Setelah Pembukaan Ruang Publik, Surabaya Bersiap Gelar PTM Penuh
Situasi Covid-19 yang terus menurun di Surabaya, Jawa Timur, mendorong aparatur melonggarkan kegiatan pendidikan dan hiburan. Namun, sebaiknya penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan dengan disiplin.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Situasi penularan Covid-19 yang terus menurun mendorong Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, bersiap menggelar pembelajaran tatap muka penuh atau 100 persen. Meski demikian, pembelajaran tatap muka atau PTM penuh hanya akan berlaku jika status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) kembali ke level 1 dari saat ini level 2. Sebelumnya, sejumlah ruang publik di ”Kota Pahlawan” juga mulai dibuka.
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh, Kamis (17/3/2022), di Surabaya, mengatakan, PTM penuh juga akan dilaksanakan bertahap mengikuti perkembangan situasi Covid-19. Jika terus melandai, PTM bisa digelar secara normal atau tanpa pembatasan seperti sebelum serangan pandemi, Maret 2020.
Dalam situasi PPKM level 2, PTM untuk SD-SMP berlangsung terbatas dan bergantian dengan durasi paling lama 6 jam. Terbatas berarti kehadiran siswa-siswi maksimal 50 persen dari kapasitas, sedangkan lainnya mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara dalam jaringan (online). Adapun secara bergantian berarti pelajar yang hadir di sekolah keesokan harinya mengikuti PJJ, begitu sebaliknya.
”Jika sudah (PPKM) level 1 bisa ditempuh PTM penuh, tetapi perlu melihat situasi pandemi dan kondisi di sekolah,” kata Yusuf.
Berbagai penyesuaian perlu ditempuh karena kondisi setiap sekolah berbeda. Ada yang berkapasitas besar sekaligus memiliki banyak siswa atau berkapasitas besar tetapi jumlah peserta didik tidak banyak. Namun, juga ada sekolah dengan kompleks kecil, tetapi memiliki siswa banyak sehingga suasana di kelas terkesan berjubel.
Yusuf melanjutkan, jika sudah kembali ke level 1, PTM penuh akan berlangsung dengan sistem sif. Pola ini pernah diterapkan ketika Surabaya menerapkan PPKM level 1, awal-pertengahan Januari 2022. Dengan sistem sif, kehadiran siswa bisa 100 persen, tetapi bergantian pagi dan siang sehingga durasi kegiatan di sekolah berkurang. Namun, kegiatan bisa berlanjut secara online.
Jika PTM penuh dengan sif tidak berkontribusi terhadap kenaikan kasus atau perburukan situasi, lanjut Yusuf, bisa diterapkan secara murni atau tanpa pembatasan. Namun, sesuai normal baru, kegiatan belajar mengajar tetap dalam koridor penerapan protokol kesehatan yang disiplin untuk menekan risiko penularan penyakit.
Penerapan protokol di sekolah yang selama ini berjalan ialah pengecekan suhu tubuh sivitas yang hadir. Jika suhu tubuh di atas 37,5 derajat celsius akan dicurigai sakit sehingga perlu diperiksa lebih jauh atau penapisan. Seluruh sivitas juga harus bermasker, menjaga jarak, dan rutin memperhatikan kebersihan, terutama dengan mencuci tangan.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina mengatakan, situasi Covid-19 terus menurun meski belum sampai seperti awal-pertengahan Januari 2022. Ketika itu, penambahan kasus harian di bawah 10, kasus aktif atau jumlah pasien dirawat di bawah 50, dan nihil atau maksimal 1 jiwa pasien meninggal.
Mengutip laman resmi infocovid19.jatimprov.go.id dan lawancovid-19.surabaya.go.id, dalam bulan ini ada penambahan 8.895 kasus konfirmasi atau rerata harian 524 kasus. Untuk kesembuhan bertambah 11.396 kasus atau rerata harian 670 kasus. Dari sini terlihat bahwa kasus kesembuhan terus melampaui kasus konfirmasi. Dengan begitu berkontribusi penurunan kasus aktif atau jumlah pasien yang dirawat yakni dari 3.875 orang pada awal bulan menjadi 1.246 orang pada Kamis ini. Meski situasi menurun, Covid-19 tetap memberi dampak kematian yang tidak bisa dianggap enteng. Dalam bulan ini, ada penambahan 128 kasus kematian atau rerata harian 7-8 jiwa.
”Kami menempuh optimalisasi 3T (testing, tracing, treatment), operasi yustisi protokol kesehatan, sosialisasi, dan vaksinasi untuk menekan risiko situasi memburuk kembali,” kata Nanik. Target yang perlu segera dicapai ialah level 1 dengan situasi seperti awal-pertengahan Januari 2022, saat pandemi bisa disimpulkan terkendali.
Situasi Covid-19 yang menurun juga mendorong pembukaan kembali kegiatan hari bebas kendaraan bermotor (CFD), delapan taman kota, serta kompleks Balai Pemuda dengan penerapan protokol dan pembatasan kehadiran pengunjung.
”Untuk mengakses ruang publik, warga perlu mendaftar secara online, di lokasi waktu dibatasi, dan memindai aplikasi Peduli Lindungi,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Surabaya Agus Hebi Djuniantoro. Kehadiran pengunjung dibatasi 75 persen dari kapasitas dan anak-anak harus didampingi orangtua atau keluarga.
Agus Hebi mengatakan, delapan taman yang dibuka kembali ialah Taman Flora, Harmoni, Prestasi, Pelangi, Sejarah, Cahaya, Ekspresi, dan Kebun Bibit Wonorejo. Kedelapan ruang publik itu sudah bisa kembali dinikmati sejak Selasa (15/3/2022). Adapun untuk CFD bisa kembali diadakan di Jalan Kertajaya dan Jalan Kembang Jepun mulai Minggu (20/3/2022). Lokasi lain yang diharapkan buka tetapi belum mendapat persetujuan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 ialah Taman Bungkul serta CFD di Jalan Raya Darmo dan Jalan Tunjungan.