Harga Bawang Merah Jateng Merangkak di Pasar, Normal di Petani
Di Jawa Tengah, harga bawang merah di sejumlah pasar merangkak naik, padahal di tingkat petani harganya sudah berangsur normal. Harga bawang merah diperkirakan kembali stabil pekan depan seiring dengan panen raya.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Jawa Tengah merangkak naik setidaknya sejak akhir Februari. Padahal, di tingkat petani, harga bawang merah tergolong normal. Harga bawang merah di pasaran diprediksi akan turun di pekan ketiga Maret seiring dengan dimulainya panen raya.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi Tim Pengendali Inflasi Daerah Jateng, harga bawang merah pada Jumat (11/3/2022) mencapai Rp 38.250 per kilogram. Harga itu lebih tinggi daripada harga acuan bawang merah yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 07 Tahun 2022, yakni Rp 32.000 per kilogram di tingkat konsumen dan Rp 22.500 per kg di tingkat petani.
Di Pasar Pagi Kota Tegal, rata-rata harga bawang merah pada Sabtu (12/3/2022) sebesar Rp 37.000 per kg. Hargaitu naik tajam dibandingkan harga pada awal Maret, yakni Rp 31.000 per kg.
”Bahkan, di akhir Februari itu masih Rp 25.000-Rp 28.000 per kilogram. Kemudian naik pelan-pelan dari awal Maret sampai hari ini tembus Rp 37.000 per kilogram,” kata Arifiyah (43), pedagang sayur di Pasar Pagi Kota Tegal.
Menurut Arifiyah, harga bawang merah mulai merangkak karena jumlah pasokannya mulai berkurang. Biasanya, dia mendapat pasokan bawang merah sebanyak 20 kg per minggu. Dua pekan terakhir, pasokan bawang merah yang diterimanya 7-10 kg per minggu.
”Penyebabnya apa saya kurang tahu pasti. Tapi kalau dilihat dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, saat mau Ramadhan begini memang apa-apa naik, termasuk harga bawang merah,” ujarnya.
Selain bawang merah, komoditas lain yang harganya merangkak, menurut Arifiyah, antara lain bawang putih, telur, gula pasir, dan cabai dari berbagai jenis. Kenaikan harga pada komoditas pangan itu berkisar Rp 2.000-Rp 30.000 dari harga pada pekan sebelumnya.
”Kenaikan harga paling drastis adalah harga cabai, khususnya cabai rawit merah. Pekan lalu, harganya masih Rp 30.000 per kilogram. Kini, harganya sudah mencapai Rp 60.000 per kilogram,” kata Arifiyah.
Dihubungi terpisah, Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari menyebut, kenaikan harga bawang merah di tingkat petani memang terjadi dua pekan lalu. Namun, kini, harganya sudah normal, yakni Rp 20.000-Rp 22.000 per kg.
”Dua pekan lalu harga bawang merah di tingkat petani sampai Rp 28.000 per kilogram. Tapi sejak pekan lalu sudah normal karena sudah banyak petani yang mulai panen. Harusnya harga di pasaran juga sudah mulai turun,” ujarnya.
Pada pekan ketiga Maret dan sepanjang April akan ada panen raya bawang merah. Hal ini akan membuat harga bawang merah di pasaran akan kembali normal.
Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes mencatat, sepanjang Februari ada 3.200 hektar lahan pertanian yang ditanami bawang merah. Dari jumlah tersebut, 1.920 hektar lahan menghasilkan 21.120 ton bawang merah.
”Pada pekan ketiga Maret dan sepanjang April akan ada panen raya bawang merah. Hal ini akan membuat harga bawang merah di pasaran akan kembali normal,” tutur Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Brebes Tanti Palupi.
Pada Maret dan April akan ada 3.252 hektar lahan tanam bawang merah siap dipanen. Hasil panen dari lahan tanam tersebut diperkirakan mencapai 152.550 ton. Adapun harga jual di tingkat petani diperkirakan Rp 20.000-Rp 23.000 per kg.