Segera Mitigasi Titik Rawan Longsor di Sepanjang Tol Pandaan-Malang
Pengelola Tol Pandaan-Malang harus segera memitigasi titik rawan longsor di sepanjang jalan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS – Hujan deras memicu longsor pada tebing Tol Pandaan-Malang di Kilometer 78. Selain itu, terdapat genangan air pada badan jalan sehingga tidak bisa dilalui kendaraan dari jalur Surabaya ataupun jalur Malang. Pengelola harus segera memitigasi titik rawan longsor di sepanjang tol itu agar kejadian serupa tidak terulang mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi.
Pakar bencana dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Amin Widodo, mengatakan, longsor yang terjadi di Tol Pandaan-Malang memang dipicu oleh hujan deras. Namun, penyebab utamanya adalah pemaprasan di bagian lereng untuk pembangunan jalan tol. Kondisi itu diperparah dengan perlakuan setelah pemaprasan lereng yang menurut dia kurang sesuai dengan standar stabilitas tanah.
”Pengelola hanya menutup lereng bukit yang dipapras dengan lapisan material tertentu. Namun, mereka tidak membuat tembok penahan untuk menjaga stabilitas tanah agar tetap kuat,” ujar Amin, Selasa (8/3/2022).
Amin mengatakan, pemaprasan lereng untuk keperluan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol telah mengganggu stabilitas tanah. Stabilitas tanah menjadi semakin berkurang dengan tidak adanya pohon di permukaan yang akarnya mampu mengikat tanah. Pada saat hujan, kondisi tanah semakin tidak stabil karena air masuk dan menyebabkan daya ikat tanah menurun sehingga mudah longsor.
Sebelum terjadi longsor, biasanya muncul penanda seperti adanya retakan tanah pada lereng. Semakin lama, jumlah retakan itu semakin banyak atau kondisinya semakin lebar. Selain itu, kondisi tanah di bagian atas lereng mulai menurun.
Dosen geologi ITS ini mengatakan, apabila sudah ada segmen infrastruktur yang mengalami longsor, hendaknya hal ini dijadikan peringatan oleh pengelola tol ataupun para pemangku kepentingan lainnya. Mereka harus segera mulai memitigasi titik-titik rawan bencana di sepanjang Jalan Tol Pandaan-Malang.
Diberitakan sebelumnya, hujan deras memicu tebing longsor dan genangan di Jalan Tol Pandaan-Malang. Lokasi tepatnya di Km 78/A dan B di perbatasan Kabupaten Malang dengan Pasuruan, Jawa Timur. Kejadian berlangsung Selasa sekitar pukul 15.00.
Pengelola hanya menutup lereng bukit yang dipapras dengan lapisan material tertentu. Namun, mereka tidak membuat tembok penahan untuk menjaga stabilitas tanah agar tetap kuat.
Akibat bencana ini, dua jalur tol tidak bisa dilalui oleh kendaraan. Petugas dari Patroli Jalan Raya Polda Jatim mengalihkan kendaraan yang melaju dari arah Surabaya keluar melalui Gerbang Tol Purwodadi. Adapun kendaraan yang melaju dari arah Malang keluar melalui Gerbang Tol Lawang.
Kepala Satuan Patroli Jalan Raya Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim Ajun Komisaris Besar Dwi Sumrahadi mengatakan, pengelola jalan tol terus melakukan penanganan material longsor di lokasi kejadian. Penanganan itu diharapkan selesai secepatnya agar ruas jalan kembali bisa dilalui kendaraan.
”Proses pembersihan material dilakukan secepatnya. Namun, harus dilihat seperti apa kondisinya, termasuk kondisi cuaca,” kata Dwi.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) Juanda Teguh Tri Susanto menyebutkan, pada Selasa sore terjadi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas lebat di wilayah Jatim, termasuk Pandaan dan Malang. Hal itu sesuai dengan prediksi BMKG mengenai kondisi cuaca yang terjadi pada pukul 14.00 hingga 17.30.
”BMKG Juanda telah menyampaikan informasi tentang peringatan dini kepada seluruh masyarakat dan juga pemangku kepentingan terkait. Informasi itu diharapkan bisa dipergunakan, antara lain, untuk upaya antisipasi dan menekan dampak bencana,” ucapnya.
Teguh menambahkan, cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang dan petir masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari yang akan datang. Oleh karena itu, masyarakat diimbau senantiasa waspada dan berhati-hati.