Kulminasi Matahari Diperingati Sederhana di Pontianak, September Dijanjikan Meriah
Peringatan kulminasi matahari di Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (21/3/2022), dilaksanakan sederhana karena daerah itu masih berstatus PPKM level 3. Namun, September mendatang, ajang serupa akan digelar meriah.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Peringatan kulminasi matahari di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (21/3/2022), digelar sederhana. Acara yang biasanya menjadi agenda pariwisata tersebut dilaksanakan sederhana karena Pontianak masih masuk dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 3. Pemerintah setempat berjanji pergelaran serupa September mendatang akan digelar meriah.
Pontianak, ibu kota Kalbar, merupakan kota besar yang terletak tepat di titik nol derajat lintang atau disebut ekuator. Dengan keunikan itu, biasanya setiap tanggal 23 Maret dan 21 September pengunjung akan menyaksikan kulminasi matahari di kota tersebut. Matahari tepat melintas di atas ekuator yang mengakibatkan tidak ada bayangan.
Acara tersebut dilaksanakan di Kawasan Tugu Khatulistiwa, salah satu ikon Kota Pontianak di Kecamatan Pontianak Utara. Acara itu diawali dengan menyambut kedatangan Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan di dermaga. Bahasan datang ke lokasi acara menggunakan angkutan air menyusuri Sungai Kapuas. Kegiatan itu dibuka dengan tarian tradisional serta peragaan busana. Acara dihadiri para pemangku kebijakan dan penggiat pariwisata.
Bahasan menuturkan, peringatan kulminasi matahari pada bulan Maret tahun ini dilaksanakan secara seremonial saja karena masih dalam situasi pandemi Covid-19. Pontianak masih dalam status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
”Biasanya undangan dan pengunjung lebih ramai. Namun, kali ini lebih sederhana meski sebetulnya daerah dalam proses pemulihan ekonomi. Jika ada wisatawan sebetulnya bisa memberikan pendapatan bagi daerah,” ungkap Bahasan.
Namun, pada September, lanjut Bahasan, diharapkan peringatan kulminasi matahari yang kedua pada tahun 2022 akan diadakan semeriah mungkin. Dengan demikian akan menarik para wisatawan. Biasanya akan banyak tamu dari luar daerah bahkan mancanegara.
Kulminasi matahari masih dalam salah satu dari 110 Karisma Event Nusantara 2022 yang akan dikemas sebagai Festival Pesona Khatulistiwa dengan dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kegiatan tersebut diharapkan semakin menjadi magnet wisatawan sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian Pontianak.
”Mudah-mudahan pada September Covid-19 bisa terus melandai sehingga bisa dirayakan lebih meriah agar sektor perekonomian bisa lebih menggeliat,” ujarnya.
Pada September, lanjut Bahasan, diharapkan peringatan kulminasi matahari yang kedua di tahun 2022 akan diadakan semeriah mungkin. Dengan demikian, akan menarik para wisatawan.
Menegakkan telur
Pada peringatan kulminasi matahari, Senin siang tersebut, para undangan menegakkan telur ayam di area Tugu Khatulistiwa sebagaimana yang lazim dilaksanakan sekitar pukul 11.50. Telur ayam dapat berdiri tegak meski tidak ditopang tangan. Secara ilmiah, tidak ada pengaruh antara kulminasi matahari dan telur ayam yang bisa berdiri tegak.
Sebagaimana yang diutarakan Suraina dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, telur ayam yang bisa berdiri tegak saat kulminasi matahari sebetulnya belum ada pembuktian secara ilmiah. Ada asumsi yang menyatakan telur bisa ditegakkan karena gaya pasang-surut matahari.
”Saat kulminasi, gaya pasang-surut matahari memang maksimal. Namun, gaya pasang-surut itu hanya berlaku untuk air bermassa besar, seperti di samudra. Gaya pasang-surut tersebut tidak berlaku untuk telur karena tidak signifikan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, ada beberapa percobaan menegakkan telur di hari lain saat tidak kulminasi dan ternyata berhasil. Jadi, sebetulnya tidak ada kaitan antara kulminasi dan telur berdiri. Namun, pihaknya tetap mengapresiasi kegiatan menegakkan telur dalam acara tersebut untuk memeriahkan acara.