Operasi Pasar Minyak Goreng Digelar di Lima Kecamatan di Kota Bandung
Lima kecamatan di Kota Bandung melaksanakan operasi pasar yang menjual minyak goreng dan kebutuhan lainnya pekan ini. Pengawasan penjualan di pasar ritel modern tetap diperlukan agar minyak goreng terjual merata.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Sebanyak lima kecamatan di Kota Bandung, Jawa Barat, melakukan operasi pasar untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakat serta kebutuhan pokok lainnya. Warga diminta membeli minyak goreng sewajarnya dan sesuai kebutuhan agar banyak orang bisa mendapatkan secara merata.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah menyatakan, operasi pasar ini bekerja sama dengan Perum Bulog Kantor Cabang Kota Bandung. Tidak hanya minyak goreng, operasi pasar kali ini juga menjual gula pasir dan beras.
”Kami sudah mengadakan operasi pasar di lima kecamatan dan kerja sama dengan Kantor Bulog Cabang Bandung. Untuk minyak goreng dibatasi 2 liter per kupon, gula 2 kilogram, dan beras sesuai kebutuhan dan tidak ada pembatasan,” ujar Elly saat ditemui di Bandung, Senin (7/3/2022).
Lima kecamatan yang melaksanakan operasi pasar adalah Gedebage, Bandung Kidul, Rancasari, Buahbatu, dan Cinambo. Elly menjelaskan, operasi pasar di Rancasari dilakukan pekan lalu dan untuk pekan kedua Maret ini dilaksanakan di empat daerah lainnya.
Menurut Elly, kegiatan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng yang masih sulit diakses masyarakat. Selain operasi pasar, 23.000 kg minyak curah juga telah didistribusikan kepada para pedagang di empat pasar di Bandung, seperti Sederhana, Kosambi, Kiaracondong, dan Cicadas.
Pemimpin Perum Bulog Cabang Bandung Yuliani Alzam menyatakan, pihaknya akan mengupayakan penambahan stok minyak goreng untuk mendukung operasi pasar berikutnya. Untuk sementara, Bulog menyediakan 3.600 liter minyak goreng kemasan, 240 kg gula pasir, dan tidak ada batasan pembelian beras. Semua itu berlaku untuk setiap kecamatan,
”Untuk sementara, stok yang ada baru sebanyak ini. Sekarang kami sedang pesan lagi dan kalau sudah ada baru akan lanjut ke kecamatan, kabupaten, dan kota lainnya. Selagi operasi pasar, kami akan tambah stok lagi. Untuk beras, stok masih aman, jadi masyarakat bisa membeli sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Pengawasan ritel
Selain operasi pasar, Elly menyatakan, pihaknya akan mengawasi distribusi minyak goreng di pasar ritel modern. Sesuai aturan pemerintah pusat, pasar ritel diminta menjual minyak goreng terbatas 2 liter untuk satu pembeli.
”Kami telah mendatangi 44 distributor, dibagi menjadi 12 tim. Harapannya, jangan ada barang yang disimpan sehingga pasar kesulitan. Kami juga sudah mengingatkan pasar ritel agar membatasi jumlah yang dibeli sesuai aturan Kementerian Perdagangan karena berapa pun yang keluar tetap habis,” ujarnya.
Elly pun meminta masyarakat bijak membeli minyak goreng. Dia juga berkoordinasi dengan satuan tugas pangan jika melihat ada kecenderungan penumpukan komoditas yang berdampak kepada masyarakat.
”Kalau dihitung sesuai kebutuhan masyarakat, yakni sekitar 4 liter per bulan, kelangkaan ini tidak akan terjadi karena stok yang ada mencukupi. Jangan sampai membeli berlebihan, semua masyarakat membutuhkan minyak goreng,” ujarnya.