Danau Sipin, yang dulunya dikenal sebagai sarang narkoba Kota Jambi, telah menjadi aset wisata strategis. Keindahan alam dilengkapi kuliner dan kerajinan tangan menambah daya tarik bagi wisatawan.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·4 menit baca
Berbagai upaya dilakukan memperlengkapi kawasan wisata alam Danau Sipin di Kota Jambi. Memperkuat magnet rekreasi di tengah ketidakpastian kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.
Danau Sipin, yang dulunya dikenal sebagai sarang narkoba Kota Jambi, kini telah berbenah. Keindahan danau di Kecamatan Telanaipura itu terpancar seiring upaya pengembangan infrastruktur dan peningkatan fasilitas. Seluruhnya berjalan kolaboratif.
Yang terbaru, penyiagaan perahu karet (rubber boat) di Danau Sipin oleh Direktorat Polisi Air dan Udara Kepolisian Daerah Jambi. Penyiagaan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan. ”Tujuannya membantu wisatawan jika terjadi kecelakaan di atas air,” ujar Komisaris Besar Pahorian Lumban Gaol, Direktur Polairud Polda Jambi, Jumat (4/3/2022).
Setiap hari, petugas dengan perahu karetnya akan berkeliling danau seluas 89,2 hektar itu untuk menyisir bilamana ada wisatawan membutuhkan pertolongan. ”Sehingga, jangan sampai ada perahu karam kembali terjadi dan mengancam keselamatan penumpang,” katanya.
Wajah Danau Sipin kini semakin indah sejak dilakukan pembersihan sampah danau, pemasangan tanggul, jogging track, area parkir, hingga arena bermain dan arena olahraga. Makin banyak pula warga datang berwisata ke Danau Sipin.
Lokasi danau berada persis di jantung Kota Jambi sehingga mudah dijangkau dari mana-mana. ”Danau Sipin sudah indah sekarang. Sudah banyak fasilitas. Apalagi lokasinya dekat di tengah kota,” kata Novia, salah seorang wisatawan.
Di Danau Sipin, ada sekitar 30 kapal wisata yang hilir mudik mengantarkan wisatawan berkeliling danau. Ada pula 30-an perahu bebek yang disewakan bagi tamu yang ingin mengayuh perahu sendiri. Selain itu, puluhan perahu kayu nelayan juga turut disewakan bagi wisatawan. Dengan tingginya lalu lintas di atas danau itu, tinggi pula ancaman kecelakaan air.
Bulan lalu, ada wisatawan jatuh ke air dari perahu yang ditumpanginya. Ia selamat setelah ditolong oleh pemilik perahu. Untuk mengantisipasi jangan sampai ada korban jiwa, lanjut Pahorian, petugas Ditpolairud ditempatkan di sana.
Namun, ia pun mengimbau agar pengelola kapal dan perahu selalu mengecek kondisi perahunya layak pakai. Juga memastikan agar pemilik kapal tidak mengangkut penumpang dalam jumlah berlebih.
Bersih Danau
Selain keamanan, kebersihan juga menjadi perhatian banyak pihak. Sepuluh tahun silam, sampah dan tanaman air memenuhi permukaan danau. Nelayan setempat sampai-sampai kesulitan untuk menjelajahi danau menangkap ikan. Melihat kondisi itu, Wali Kota Syarif Fasha menggalakkan program bersih-bersih danau pada 2015. Pembersihan sampah danau melibatkan TNI, Polri, aparatur sipil negara, mahasiswa, hingga warga lokal. Tak sampai setahun, danau akhirnya kembali pulih.
Untuk mempertahankan kebersihan di sana, Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi menyiapkan perahu khusus. Pembersihan danau bekerja sama dengan warga setempat. ”Danau sekarang ini sudah bersih karena rutin kami bersihkan,” ujar Leni Haini, pemilik Bank Sampah Dayung Habibah, yang mengelola pembersihan sampah di Danau Sipin.
Setiap Sabtu, Leni dan anak-anak di kampung itu naik perahu untuk menyisir sampah. Anak-anak itu merupakan siswa Sekolah Dayung Habibah yang diampu Leni. Dengan membantu mengumpulkan sampah danau, anak-anak gratis mengikuti sekolah dayung.
Ia pun membuka usaha kreatif kerajinan daur ulang sampah di rumahnya. Sejumlah ibu rumah tangga terlibat mengelola kerajinan dari sampah plastik yang didapat dari pembersihan danau. Hasilnya menambah pendapatan keluarga.
Zainul Bahri, pembatik lokal, juga turut mengembangkan usaha kerajinan batik Jambi sebagai oleh-oleh bagi wisatawan. Ia memberdayakan para ibu di sana untuk membatik lewat kelompok batik Sipin Jajaran. Ia lalu membuka paket wisata berpadu kuliner. Wisatawan dapat membatik dan makan siang di atas danau. Paket wisata kreatif itu banyak dilirik komunitas dan tamu rombongan.
Kedai dan spot wisata selfie di sekitar danau juga terus bertumbuh. Salah satunya yang dilakukan Kelompok Pemuda Sadar Wisata (Pokdarwis) Danau Sipin. Kampung itu mengelola salah satu spot di tepi danau menjadi pusat jajanan dan kuliner. Disediakan pula sejumlah spot berfoto.
Dalam kunjungannya ke Kota Jambi, Rabu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, Kota Jambi bisa menjadi kota kreatif dengan keunggulan yang dimilikinya. Subsektor kuliner menjadi pelengkap wisata alam dan sejarah. Aneka kuliner di Jambi, katanya, memiliki cita rasa khas tersendiri. Potensi itu dapat mendorong ekonomi kreatif tumbuhan di dalamnya. Untuk itu, ia pun dukung Kota Jambi masuk ke dalam uji petik sebagai kota kreatif dengan keunggulan subsektor kuliner.
Program Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) dilakukan untuk mengetahui dan menetapkan subsektor ekonomi kreatif yang dapat menjadi unggulan pertumbuhan ekonomi di tiap daerah. Dengan identifikasi yang jelas, program pemerintah akan lebih tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. Harapannya, perekonomian masyarakat terus berkembang meski di tengah situasi pandemi.