Pascakecelakaan Kerja di Geo Dipa Dieng, Kunjungan Wisatawan Normal
Kunjungan wisata di Dieng tetap normal pascainsiden kecelakaan kerja di Geo Dipa Energi. Para pekerja yang jadi korban juga kian sehat.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
BANJARNEGARA, KOMPAS — Pascakecelakaan kerja yang menewaskan satu pekerja di PT Geo Dipa Energi Dieng, Banjarnegara, pada Sabtu (12/3/2022) sore, kunjungan wisatawan ke Dieng tetap normal. Para korban yang terdampak kecelakaan kerja pun berangsur pulih.
”Wisata tetap normal. Pada hari Minggu dan Senin kemarin tercatat ada 5.099 wisatawan. Informasi itu tidak berpengaruh terhadap angka kunjungan,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) PT Objek Wisata Dieng Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara Sri Utami saat dihubungi dari Purwokerto, Banyumas, Selasa (15/3/2022).
Kepala Pos Pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Api Dieng Surip, saat dihubungi, juga menyampaikan kondisi gunung api Dieng tetap normal. ”Gunung Dieng normal, tidak ada peningkatan status. Aman,” kata Surip.
Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero) Riki Firmandha Ibrahim dalam siaran pers yang diterima Kompas, Selasa, menyampaikan, pihaknya telah mengunjungi korban kecelakaan kerja yang masih dirawat di RSUD KRT Setjonegoro, Wonosobo, Senin kemarin.
Dari sembilan korban, saat ini masih tiga orang yang dirawat di rumah sakit. Satu orang pasien diperbolehkan pulang pada Minggu dan satu meninggal.
Tiga korban yang masih dirawat hingga Senin adalah Sulthoni Amin, Sutrisno, dan Irfan. Sulthoni Amin sudah dipindahkan ke ruang inap dari ruang perawatan intensif (ICU). Kondisi semakin sehat meskipun masih terus dipantau telinga, hidung, dan tenggorokannya (THT) dan masih sulit berbicara. Adapun Sutrisno, kondisinya sudah bisa duduk dan diajak bicara. Sutrisno juga sudah dipindahkan ke ruang inap dari ICU.
Adapun kondisi Irfan juga sudah membaik dan bisa diajak bicara meskipun masih berada di ruang ICU karena dalam tahap pengawasan khusus.
”Alhamdulillah sudah banyak kemajuan. Korban semuanya sudah siuman, sudah bisa berbicara. Saya sudah berbicara dengan ketiga orang tersebut, dan semoga ketiga orang tersebut bisa kembali ke rumah dalam waktu dekat ini,” katanya.
Selain menemui korban, Riki juga menemui keluarga korban yang saat ini berada di RSUD KRT Setjonegoro. Riki berterima kasih kepada pihak RSUD KRT Setjonegoro, Wonosobo, atas penanganan cepat dan tepat yang dilakukan sehingga korban bisa ditangani dengan baik.
Insiden kecelakaan kerja terjadi pada Sabtu (12/3/2022) pukul 14.55 di PAD 28 Dieng. Saat itu terjadi kebocoran gas hidrogen sulfida (H2S) di sumur yang sedang dilakukan dikerjakan (workover). Kejadian ini berawal dari kegiatan quenching (mendingingkan mendadak/mematikan) sumur, dan salah seorang pekerja yang merupakan pelaksana pekerjaan workover berinisiatif memeriksa pelepasan katup (relief valve) di pompa lumpur-1 (mud pump-1) yang terbuka secara otomatis.
Kemudian pekerja tersebut terjatuh pingsan lalu dievakuasi ke Puskesmas Kejajar 1 Wonosobo. Diduga korban terpapar H2S yang keluar bersama dengan air saat relief valve terbuka otomatis. ”Tidak benar bahwa kejadian tersebut terjadi ledakan dan semburan H2S di sumur panas bumi pengeboran,” kata Riki.
Menurut Riki, Tim Gegana Polda Jateng menyebutkan, tempat kejadian perkara, yakni PAD28, aman kembali, dan pagi ini tim telah kembali ke Semarang. Tim Inspektur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga akan melakukan investigasi teknis panas bumi atas kecelakaan kerja di PAD 28.