Ragam Harapan dari Banyumas ”Bumi Pangiyongan” di Hari Jadi Ke-451
Kabupaten Banyumas merayakan hari jadi ke-451. Sederet harapan terungkap dari para warganya demi kemajuan kabupaten di selatan Gunung Slamet ini.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS – Beragam harapan diapungkan warga Banyumas menapaki hari jadi ke-451 kabupaten berjuluk ”Bumi Pangiyongan” ini, Selasa (22/2/2022). Dari daerah di kaki Gunung Slamet, Jawa Tengah, ini, keinginan untuk sejahtera dari kreativitas warga hingga keterlibatan pemerintah daerah terus disampaikan.
Muhammad Arif (25), warga yang pernah menjadi juara harapan I dalam ajang Kakang Mbekayu Banyumas 2016, berharap rasa cinta anak muda makin besar. Hal itu diwujudkan dengan kemauan lebih mengenal potensi dan kekayaan lokal.
”Salah satunya dengan bangga berbahasa Banyumas. Hal itu bisa membantu mempromosikan daerah ini lebih luas lagi, khususnya di bidang seni dan budaya,” katanya.
Pengajar di Universitas Amikom Purwokerto, Rida Purnama Sari (28), berharap Banyumas kian banyak inovasi yang bermanfaat bagi warganya. Anak muda bisa menjadi motor utamanya. ”Semoga Banyumas semakin maju, sejahtera warganya, dan terus mencetak berbagai inovasi membanggakan dari sinergi generasi muda kreatif,” kata Rida.
Tidak hanya dukungan bagi kreativitas warga, dorongan pada kinerja pemerintah daerah juga disuarakan. Arif mengapresiasi pembangunan infrastruktur di kawasan perkotaan. Dia mencontohkan pembangunan lintas bawah (underpass) rel kereta hingga bus Trans Banyumas.
Akan tetapi, keluhan warga di pedesaan juga harus menjadi perhatian. Salah satu yang menjadi keluhan warga adalah persoalan pemadaman listrik. ”Hampir setiap minggu bisa terjadi pemadaman listrik. Pemerintah bisa bekerja sama dengan PLN agar memelihara jaringan listrik yang ada di desa-desa,” tuturnya.
Andrian Kristanto (31), warga di Kecamatan Purwokerto Selatan, berharap pemda kian menyejahterakan warganya. Salah satunya dengan meningkatkan upah minimum kabupaten hingga memperbaiki jalan berlubang.
Sementara Bernadeta Diah Ratih (31), ibu dua anak balita di Kecamatan Kembaran, berharap ada ruang edukasi segala bidang bagi anak-anak, seperti Taman Pintar di Yogyakarta. ”Semoga di Banyumas ada tempat edukasi untuk anak-anak semacam Taman Pintar,” kata Diah.
Pelaku usaha kecil juga masih membutuhkan perhatian. Belakangan masalah ketersediaan minyak goreng menjadi persoalan yang sulit dipecahkan. Giovani (25), pemilik warung makan di Kecamatan Purwokerto Utara, berharap segara ada solusi bagi kelangkaan salah satu produk bahan pokok itu.
”Saya sudah keliling ke berbagai tempat dan toko. Semuanya kosong dan ini cuma dapat minyak goreng curah 1 liter,” kata Giovani.
Di tengah perkembangan zaman serta impitan berbagai tekanan, termasuk Covid-19, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan membutuhkan kerja sama berbagai pihak untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Selain mendorong inovasi dan kreativitas, dia berharap ragam masukan terus disampaikan warga lewat layanan aduan di pemerintah ataupun lewat media sosial.