Kehidupan pariwisata di Bali terasa mulai berdenyut menyusul pembukaan kembali Bali untuk kunjungan internasional.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·5 menit baca
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Pandemi Covid-19 menghantam sendi-sendi ekonomi Bali, terutama sektor pariwisata. Suasana pertokoan di kawasan Jalan Raya Seminyak, Kuta, Badung, Sabtu (26/3/2022), masih lengang meskipun kunjungan wisatawan ke Bali mulai bergerak.
Setelah hampir dua tahun menyepi akibat hantaman pandemi Covid-19, kehidupan pariwisata di Bali terasa kembali berdenyut. Menyusul pembukaan kembali Bali untuk kunjungan internasional dan pelonggaran kebijakan aturan perjalanan di masa pandemi Covid-19, kawasan wisata di Bali semakin ramai didatangi pelancong, utamanya wisatawan dalam negeri dan juga wisatawan mancanegara.
Karyawan sebuah hotel di kawasan Kuta, Badung, Putra (42), menuturkan, hotel tempatnya bekerja mulai dibuka kembali sejak dua bulan terakhir. Dari 100 kamar di hotel tersebut, Putra mengaku keterisian kamar di hotelnya tidak lebih dari 10 persen. Pada Sabtu (26/3/2022), hanya tujuh kamar di hotelnya tersebut terisi tamu.
”Astungkara (semoga terjadi atas kehendak-Nya), sudah mulai ada tamu yang masuk,” ujar Putra.
Geliat serupa di Kuta juga terlihat di Nusa Penida, kawasan wisata kepulauan di Kabupaten Klungkung, Bali. Penyeberangan ke Nusa Penida melalui dermaga Sanur di Kota Denpasar, Kamis (24/3/2022), sudah ramai sejak pagi hari.
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Nusa Penida I Gede Muliasa menyebutkan, sejumlah obyek wisata pantai di Nusa Penida, di antaranya Kelingking Beach, Broken Beach, dan Diamond Beach, juga mulai ramai didatangi pelancong yang menyeberang dari Pulau Bali.
”Kebanyakan (pelancong) berangkat dari Denpasar melalui Dermaga Sanur,” kata Muliasa ketika ditemui di Desa Ped, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Kamis (24/3/2022).
Menyusul pembukaan kembali penerbangan rute internasional ke Bali mulai 14 Oktober 2021, sejumlah maskapai mengoperasikan kembali rute penerbangan internasionalnya ke Bali. Dari catatan pihak Bank Indonesia Provinsi Bali per Selasa (22/3/2022), rata-rata harian kedatangan penumpang internasional ke Bali meningkat dari 71 orang pada Februari 2022 menjadi 408 orang pada Maret 2022. Kedatangan penumpang domestik melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai juga terpantau meningkat.
Awal Februari 2022, penerbangan langsung dari Jepang yang mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, mengawali beroperasinya kembali sejumlah penerbangan internasional secara reguler ke Bali. Hal itu ditambah dengan diberikannya fasilitas pelayanan visa kunjungan saat kedatangan (visa on arrival/VOA) kepada pelancong dari 23 negara.
Pemerintah kemudian menambah jumlah negara asal wisatawan yang mendapatkan fasilitas VOA menjadi 42 negara. Daftar negara itu tercantum dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Imigrasi Nomor IMI-0532.GR.01.01 Tahun 2022 tentang Visa Kunjungan Saat Kedatangan Khusus Wisata dalam Rangka Mendukung Pariwisata Berkelanjutan di Bali pada Masa Pandemi, yang ditetapkan 21 Maret 2022 dan diberlakukan secara efektif pada 22 Maret 2022.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Pandemi Covid-19 menghantam sendi-sendi ekonomi Bali, terutama kehidupan sektor pariwisata. Suasana di Pantai Legian, Kuta, Badung, Sabtu (26/3/2022), masih lengang meskipun kunjungan wisatawan ke Bali mulai bergerak.
Dihubungi Kompas pada Selasa (22/3/2022), Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Bagus Pemayun menilai kebijakan pemerintah menambah jumlah negara yang mendapatkan pelayanan VOA khusus wisata ke Bali diharapkan akan berdampak terhadap kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali. Hal itu didukung kebijakan pemerintah yang memberlakukan bebas karantina bagi PPLN.
