Makanan dan Minuman Paling Banyak Terjual di ”Marketplace” Sumut
Penjualan makanan dan minuman menjadi yang tertinggi di ”marketplace” di Sumatera Utara. Permintaan di sektor itu terutama meningkat selama pembatasan kegiatan masyarakat pada masa pandemi Covid-19.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Penjualan makanan dan minuman menjadi yang tertinggi di pasar daring atau marketplace di Sumatera Utara. Permintaan di sektor itu terutama meningkat selama pembatasan kegiatan masyarakat pada masa pandemi Covid-19.
Tingginya penjualan itu, antara lain, terlihat di marketplace Tokopedia. ”Pada tahun 2021, peningkatan penjualan paling tinggi di Tokopedia terutama di kategori makanan dan minuman,” kata Senior Lead Regional Growth Expansion Tokopedia Ivander Wijaya dalam diskusi bertema ”Tokopedia Dorong UMKM Sumatera Utara Semakin Juara”, Kamis (24/2/2022).
Ivander mengatakan, penjualan makanan dan minuman di marketplace terutama ditopang oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurut Ivander, lebih dari 90 persen dari belasan juta toko daring di Tokopedia merupakan UMKM.
Yang paling banyak dicari pelanggan untuk kategori makanan dan minuman adalah minuman, bumbu dan bahan masakan, serta makanan ringan. Pertumbuhan jumlah toko daring di sektor itu juga cukup pesat pada tahun 2021.
Selain kategori makanan dan minuman, kata Ivander, kategori lain yang mengalami pertumbuhan penjualan paling signifikan pada tahun 2021 adalah bidang kesehatan, rumah tangga, otomotif, dan perawatan diri.
”UMKM lokal dari sejumlah daerah kini bisa punya kesempatan yang sama untuk terus bangkit dan bertumbuh. UMKM tidak perlu lagi pindah ke Ibu Kota untuk menjadi juara,” tambahnya.
Ivander mengatakan, mereka membuat berbagai program untuk mendukung UMKM. Program itu antara lain membuat fitur kumpulan toko pilihan, digitalisasi pasar, dan sekolah kilat untuk penjual.
Dengan membuka toko daring, kami bisa jual mesin kopi sampai ke Papua. Kami juga jual minuman kopi ke Jakarta.
External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya mengatakan, pasar daring menciptakan pemerataan akses terhadap barang di semua daerah di Indonesia. ”Masyarakat juga mendapat akses terhadap harga barang yang lebih baik dan adil. Akses pada kesempatan berbisnis juga menjadi lebih merata,” kata Ekhel.
Omzet meningkat
Peningkatan omzet penjualan makanan dan minuman itu, antara lain, dirasakan oleh toko berbasis minuman kopi di Medan, Coffeenatics. ”Saat pandemi melanda pada 2020, sudah bisa dipastikan pembeli di kafe pasti anjlok. Karena itu, kami berfokus menggarap pasar penjualan online,” ujar Senior Business Development and Innovation Officer Coffeenatics Fienny Alamsyah.
Fienny mengatakan, omzet penjualan mereka bertumbuh 350 persen pada 2021 dibandingkan 2020. Pertumbuhan itu bisa didapat di tengah pandemi dan pembatasan kegiatan masyarakat di Sumut. Pertumbuhan itu jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bisnis toko ketika hanya mengandalkan penjualan langsung di kafe.
”Dengan membuka toko daring, kami bisa jual mesin kopi sampai ke Papua. Kami juga jual minuman kopi ke Jakarta. Itu tidak mungkin kami dapat jika hanya membuka toko biasa saja,” kata Fienny.