Sebanyak 15 Pekerja Migran Indonesia yang Pulang dari Brunei Darussalam Positif Covid-19
Sebanyak 15 orang dari total 211 pekerja migran yang tiba di Bandara Juanda Surabaya, terkonfirmasi positif. Jumlah pelaku perjalanan luar negeri yang terpapar Covid-19 ini lebih banyak dibandingkan temuan sebelumnya.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Sebanyak 15 orang dari total 211 pekerja migran yang tiba di Bandar Udara Juanda, Surabaya, terkonfirmasi positif. Jumlah pelaku perjalanan luar negeri yang terpapar Covid-19 kali ini lebih banyak dibandingkan dengan temuan kasus pada dua rombongan sebelumnya. Implementasi penerapan protokol kesehatan terus ditingkatkan untuk mencegah penularan.
General Manager Bandara Juanda Surabaya Sisyani Jaffar mengatakan, terminal penumpang internasional melayani kedatangan dari Brunei Darussalam sebanyak dua penerbangan, Senin (28/2/2022). Penerbangan pertama menggunakan pesawat Royal Brunei BI 796 dan mendarat pukul 10.30. Penerbangan ini membawa 102 penumpang.
Adapun penerbangan berikutnya menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor GA 8230 dan tiba pukul 11.25. Penerbangan ini membawa 109 penumpang. Dengan demikian, total pelaku perjalanan luar negeri yang dilayani oleh Bandara Juanda sebanyak 211 penumpang. Mayoritas pekerja migran yang pulang ke Tanah Air dalam program repatriasi.
”Seluruh layanan penerbangan internasional ini dipastikan menerapkan prosedur ketat sesuai dengan protokol kesehatan pencegahan sebaran Covid-19, terutama varian baru,” ujar Sisyani Jaffar.
Sisyani mengatakan, layanan penerbangan internasional ini seluruhnya dilakukan di Terminal 2 Bandara Juanda. Alur penerimaan penumpang diterapkan secara ketat untuk memastikan kondisi kesehatan dan pengaturan karantina dalam upaya pencegahan penularan Covid-19.
Perbedaan kali ini terjadi pada proses menunggu hasil pemeriksaan Covid-19 dengan metode reaksi berantai polimerasi atau RT-PCR. Pengambilan spesimen PCR pada seluruh penumpang tetap dilakukan oleh petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Surabaya di Bandara Juanda.
Namun, setelah selesai pengambilan spesimen, para pekerja migran langsung diantarkan menuju lokasi karantina seraya menunggu hasil pemeriksaan. Dengan demikian, hasil pemeriksaan disampaikan saat mereka berada di tempat karantina. Sebelumnya, proses menunggu hasil pemeriksaan dilakukan di terminal di Bandara Juanda.
”Perubahan kebijakan ini dilakukan karena terdapat dua penerbangan internasional yang jarak waktu kedatangannya berdekatan. Hal itu untuk mencegah kerumunan. Bandara Juanda bersama para pemangku kepentingan lainnya senantiasa berkomitmen menerapkan protokol kesehatan dalam upaya penegakan syarat perjalanan udara, terutama penerbangan internasional,” kata Sisyani.
Kepala Dinas Penerangan Puspenerbal Letnan Kolonel Laut Wahyu Kurniawan mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan RT-PCR, dari 211 pelaku perjalanan luar negeri yang baru tiba dari Brunei Darussalam, sebanyak 15 orang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 dan 196 orang lainnya negatif. Dari 15 kasus positif itu, sebanyak 8 orang merupakan penumpang pesawat Royal Brunei, sedangkan 7 orang lainnya penumpang Garuda Indonesia.
”Semua pekerja migran yang positif Covid-19 dibawa menggunakan kendaraan menuju RSUD dr Soetomo dengan pengawalan petugas keamanan dan tim medis dari KKP Surabaya,” ucap Wahyu.
Dia menambahkan, kedatangan pekerja migran melalui Bandara Juanda kali ini merupakan gelombang ketiga. Dua kedatangan sebelumnya berasal dari Malaysia sebanyak 129 orang dan Brunei Darussalam sebanyak 149 orang.
Dari tiga gelombang kedatangan pekerja migran ini, jumlah kasus terpapar Covid-19 terbanyak ditemukan pada kedatangan kali ini. Sebelumnya, dari 129 pekerja yang datang dari Malaysia, hanya 2 orang yang terkonfirmasi positif. Adapun dari 149 pekerja migran dari Brunei Darussalam, hanya satu orang yang dinyatakan positif.
Wahyu Kurniawan mengatakan, seluruh pelaku perjalanan luar negeri yang tiba di Bandara Juanda wajib menjalani karantina selama lima hari di tempat yang sudah disediakan oleh Pemerintah Provinsi Jatim. Untuk rombongan pertama, lokasi karantinanya di gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jatim. Adapun rombongan kedua dikarantina di Asrama Haji, Surabaya.
Seluruh akomodasi dan transportasi para pekerja migran selama menjalani masa karantina ditanggung oleh Pemprov Jatim. Setelah selesai menjalani masa karantina, para pekerja migran akan dijemput oleh pemda masing-masing untuk menuju ke kampung halaman. Pelayanan itu diberikan sebagai wujud kehadiran negara di tengahpara pahlawan devisa.
Sementara itu, Manajer Humas Bandara Juanda Surabaya Yuristo Ardhi Hanggoro menambahkan, hingga saat ini pihaknya belum melayani penerbangan internasional secara reguler. Penerbangan internasional hanya dibuka apabila ada permintaan khusus, seperti keperluan pemulangan pekerja migran.
”Aktivitas penerbangan di Bandara Juanda masih didominasi oleh rute domestik. Meski demikian, jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi udara ini cenderung meningkat signifikan,” kata Yuristo.
Bandara Juanda mencatat, total jumlah penumpang pada bulan Januari 2022 sebanyak 717.103 orang. Jumlah penumpang tersebut naik 70 persen dibandingkan dengan periode yang sama, yakni Januari 2021, sebanyak 420.350 orang.