutnya adalah bagaimana popularitas itu tidak meredup dan tetap memberi dampak bagi perekonomian masyarakat dan daerah.