Miyono, pakde Presiden Joko Widodo, dikabarkan meninggal pada usia 81 tahun di Kota Surakarta, Jawa Tengah. Almarhum disebut merupakan sosok penting dalam karier Jokowi sejak masih menjadi pengusaha mebel.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Kabar duka datang dari keluarga Presiden Joko Widodo. Miyono, pakde atau kakak laki-laki dari ibunda Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo, dikabarkan meninggal pada usia 81 tahun di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (27/2/2022).
Salah seorang yang membenarkan kabar tersebut ialah Lurah Manahan Jarno. Menurut informasi yang dikumpulkannya, almarhum mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 19.50. Miyono diketahui merupkan warga Kelurahan Manahan.
”Untuk meninggalnya di mana, saya belum tahu. Ini tadi informasi dari Pak RW (Rukun Warga) setempat benar Pak Miyono meninggal sekitar pukul 19.50,” ujar Jarno saat dihubungi pada Minggu malam.
Namun, Jarno menyatakan, ia belum tahu persis di mana tepatnya almarhum meninggal dan juga penyebab meninggalnya almarhum. Namun, katanya, almarhum sudah sakit sejak lama.
”Sudah lama sakitnya. Hanya sakit apa, saya kurang tahu. Namun, beliau memang sudah sepuh,” kata Jarno.
Saat ini, jenazah Miyono disemayamkan di rumah duka yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, RT 002 RW 002 Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta. Dari pantauan, sejumlah petugas keamanan yang terdiri dari TNI dan Polri turut mengamankan lokasi. Tampak pula sejumlah orang menata kursi untuk pelayat di kediaman almarhum.
Beberapa tokoh masyarakat dari kota tersebut juga terlihat ikut melayat. Salah seorang di antaranya Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa. Ia tiba sekitar pukul 21.30. Adapun informasi duka tersebut diterimanya sekitar pukul 20.00. Saat itu, ia mengaku tengah menghadiri agenda di tempat lain. Pihaknya langsung menyempatkan diri untuk melayat sepulang dari acara tersebut.
”Pemerintah Kota Surakarta berdukacita dan merasa kehilangan seorang tokoh yang menyukseskan perjalanan Pak Jokowi, mulai dari Wali Kota Surakarta, Gubernur, sampai menjadi Presiden. Saya kira beliau tokoh utama dalam kesuksesan beliau,” kata Teguh.
Menurut Teguh, sosok Miyono dan Presiden memang begitu dekat. Kedekatan itu ditunjukkan dari bagaimana hampir setiap saat pulang kampung, Presiden selalu menyempatkan diri mengunjungi Miyono. Pasalnya, Miyono disebut sebagai sosok yang benar-benar menemani Presiden sejak masih menekuni bisnis mebel.
Dekat sekali. Itu perjuangan beliau dari masih bisnis kayu, mebel, dan sebagainya, ini latar belakangnya Pak Jokowi dari beliau (Miyono). Bisnis mebel juga dengan Pakde Miyono. Ibaratnya seperti digembleng dari muda sampai mendorong jadi Wali Kota, bahkan sampai menjadi Presiden. (Teguh Prakosa)
”Dekat sekali. Itu perjuangan beliau dari masih bisnis kayu, mebel, dan sebagainya, ini latar belakangnya Pak Jokowi dari beliau (Miyono). Bisnis mebel juga dengan Pakde Miyono. Ibaratnya seperti digembleng dari muda sampai mendorong jadi Wali Kota, bahkan sampai menjadi Presiden,” kata Teguh.
Perkara sakit yang diderita Miyono, Teguh mengaku kurang mengetahuinya. Ia menduga, usia yang sudah sepuh menjadi salah satu penyebab penurunan kondisi kesehatan almarhum. Selanjutnya, katanya, Miyono sempat dirawat di Rumah Sakit Tentara Slamet Riyadi, Surakarta, selama lebih kurang dua pekan.
”Seminggu terakhir minta pulang. Hanya menyampaikan ingin di rumah saja. Namun, memang sempat dirawat di rumah sakit sekitar dua minggu. Meninggalnya di rumah,” kata Teguh.
Menurut rencana, Presiden Joko Widodo juga akan melayat ke rumah duka, Senin (28/2/2022). Sebelumnya, Presiden sempat menjenguk Miyono, Sabtu (26/2/2022). Saat itu, tampak ambulans milik RS Tentara Slamet Riyadi disiagakan di halaman rumah Miyono.
Miyono akan dimakamkan di pemakaman keluarga Mundu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin pukul 11.00. Di makam tersebut, dimakamkan pula ibunda dan ayahanda Presiden, yaitu Sujiatmi Notomiharjo dan Widjiatno Notomiharjo. Miyono wafat meninggalkan seorang istri, enam anak, dan 12 cucu.