Sempat Hilang Kontak, Kapal Berisi 19 Nelayan Ditemukan Selamat di Karawang
Tim SAR gabungan akhirnya menemukan Kapal Motor Putra Barokah SN di Karawang, Jawa Barat, Selasa (8/3/2022). Sebanyak 19 nelayan dinyatakan selamat.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Setelah menyisir perairan pantai utara Jawa Barat, Tim SAR gabungan akhirnya menemukan Kapal Motor Putra Barokah SN di Karawang, Selasa (8/3/2022). Kapal berisi 19 nelayan itu sebelumnya dinyatakan hilang kontak, sejak Minggu (6/3/2022).
Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah mengatakan, pemantauan udara menggunakan helikopter HR-3604 jenis Dauphin berhasil menemukan KM Putra Barokah SN. Kapal terdeteksi di perairan Tanjung Sedari Karawang, Selasa siang.
”Kapal dalam kondisi aman dan 19 POB (orang di dalam kapal/bukan 18 orang seperti diberitakan sebelumnya) selamat dan sehat,” ujar Deden dalam keterangannya. Menurut dia, kerusakan di bagian kelistrikan menyebabkan kapal tidak bisa dihubungi sejak dua hari lalu.
Sebelumnya, KM Putra Barokah SN bertolak dari Pelabuhan Eretan pada Kamis (3/3/2022) pukul 13.00 untuk menangkap ikan. Semua kegiatan atau pergerakan kapal saat itu masih terpantau Yukom VMA, aplikasi untuk komunikasi darat dengan laut hingga mengetahui kondisi cuaca.
Namun, pada Minggu pukul 05.16, kapal tidak lagi terdeteksi oleh aplikasi tersebut. Bahkan, kapal itu sempat mengirimkan SOS atau tanda permintaan tolong di perairan Karawang. Setelah menerima informasi itu pada Minggu pukul 23.17, tim SAR langsung menerjunkan personel.
Deden lalu berkoordinasi dengan Basarnas Command Center, VTS Tanjung Priok, Ditpolairud Polda Jabar, hingga Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Patimban. Selain menggunakan helikopter, pencarian juga dibantu KM Agung Jaya milik nelayan.
Setelah penelusuran di Eretan, Pantai Tanjung Sedari, dan perairan Karawang, petugas akhirnya mendapatkan keberadaan KM Putra Barokah SN. ”Dengan temuan ini, maka pada pukul 13.30, operasi SAR dihentikan. Seluruh unsur SAR kembali ke satuannya masing-masing,” katanya.
Rasgianto, Ketua KUD Misaya Mina Eretan Wetan, berterima kasih atas bantuan tim SAR gabungan untuk mendeteksi keberadaan KM Putra Barokah SN. Bagian aki di mesin kapal yang sempat rusak juga telah diperbaiki. ”Kapal sudah bisa jalan dan akan masuk muara,” katanya.
Menurut Rasgianto, kapal yang berisi nelayan asal Eretan dan Parean itu berangkat saat cuaca cerah pada Kamis sekitar pukul 13.00. Namun, minggu sore, angin kencang sempat melanda di tengah laut. ”Nelayan sudah dibekali informasi cuaca. Tapi, cuaca susah diprediksi,” katanya.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kertajati, gelombang di perairan utara Jabar pada Selasa-Rabu (8-9/3/2022) diprediksi berkisar 0,5 meter hingga 1,25 meter atau kategori rendah. Hujan ringan hingga deras juga diperkirakan terjadi bulan ini.
Kasus nelayan Indramayu hilang saat melaut bukan kali ini saja. Apandi (38), nelayan asal Desa Sukahaji, Patrol, sebelumnya ditemukan tewas di perairan Eretan, Minggu (13/2/2022). Korban tenggelam dan hilang akibat lambung perahunya bocor, Kamis (10/2/2022).
Pada April 2021, KM Barokah Jaya berisi 32 nelayan yang bertabrakan dengan kapal Habco Pioneer di perairan Indramayu menyebabkan 13 nelayan hilang. Empat nelayan lainnya meninggal dunia dan 15 orang selamat. Sebagian besar korban adalah remaja dan tanpa asuransi.