Inacraft 2022, Momentum Bangkitkan Ekonomi Kreatif Jabar Saat Pandemi
Sebanyak 335 UMKM Jawa Barat unjuk gigi dalam Inacraft 2022. Pameran kreatif terbesar di Asia Tenggara ini diharapkan bisa membangkitkan ekonomi kreatif Indonesia di tengah pandemi.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS – Jawa Barat terpilih menjadi ikon dalam Jakarta International Handicraft Trade Fair atau Inacraft 2022. Perhelatan ekonomi kreatif ini diharapkan bisa menjadi momentum bagi banyak kalangan untuk bangkit dari pandemi Covid-19.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jabar Atalia Praratya, di Bandung, Senin (21/3/2022) menjelaskan, 335 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Jabar ikut dalam Inacraft 2022. Bertema ”From Smart Village to Global Market”, acara ini berlangsung di Jakarta Convention Center, 23-27 Maret 2022.
Sebelumnya, Jabar pernah menjadi ikon pada Inacraft 2001. Ikon merupakan lambang pameran yang berasal dari salah satu provinsi di Indonesia. Ikon ini menjadi representasi Inacraft yang berbeda setiap tahun.
Menurut Atalia, kegiatan yang didatangi pengunjung dari dalam hingga luar negeri ini menjadi momentum untuk melebarkan potensi pasar produk UMKM Jabar. Apalagi, kegiatan ini juga tersedia dalam bentuk virtual sehingga memudahkan masyarakat berkunjung jika tidak bisa mengikuti acara ini secara langsung. Atalia berharap, produk berkualitas dari setiap daerah di Jabar bisa tampil di Inacraft 2022.
”Tahun ini, Jabar kembali menjadi ikon Inacraft. Ini ajang bergengsi taraf internasional, bahkan jadi pameran terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya.
Sebagai ikon, lanjut Atalia, nuansa Jabar lekat dalam Inacraft 2022. Tidak hanya budaya Sunda yang ditonjolkan, budaya Betawi dari kawasan Karawang-Bekasi hingga budaya Cirebonan juga ikut menghiasi Inacraft.
”Jabar tidak hanya Sunda, tetapi juga ada Betawi dan Cirebon. Selain paviliun, ada 14 daerah yang punya booth (gerai) sendiri,” ujarnya.
Dengan potensi besar tersebut, Atalia berharap kegiatan ini mampu menjadi momentum ekonomi kreatif Jabar hingga Indonesia bangkit di tengah pandemi Covid-19. Selama ini, produksi UMKM terhambat pandemi sehingga berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat.
”Ini tidak hanya menjadi momentum ekonomi Jabar, tetapi juga Indonesia. Sebelumnya, pameran ekonomi kreatif hanya berlangsung dengan skala daerah,” ucapnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Iendra Sofyan memaparkan, jika berkaca dari Inacraft 2019, total transaksi saat itu mencapai Rp 145 miliar. Bahkan, kegiatan itu mampu membukukan nilai kontrak dagang mencapai 12,98 juta dollar AS. Total kunjungan dalam Inacraft 2019 mencapai 173.000 orang.
Saat ini, jika dilihat dari kondisi Jakarta yang masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2, Iendra menggambarkan, kunjungan Inacraft 2022 setidaknya bisa mencapai 50 persen dari tahun lalu.
”Kami berharap kunjungan pada tahun ini tidak jauh dari Inacraft sebelumnya meski panitia menargetkan 50 persen sesuai level PPKM di Jakarta,” ujarnya.