Insiden pesawat tergelincir di lapangan terbang kembali terulang di Papua. Pesawat dari maskapai Smart Cakrawala Aviation tergelincir saat mendarat di Lapangan Terbang Baya Biru, Kabupaten Paniai.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sebuah pesawat milik maskapai Smart Cakrawala Aviation dengan nomor registrasi PK-SNB tergelincir saat mendarat di Lapangan Terbang Kampung Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua, Sabtu (26/2/2021). Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal ketika dikonfirmasi membenarkan adanya insiden pesawat tergelincir saat mendarat pada pukul 10.10 WIT.
Ia menuturkan, pesawat ini dipiloti kapten pilot David Alonso dan rekannya, Febrian Sahetapi. Pesawat membawa empat penumpang dan sejumlah barang. Keempat penumpang itu adalah Niko, Bongga, Derika, dan Arjuni.
”Pesawat ini dengan membawa empat penumpang terbang dari Bandara Nabire. Ketika hendak mendarat, ban kanan pesawat tergelincir hingga berhenti di ujung landasan lapangan terbang,” kata Ahmad.
Ia menuturkan, diduga pesawat berbadan kecil jenis Pilatus ini tergelincir karena kondisi landasan pacu Lapangan Terbang Baya Biru yang licin karena hujan. Insiden ini telah ditangani penyidik Satuan Reskrim Polres Paniai.
Adapun kedua awak pesawat, penumpang, dan barang-barang telah dievakuasi. Tak ada satu pun awak ataupun penumpang yang mengalami luka-luka akibat insiden ini.
”Kedua awak pesawat telah dijemput pihak maskapai dengan menggunakan helikopter dari Baya Biru dengan tujuan Nabire. Penyidik Polres Paniai masih menyelidiki penyebab insiden ini,” tambahnya.
Sekitar 400 lapangan terbang yang tersebar di pedalaman Papua tidak memadai untuk menjamin keselamatan penerbangan.
Perwakilan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Wilayah Papua, Norbert Tunyanan, menyatakan, tidak benar informasi yang beredar di media sosial bahwa pesawat tergelincir dan menabrak permukiman warga di Baya Biru.
Masih basah
Ia memaparkan, sudah dua kali kecelakaan pesawat tergelincir terjadi di Baya Biru. Sebelumnya, pesawat dari maskapai Tariku Air tergelincir di Lapangan Terbang Baya Biru pada 15 Oktober 2020. Insiden ini disebabkan pesawat mendarat di lapangan terbang yang masih basah seusai hujan.
”Kondisi yang terjadi di Baya Biru sudah berulang kali. Saya masih menunggu arahan dari KNKT pusat untuk menyelidiki insiden tergelincirnya pesawat Smart di Baya Biru,” kata Norbert.
”Sekitar 400 lapangan terbang yang tersebar di pedalaman Papua tidak memadai untuk menjamin keselamatan penerbangan. Pilot seharusnya lebih berhati-hati dan memilih tidak mendarat ketika lapangan terbang masih atau baru diguyur hujan,” katanya.