Secara terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bali Jamaruli Manihuruk menyatakan, pihaknya menyiapkan 16 konter pelayanan VOA di Bandara I Gusti Ngurah Rai untuk melayani pelancong yang berwisata ke Bali. Ditemui di Denpasar, Selasa (22/3/2022), Jamaruli mengatakan, jumlah petugas di konter VOA di Bandara I Gusti Ngurah Rai sangat mencukupi.
Jamaruli juga mengingatkan PPLN khusus wisata ke Bali yang menggunakan fasilitas VOA agar tidak menyalahgunakannya karena ada sanksi terhadap pelanggarannya. Wisman yang menggunakan VOA mendapatkan waktu kunjungan selama 30 hari dan dapat diperpanjang satu kali dengan jangka waktu 30 hari.
Menurut Koordinator Program Studi Industri Perjalanan Wisata Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, Bali, I Nyoman Sudiarta, pariwisata masih menjadi penggerak ekonomi Bali. Oleh karena itu, menurut Sudiarta, yang juga pengurus Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia (Hildiktipari) Bali, informasi mengenai pembukaan Bali dan pelonggaran kebijakan bagi PPLN khusus wisata ke Bali harus sudah diterima calon wisatawan di negara asalnya secara benar.
Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2022 akan tumbuh antara 5,4 persen sampai dengan 6,2 persen, setelah mengalami kontraksi di tahun 2021 sebesar-2,47 persen.
Sudiarta mengatakan, pelonggaran kebijakan bagi PPLN khusus wisata ke Bali juga harus disikapi dengan tetap menerapkan dan menjalankan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dan mengikuti arahan pencegahan pandemi Covid-19, termasuk pula vaksinasi Covid-19 dan pemakaian masker. Masyarakat diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga kepercayaan kepada Bali tetap terjaga.
”Pelonggaran kebijakan akan meningkatkan trust atau kepercayaan bahwa Bali adalah destinasi pariwisata yang aman dan sehat,” kata Sudiarta, Jumat (25/3/2022).
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Tiga perempuan di Pantai Legian, Kuta, Badung, mengisi waktu sambil menunggu datangnya wisatawan ke tempat wisata andalan Bali, Sabtu (26/3/2022). Pandemi Covid-19 menghantam sendi-sendi ekonomi Bali, terutama kehidupan sektor pariwisata.
Adapun Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan, pengendalian pandemi Covid-19, termasuk akselerasi pemberian vaksinasi penguat, menjadi penting dalam mengupayakan pemulihan ekonomi daerah, termasuk pula pariwisatanya. Bali dan Indonesia harus memanfaatkan momen terkendalinya pandemi Covid-19 untuk mengundang kedatangan pelancong luar negeri.
Sejalan hal itu, menurut Trisno, destinasi di Bali harus membenahi daya tarik wisatanya.
Trisno menyebutkan, pencapaian sasaran vaksinasi yang tinggi di Bali mendorong peningkatan kekebalan komunitas sehingga masyarakat Bali lebih siap menerima kedatangan wisatawan. Pelonggaran syarat perjalanan, baik berupa pembebasan karantina maupun VOA bagi pelancong khusus wisata ke Bali, dan pembebasan syarat RT PCR maupun tes antigen Covid-19 bagi pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) dinilai akan meningkatkan minat kunjungan ke Bali.
”Kami optimistis seiring peningkatan jumlah wisatawan dan banyaknya event nasional maupun internasional yang diselenggarakan di Bali akan mendorong peningkatan kinerja sektor hotel, restoran, transportasi, dan perdagangan,” kata Trisno kepada Kompas, Selasa (22/3/2022).
”Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2022 akan tumbuh mulai 5,4 persen sampai dengan 6,2 persen, setelah mengalami kontraksi di tahun 2021 sebesar -2,47 persen,” ujar Trisno.
Sebagai upaya dan ikhtiar memulihkan ekonomi Bali, utamanya dengan menggerakkan kembali sektor pariwisata, Trisno menyatakan langkah pemasaran dan promosi perlu digencarkan, di antaranya, melalui program bangga berwisata di Indonesia atau program beraktivitas dari Bali. Hal itu untuk lebih menarik kedatangan wisatawan dalam negeri.
Promosi yang lebih gencar dan upaya mendatangkan gelaran acara internasional ke Bali dinilai akan mendorong kunjungan wisman ke Bali di tengah-tengah persaingan dengan destinasi lain di luar negeri, misalnya Thailand, Singapura, Malaysia, dan Vietnam, yang lebih dahulu membuka pintu pariwisatanya.