logo Kompas.id
NusantaraSatwa Lindung yang Belum...
Iklan

Satwa Lindung yang Belum Terlindungi di Aceh

Satwa lindung di Provinsi Aceh masih saja terancam. Mereka diburu untuk perdagangkan dan diracun karena dianggap hama atau komoditas. Statusnya satwa lindung, namun perlindungan yang diberikan masih lemah.

Oleh
ZULKARNAINI
· 6 menit baca
Sebanyak 71 paruh burung rangkong diperlihatkan dalam konferensi pers di Markas Polda Aceh di Banda Aceh, Selasa (10/11/2020). Dalam kasus tersebut polisi menyita 71 paruh burung rangkong, 28 kilogram sisik trenggiling, satu helai kulit harimau, dan tulang belulang harimau. Perdagangan satwa lindung masih marak sehingga semakin mengancam keberlangsungan hidup satwa.
KOMPAS/ZULKARNAINI

Sebanyak 71 paruh burung rangkong diperlihatkan dalam konferensi pers di Markas Polda Aceh di Banda Aceh, Selasa (10/11/2020). Dalam kasus tersebut polisi menyita 71 paruh burung rangkong, 28 kilogram sisik trenggiling, satu helai kulit harimau, dan tulang belulang harimau. Perdagangan satwa lindung masih marak sehingga semakin mengancam keberlangsungan hidup satwa.

Gajah, harimau, orangutan, trenggiling, dan rangkong merupakan satwa lindung yang paling banyak diburu. Organ satwa lindung dari Aceh dipasok ke pasar gelap di dalam dan luar negeri. Sebagian dijadikan perhiasan, sarana ritual, obat-obatan, hingga sebagai keyakinan untuk menghadirkan kekuatan mistis.

Penemuan satu gajah tanpa kepala di dalam area perkebunan sawit milik perusahaan di Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, pada Juli 2021 menambahkan daftar panjang kematian gajah.

Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000