Tanggap Darurat Banjir di Kebumen, Lebih dari Seribu Orang Masih Mengungsi
Banjir di Kebumen perlahan mulai surut, tetapi masih ada lebih dari 1.000 warga Kecamatan Ayah mengungsi. Seorang bocah dilaporkan tenggelam.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
Arsip Lurah Panjatan Junaidi
Ruas jalan Karanganyar-Gombong di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, terendam banjir hingga 40 cm, Selasa (15/3/2022) pagi.
KEBUMEN, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Kebumen menetapkan status darurat bencana setelah banjir menggenangi 51 desa di 18 kecamatan, Selasa (15/3/2022). Pada Rabu (16/3/2022) pagi, banjir berangsur surut, tetapi dua desa di Kecamatan Ayah masih terendam. Lebih dari 1.000 orang masih mengungsi. Seorang bocah dilaporkan tenggelam.
”Desa Bulurejo dan Kedungweru di Kecamatan Ayah masih banjir, tetapi daerah yang lain sudah menyusut,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kebumen Munadi saat dihubungi dari Purwokerto, Rabu. Sebanyak 1.292 warga di Desa Kedungweru mengungsi. Ketinggian banjir di kedua desa itu masih sekitar 1 meter sehingga para pengungsi masih bertahan di tempat yang aman.
Kecamatan Ayah merupakan kecamatan yang berada di sisi paling selatan Kebumen dengan kontur tanah yang relatif rendah dibandingkan dengan daerah lain. Kecamatan lain yang sempat terendam dengan ketinggian air 0,3-1 meter kini telah mulai surut dan mulai bisa dilewati kendaraan.
Arsip Humas Pemprov Jawa Tengah
Alat berat diturunkan untuk memperbaiki tanggul sungai yang jebol di Kebumen, Jawa Tengah, Selasa (3/11/2020).
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan, akibat banjir ini, Kebumen masuk dalam status darurat bencana. Dari 18 kecamatan, ada 4 kecamatan yang cukup parah terdampak banjir, yaitu Kecamatan Ayah, Rowokele, Adimulyo, dan Prembun. Air merendam sampai setinggi 1 meter. ”Kebutuhan untuk para pengungsi sudah kami siapkan, dari obat-obatan, makanan, hingga peralatan kebersihan,” kata Arif.
Ada empat kecamatan yang cukup parah terdampak banjir, yaitu Kecamatan Ayah, Rowokele, Adimulyo, dan Prembun. Air merendam sampai setinggi 1 meter.
Adapun 14 kecamatan lain yang terdampak banjir adalah Kecamatan Buayan, Kuwarasan, Gombong, Karanganyar, Puring, Klirong, Alian, Pejagoan, Kebumen, Sruweng, Petanahan, Kutowinangun, Ambal, dan Mirit. Untuk itu, setiap kecamatan telah diminta untuk membuat posko sebagai pusat koordinasi dan penyaluran bantuan.
Selain membuat warga mengungsi, banjir juga merendam ternak dan hasil pertanian. Arif meminta padi yang sudah panen dan masih ada di sawah untuk diselamatkan di RMU (rice milling unit) atau tempat penggilingan dan pengeringan padi modern di Kutowinangun. Pihaknya juga sudah meminta RMU untuk memfasilitasi semua petani padi yang terkena dampak banjir agar hasil panennya bisa diselamatkan dengan dikeringkan.
Hujan deras pada Rabu (10/2/2021) pagi menghambat proses pencarian korban longsor di Desa Kalijering, Kecamatan Padureso, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Tiga orang tertimbun dalam kejadian ini.
”Disperindag akan mendata para petani yang padinya basah karena banjir, baik yang sudah panen maupun yang masih di sawah, agar bisa diselamatkan di RMU untuk dikeringkan. Pihak RMU juga sudah kami hubungi, mereka siap memfasilitasi, bahkan bisa dijual di situ,” katanya.
Bocah tenggelam
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap I Nyoman Sidakarya, Selasa malam, menyampaikan, timnya dikerahkan menuju ke Kebumen untuk mencari seorang anak SD yang tenggelam di Sungai Bantar, Desa Purbowangi, Kecamatan Buayan. ”Selasa sekitar pukul 11.30, korban sedang bermain di pinggiran sungai. Namun, naas korban terpeleset dan terbawa arus Sungai Bantar,” katanya.
Korban adalah bocah laki-laki berusia 10 tahun. Pencarian oleh tim SAR dilakukan dengan upaya penyisiran sungai dengan perahu karet dan pencarian menggunakan pemindai dalam air dan alat pendeteksi bawah air (aquaeye dan under water search device).