Karyawan Mogok Kerja, 6 Penerbangan di Bandara Juanda Terlambat
Sedikitnya enam penerbangan di Bandar Udara Juanda Surabaya terlambat hingga satu jam, Minggu (6/3/2022). Terjadi penumpukan penumpang sejak gerai registrasi. Hal ini diduga akibat mogok kerja karyawan ”ground handling”.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Sedikitnya enam jadwal penerbangan di Bandar Udara Juanda Surabaya, Jawa Timur, mengalami keterlambatan hingga satu jam, Minggu (6/3/2022). Selain itu, terjadi antrean penumpang sejak di gerai layanan registrasi keberangkatan. Kondisi tersebut dipicu aksi mogok kerja para karyawan di bagian penyedia jasa layanan darat atau ground handling pesawat.
Berdasarkan data yang dihimpun dari PT Angkasa Pura I, setidaknya terdapat enam penerbangan yang mengalami keterlambatan, yakni rute Surabaya menuju Balikpapan pukul 05.00, penerbangan tujuan Lombok pukul 06.00, dan tujuan Jakarta pukul 07.30.
Selain itu, penerbangan yang terdampak adalah tujuan Pangkalanbun pada pukul 07.40, tujuan Samarinda pukul 06.00, dan tujuan Kupang pukul 06.30. Keterlambatan penerbangan selama 30–60 menit. Seluruh penerbangan itu menggunakan pesawat milik Maskapai Citilink Indonesia dengan layanan ground handling dari PT Gapura Angkasa.
Kejadian mogok kerja karyawan di bagian layanan darat itu diketahui setelah terjadi penumpukan penumpang di gerai check-in atau registrasi pada pukul 03.30. Ratusan penumpang pesawat Citilink CTV430 tujuan Balikpapan tidak bisa melakukan registrasi karena tidak ada pegawai yang melayani.
Penumpukan penumpang baru terurai pada pukul 07.30 setelah Citilink memerintahkan pegawainya untuk masuk kerja dan menggantikan tugas para pegawai Gapura Angkasa yang diduga mogok kerja secara mendadak akibat keterlambatan pembayaran gaji.
Ketidaknyamanan layanan dan keterlambatan penerbangan itu dikeluhkan para penumpang. Keluhan antara lain disampaikan melalui media sosial dan juga secara langsung. Salah satu penumpang tujuan Balikpapan, Yoppi (45), mengaku tidak biasanya terjadi keterlambatan penerbangan.
”Saya sudah langganan naik pesawat dengan maskapai ini setiap mau kembali ke Balikpapan untuk bekerja. Namun, baru kali ini terjadi keterlambatan tanpa pemberitahuan sebelumnya,” ujar Yoppi.
Terkait penanganan penumpang, manajemen Bandara Juanda mengimbau pihak maskapai memberikan kompensasi atas keterlambatan. Tentunya sesuai dengan sistem manajemen keterlambatan.
General Manager Bandara Juanda Surabaya Sisyani Jaffar mengatakan, pihaknya memohon maaf kepada masyarakat pengguna jasa layanan penerbangan atas ketidaknyamanan yang dialami. Terkait penanganan penumpang, dia mengaku telah mengimbau pihak maskapai memberikan kompensasi atas keterlambatan. Tentunya sesuai dengan sistem manajemen keterlambatan.
”Selanjutnya pihak maskapai akan mengantisipasi agar permasalahan serupa tidak terulang. Caranya dengan menambah personel atau petugas di bagian pelayanan darat,” kata Sisyani Jaffar.
Sementara itu, informasi yang diperoleh dari pihak Otoritas Bandara Wilayah III Kementerian Perhubungan, keterlambatan penerbangan terjadi karena karyawan PT Gapura Angkasa melakukan mogok kerja secara mendadak. Aksi itu diduga dipicu oleh keterlambatan pembayaran gaji pegawai.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Gapura Angkasa Surabaya telah meminta bantuan sumber daya manusia dari Gapura Angkasa di Solo, Yogyakarta, Semarang, dan Malang untuk menggantikan tugas para karyawan yang mogok kerja. Bantuan sumber daya manusia itu diharapkan secepatnya tiba.
Bandara Juanda mencatat, jumlah penumpang pada Januari 2022 sebanyak 717.103 orang. Jumlah penumpang tersebut naik 70 persen dibandingkan periode sama, yakni Januari 2021, sebanyak 420.350 orang.