Kunjungan Wisatawan ke Batu Saat Libur Nyepi Tidak Sebanyak Pekan Lalu
Sebagian masyarakat mengisi libur Nyepi dengan berwisata ke Batu. Namun, jumlah mereka tak sebanyak pada libur akhir pekan-Isra Miraj lalu.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BATU, KOMPAS — Jumlah kunjungan wisatawan saat libur Nyepi di Kota Batu, Jawa Timur, tidak sebanyak pada libur akhir pekan yang bersamaan dengan hari raya Isra Miraj, beberapa hari lalu. Beberapa penyebabnya, seperti waktu libur yang tidak ideal hingga pandemi Covid-19.
Pada Kamis (3/3/2022) relatif tidak ada penumpukan kendaraan di akses masuk ke Kota Batu. Arus kendaraan yang pada pekan lalu melaju perlahan dari Gerbang Tol Singosari sampai Simpang Tiga Kepuharjo, kali ini tidak tampak.
Arus kendaraan yang melalui Jalan Ir Soekarno dari arah Pendem-Kota Batu sepanjang Kamis siang melaju tanpa hambatan. Area parkir di obyek wisata di kawasan itu (Jatim Park III) dan sejumlah restoran tidak sepenuh pada pekan lalu saat libur panjang akhir pekan-Isra Miraj.
Akan tetapi, wisatawan terlihat masih mendatangi sejumlah obyek wisata, antara lain sentra bunga dan tanaman hias di Desa Sidomulyo dan petik apel di Desa Tulungrejo. Sebagian wisatawan juga mendatangi Selecta dan wahana milik Jatim Park Grup.
”Hari ini kunjungan wisatawan untuk petik apel lebih bagus daripada pekan lalu. Teman-teman yang menawarkan wisata petik apel di pinggir jalan rata-rata sudah membawa masuk wisatawan ke kebun,” ujar Sugiyono, salah satu penyedia wisata petik apel.
Dengan tiket Rp 25.000, menurut Sugiyono, setiap wisatawan bisa menikmati buah apel sepuasnya di dalam kebun. ”Stok apel sendiri cukup. Wisatawan tidak perlu khawatir karena stok pasti ada,” ucapnya.
Jika pada libur panjang akhir pekan lalu sebagian wisatawan yang datang ke petik apel merupakan rombongan di luar keluarga dalam jumlah cukup banyak, kali ini kebanyakan dari mereka adalah rombongan keluarga dalam jumlah kecil.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Batu Sujud Hariadi membenarkan, jumlah kunjungan wisatawan pada libur Nyepi tidak sebanyak pada akhir pekan lalu. Sebagian obyek wisata juga ditutup karena Nyepi, seperti kawasan Gunung Bromo.
”Sudah saya prediksi sebelumnya, jumlah wisatawan pada libur Nyepi tidak akan sebanyak pada libur panjang akhir pekan yang bersamaan dengan Isra Miraj. Salah satu penyebabnya, mungkin karena hari liburnya di tengah-tengan pekan, bukan di akhir pekan sehingga warga enggan keluar rumah,” ucapnya.
Pertimbangan lainnya, menurut Sujud, kondisi pandemi yang belum benar-benar berakhir. Sebelumnya ada prediksi bahwa puncak penularan Covid-19 varian Omicron berlangsung pada Februari dan mulai turun pada bulan Maret.
Selain itu, sudah menjadi kebiasaan ketika bulan Maret siklus kunjungan wisatawan ke Batu landai. Setelah pergantian tahun, jumlah wisatawan biasa berkurang drastis. Jumlah mereka akan kembali meningkat menjelang Lebaran sampai liburan sekolah.
Sujud, yang juga Direktur Taman Wisata Selecta, mencontohkan, jumlah kunjungan pada libur Nyepi, hingga pukul 13.30, baru tercatat lebih kurang 1.400 orang. Padahal, pada akhir pekan lalu tercatat 4.900 orang pada 27 Februari dan 3.000 orang pada 28 Februari. Kapasitas total kawasan itu 10.000 orang.
Terkait tingkat okupansi hotel, menurut Sujud, pada libur Nyepi kali ini masih di bawah 50 persen. Mereka adalah wisatawan lokal di seputaran Jawa Timur yang ingin menghabiskan libur Nyepi di kota berhawa sejuk itu. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan pada pekan lalu yang mencapai 50 persen.