Melepas Duka dengan Mandi di Sungai, 4 Orang Tewas Terseret Air Bah di Baubau
Hendak melepas duka dengan mandi di sungai, empat warga malah tewas terseret air bah di Baubau, Sulawesi Tenggara. Keempat jenazah korban ditemukan setelah enam jam pencarian.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·2 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Empat orang warga di Baubau, Sulawesi Tenggara, tewas tenggelam setelah terseret air bah. Para korban ini rencananya ingin melepas duka dengan mandi di sungai setelah kehilangan anggota keluarga beberapa hari sebelumnya. Warga dan aparat diharapkan waspada akan ancaman cuaca yang tidak menentu belakangan ini.
Kejadian warga terseret air bah terjadi di sebuah bendungan di Sungai Karing-karing, Bungi, Baubau, Sabtu (12/3/2022) sore. Sebanyak tujuh orang terseret arus dan tiga orang di antaranya dapat menyelamatkan diri.
Staf Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP), Kendari Wahyudi, menyampaikan, setelah adanya laporan untuk pencarian, petugas di Pos KPP Baubau segera menurunkan tim menuju lokasi. Bersama petugas dari instansi lainnya, pencarian segera dilakukan di sekitar lokasi musibah air bah tersebut.
”Setelah lebih kurang enam jam pencarian, empat orang yang hanyut terseret air bah berhasil ditemukan. Keempatnya ditemukan dalam kondisi meninggal,” kata Wahyudi, di Kendari, Minggu (13/3/2022) siang.
Empat orang yang tewas tersebut adalah Jamal (30), Yayat (25), Rama (15), dan Tri. Mereka ditemukan di lokasi berbeda dengan jarak paling jauh satu kilometer dari lokasi awal terseret air bah. Jenazah korban lalu dibawa ke RS Palagimata sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. Berdasarkan identifikasi awal, keempat korban ini merupakan kerabat.
Dihubungi secara terpisah, Kapolsek Bungi Inspektur Satu Bustam menyampaikan, para korban diketahui masih merupakan kerabat yang berasal dari Wameo, Baubau. Mereka datang untuk melepas duka setelah salah seorang keluarga meninggal sepekan yang lalu.
”Berdasarkan wawancara kepada korban selamat, para kerabat ini datang untuk melepas duka. Sesuai tradisi, jika ada keluarga meninggal, ada kepercayaan untuk melepas duka. Mereka lalu datang di bendungan ini untuk mandi sembari melepas duka,” kata Bustam.
Saat tiba di lokasi, air di bendungan kecil Sungai Karing-karing terlihat jernih dan aman untuk mandi. Mereka lalu segera turun meski saat itu sedang gerimis.
Selang beberapa saat, air mulai keruh dan mulai meninggi. Sebelum para warga ini naik menuntaskan mandi, air bah datang dan menyeret mereka.
Selang beberapa saat, air mulai keruh dan mulai meninggi. Sebelum para warga ini naik menuntaskan mandi, air bah datang dan menyeret mereka.
Menurut Bustam, pihaknya akan melakukan pengawasan ketat di lokasi wisata, khususnya saat cuaca sedang tidak menentu. Selain itu, personel akan diarahkan untuk patroli saat jumlah pengunjung meningkat di lokasi wisata.
”Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan memperhatikan kondisi cuaca sebelum berwisata atau mendatangi sebuah tempat. Hal ini penting agar tidak terjadi kecelakaan yang menghilangkan nyawa,” tambahnya.