Pasokan Listrik Madura Belum Pulih, Titik Kerusakan Dilokalisasi
Terhambatnya pasokan listrik di Pulau Madura terjadi akibat adanya gangguan pada penghantar 150 kV Ujung-Bangkalan pada Sabtu pukul 21.44 WIB. Gangguan itu menyebabkan hilangnya beban listrik sebesar 73,35 MW.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
Dokumentasi PLN UID Jatim
Petugas PLN UID Jatim mencari penyebab gangguan listrik ke Pulau Madura, Jatim. Hingga Rabu (2/3/2022), pasokan listrik masih terkendala sehingga terjadi pemadaman bergilir.
SURABAYA, KOMPAS — Upaya pemulihan pasokan listrik ke Pulau Madura terus dilakukan Perusahaan Listrik Negara. Setelah tim Emergency Recovery System berhasil menginvestigasi penyebab gangguan yang terjadi sejak Sabtu (26/2/2022), saat ini titik kerusakan yang berada di Jembatan Suramadu dilokalisasi agar tidak meluas.
Upaya yang dilakukan tersebut antara lain memeriksa (scanning) kerusakan jalur saluran kabel tegangan tinggi dengan alat ukur. Selain itu, membongkar dan memeriksa kondisi kabel serta cross bonding box. Adapun proses pemeriksaan dilakukan hingga ditemukan titik kerusakan. Setidaknya 120 personel dikerahkan untuk mempercepat perbaikan.
”Mohon dukungan dari semua pihak agar upaya yang dilakukan berjalan optimal dan segera selesai sesuai estimasi. Perbaikan diprediksi memerlukan waktu sepekan,” ujar General Manager PLN UIT JBM Didik Fauzi Dakhlan, Rabu (2/3/2022).
Terhambatnya pasokan listrik di Pulau Madura terjadi akibat adanya gangguan pada penghantar 150 kV Ujung-Bangkalan pada Sabtu lalu pukul 21.44 WIB. Gangguan itu menyebabkan hilangnya beban listrik sebesar 73,35 MW. Kondisi ini memaksa PLN memadamkan listrik secara bergiliran dengan estimasi waktu selama tiga jam di sebagian wilayah Kabupatan Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
PLN telah menyosialisasikan dampak gangguan listrik ini kepada masyarakat dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya di Kabupatan Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Pelanggan rumah tangga dan industri diminta menghemat konsumsi listrik untuk mencegah pemadaman makin meluas.
Dokumentasi PLN UID Jatim
Petugas PLN UID Jatim mencari penyebab gangguan listrik ke Pulau Madura, Jatim. Hingga Rabu (2/3/2022), pasokan listrik masih terkendala sehingga terjadi pemadaman bergilir.
Selama proses perbaikan gangguan dan untuk menjaga agar aktivitas masyarakat tetap bisa berjalan, PLN telah mengerahkan 72 genset dengan total daya 4.684,10 KVA. Genset itu dikirim dari wilayah Jakarta Raya, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Pendistribusian genset ini telah dilakukan sejak Senin (28/2/2022).
General Manager PLN UID Jawa Timur Lasiran mengatakan, sebanyak 67 unit genset sudah terpasang untuk rumah sakit, pondok pesantren, masjid, puskesmas, serta instansi pemerintah, seperti koramil, polres, dan kantor pelayanan publik lainnya. Selain itu, sebanyak 2 unit genset dalam proses perbaikan karena ada kerusakan dan 3 unit lagi masih dalam perjalanan dari Jakarta.
”Semoga adanya genset mobile ini mampu menyuplai sementara kebutuhan listrik yang diperlukan masyarakat,” kata Lasiran.
PLN juga telah membagikan lampu emergency sebanyak 3.150 unit untuk empat kabupaten di Pulau Madura tersebut. Lasiran berharap tahapan demi tahapan yang sedang diupayakan untuk memulihkan kembali pasokan listrik ke Pulau Madura berjalan secara optimal. Pihaknya memohon dukungan dari semua pihak, terutama masyarakat.
Secara terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat Madura bijak dalam mengonsumsi listrik. Hal itu untuk membantu mengurangi dampak pemadaman, terutama di sektor rumah tangga dan industri. Caranya, antara lain, dengan menghemat penggunaan lampu ataupun alat elektronik lain yang tidak penting. Sektor industri didorong memanfaatkan genset dalam kegiatan operasional.
RUNIK SRI ASTUTI
Petugas PLN UID Jatim mencari penyebab gangguan listrik ke Pulau Madura, Jatim. Hingga Rabu (2/3/2022), pasokan listrik masih terkendala sehingga terjadi pemadaman bergilir.
”Pemadaman ini tentu di luar keinginan kita. Namun, hal ini harus kita maklumi karena ini terkait masalah teknis. Mohon masyarakat dapat bersabar. Dengan mengurangi beban pemakaian listrik, tentu diharapkan daya listrik yang ada sekarang bisa mencukupi dan tidak perlu melakukan pemadaman di wilayah yang luas lagi,” kata Khofifah di sela-sela kunjungan kerjanya di Kabupaten Bangkalan, Senin (28/2/2022).
Semoga adanya genset mobile ini mampu menyuplai sementara kebutuhan listrik yang diperlukan masyarakat.
Meski terjadi gangguan pasokan listrik di Pulau Madura, sejumlah kegiatan seperti peringatan hari besar keagamaan tetap bisa berjalan dengan baik. Hal itu karena PLN memberikan dukungan berupa genset mobile untuk pondok pesantren dan tempat ibadah yang menyelenggarakan acara peringatan Isra Miraj.
Khofifah berharap PLN segera menyelesaikan proses perbaikan agar pasokan listrik kembali normal. Masyarakat Madura diminta bersabar dan membantu upaya yang dilakukan oleh PLN serta pemerintah daerah.
Salah seorang warga Pamekasan, Khairul Alam (45), mengatakan, pemadaman listrik di rumahnya terjadi dua kali dalam sehari. Waktu pemadaman ini tidak tentu, bisa pagi hingga siang atau malam, bahkan dini hari. Hal itu mengganggu aktivitasnya sebagai pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di bidang makanan dan minuman.