Remaja Tenggelam di Sungai Lukulo, Kebumen, Ditemukan Meninggal
Tim SAR gabungan menemukan remaja yang tenggelam di Sungai Lukulo, Kebumen, Jawa Tengah, dalam kondisi meninggal. Kewaspadaan orangtua perlu ditingkatkan untuk mengawasi anaknya saat bermain di sungai.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
Arsip Basarnas Cilacap
Tim SAR gabungan mencari korban tenggelam di Sungai Lukulo, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (24/2/2022).
KEBUMEN, KOMPAS — Seorang remaja bernama Paryudi (13) yang tenggelam pada Rabu (23/2/2022) di Sungai Lukulo, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, ditemukan meninggal pada Kamis (24/2/2022) malam. Korban yang ingin main bola di seberang sungai ini ditemukan terapung di jarak sekitar 200 meter arah hilir dari lokasi tenggelam.
”Korban ditemukan pukul 21.20 dalam keadaan meninggal dunia. Dari lokasi kejadian ke arah hilir sungai sekitar 200 meter dan korban langsung dibawa ke rumah duka,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap I Nyoman Sidakarya, Kamis malam.
Menurut Nyoman, korban ditemukan pertama kali oleh warga yang sedang melakukan penyisiran dan pemantauan di lokasi kejadian. ”Warga melihat benda mengapung dan langsung mendekatinya. Setelah mengetahui benda itu adalah korban yang dicari, kemudian langsung melaporkan ke posko tim SAR gabungan,” ujarnya.
Jarak pandang di bawah air terbatas karena air keruh. Banyak timbunan sampah pepohonan dan rumpun bambu yang tersangkut di sungai.
Operator Pusat Pengendali dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kebumen Sukirman menyampaikan, korban tenggelam merupakan warga Dukuh Pagak, Desa Kedungwinangun, RT 001/RW 008, Kecamatan Klirong, dan tenggelam sekitar pukul 15.00.
”Saat itu korban akan bermain sepak bola di lapangan desa yang berada di seberang Sungai Lukulo. Saat korban menyeberang dengan berenang, dia justru terbawa arus dan tenggelam,” kata Sukirman, Jumat (25/2/2022).
Arsip Basarnas Cilacap
Tim SAR gabungan mencari korban tenggelam di Sungai Lukulo, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (24/2/2022).
Menurut Sukirman, di daerah tersebut tidak ada jembatan penyeberangan dan untuk menyeberang harus memutar jauh. ”Jembatannya jauh. Lebar sungai mencapai 100 meter,” katanya.
Ia menyampaikan, proses pencarian pada hari kedua dilakukan dengan penyisiran hingga radius 2,5 kilometer dari lokasi kejadian. Pada siang hari dilakukan juga penyelaman, tetapi terkendala pusaran air dan sampah dari rumpun bambu.
”Jarak pandang di bawah air terbatas karena air keruh. Banyak timbunan sampah pepohonan dan rumpun bambu yang tersangkut di sungai,” katanya.
Puluhan orang ikut serta dalam pencarian ini. Mereka, antara lain, berasal dari Basarnas Cilacap, BPBD Kebumen, Polsek Klirong, Koramil Klirong, PMI, RAPI, Orari, SAR MTA, Gertaks Kebumen, Banser, SAR Kokam, MDMC, Relawan Jack, SAR Elang Perkasa, Kowara, SAR Tunas Kelapa, Ubaloka, dan warga setempat. Dengan ditemukannya jenazah korban, operasi pencarian ditutup.
Arsip Basarnas Cilacap
Tim SAR gabungan mencari korban tenggelam di Sungai Lukulo, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (24/2/2022).
Peristiwa tenggelamnya remaja di sungai juga belum lama terjadi di Cilacap, Jawa Tengah. Tiga anak tenggelam saat bermain di Dermaga Kutawaru, Cilacap, pada Senin (21/2/2022). Ketiganya telah ditemukan secara bertahap pada Selasa (22/2/2022) malam dalam kondisi meninggal. Atas kejadian itu, masyarakat diimbau terus mengawasi anaknya dan mewaspadai bahaya pasang surut di sungai (Kompas.id, 23/2/2022).