Upaya Preventif dan Promotif Jangan Sampai Lemah meski Kasus Covid-19 Melandai
Kasus Covid-19 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, melandai sepekan terakhir, tetapi penyebaran virus itu tetap harus diwaspadai.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Meskipun kasus Covid-19 di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, melandai sepekan terakhir, upaya preventif dan promotif jangan sampai lemah untuk mencegah penularan Covid-19. Demikian juga cakupan vaksinasi harus terus digencarkan.
Kepala Departemen Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak Agus Fitriangga, Kamis (10/3/2022), menuturkan, secara umum di Indonesia kasus Covid-19 menurun. Demikian juga di Kalbar, khususnya di Pontianak.
Meski demikian, potensi kembali terjadi kenaikan kasus tetap ada. Namun, dengan sudah banyaknya masyarakat divaksin diharapkan kekebalan komunitas telah terbentuk. Protokol kesehatan hendaknya tetap dipatuhi masyarakat.
”Bagi masyarakat yang belum divaksin sebaiknya vaksin. Tenaga kesehatan juga hendaknya tetap waspada dengan terus melakukan upaya preventif dan promotif mencegah penularan Covid-19,” ujar Agus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak Sidig Handanu menuturkan, kasus melandai di Pontianak rata-rata perbandingan jumlah kasus dengan tes yang dilakukan atau tingkat kepositifan (positivity rate) berkisar 5-6 persen. Tingkat keterisian tempat tidur ruang isolasi di rumah sakit (BOR) 34 persen. Kasus baru harian pada minggu lalu 200-300 kasus, sedangkan pada seminggu terakhir 107 dan pernah hanya 70 kasus.
Meskipun kasus melandai dan pemerintah sudah melakukan kelonggaran-kelonggaran, misalnya perjalanan tidak lagi menggunakan persyaratan tes antigen, tetapi level PPKM belum diturunkan. Kota Pontianak hingga kini masih berada pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3. Oleh sebab itu, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan hendaknya tetap dijaga. ”PPKM masih pada level 3 karena belum bisa dikatakan aman,” ujar Handau.
Dinkes Kota Pontianak pun tetap mengoptimalkan pelacakan dan pemeriksaan. Selain itu, capaian vaksinasi terus ditingkatkan terutama pada warga lanjut usia (lansia) dan mendorong masyarakat untuk vaksin penguat (booster). Vaksin penguat bisa dilakukan tiga bulan setelah vaksin kedua.
Capaian vaksinasi pertama Kota Pontianak saat ini 92,6 persen, vaksinasi kedua 76,4 persen, dan vaksinasi ketiga 38,5 persen. Sementara vaksinasi untuk warga lansia masih rendah, 54 persen. Sentra-sentra vaksinasi masih dibuka seperti awal vaksin.
PPKM masih pada level 3 karena belum bisa dikatakan aman.
”Kalau vaksinasi dilakukan dari rumah ke rumah kurang efektif karena sumber daya terbatas. Belum lagi ketika didatangi ke rumah orangnya tidak mau divaksin atau ada komorbid sehingga waktu hanya habis begitu saja,” kata Handanu.
Adapun seluruh Kalbar, cakupan vaksinasi pertama hingga tanggal 9 Maret sebesar 84,68 persen, vaksinasi kedua 61,88 persen, dan vaksinasi ketiga 3,86 persen. Sasaran vaksinasi di Kalbar secara keseluruhan 3,8 juta orang.