Kasus Baru Covid-19 di Jabar Tinggi, BNPB Bagikan 200.000 Masker
Penambahan kasus baru Covid-19 di Bandung, Jawa Barat, tercatat masih tinggi. Penerapan prokes paling dasar, yaitu menggunakan masker, harus terus dilakukan.
Oleh
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Badan Nasional Penanggulangan Bencana membagikan sedikitnya 200.000 lembar masker di berbagai titik rawan keramaian di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (19/2/2022). Hal ini menjadi salah satu cara menekan tingginya penularan kasus di kawasan Bandung dan sekitarnya.
Hingga Jumat (18/2/2022), berdasarkan data Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung, tercatat 8.656 kasus aktif di ibu kota Jawa Barat itu. Jumlahnya bertambah 537 kasus dibandingkan sehari sebelumnya. Tingginya kasus itu membuat Kota Bandung berstatus pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
Sementara itu, berdasarkan data Pusat Komunikasi dan Informasi Covid-19 Jabar (Pikobar), tercatat 157.321 kasus aktif hingga Jumat. Terjadi penambahan 9.439 kasus baru dibandingkan dengan sehari sebelumnya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto mengatakan, dalam beberapa hari terakhir, penambahan kasus terkonfirmasi positif di Bandung dan Jabar tercatat tinggi. Oleh karena itu, semua pihak diminta bekerja keras agar penularannya bisa ditekan. Apalagi jumlah penularan varian Omicron saat ini terdata lebih tinggi ketimbang varian Delta tahun lalu.
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk menekan kasus baru adalah penggunaan masker. Dia berharap pembagian 200.000 masker ini ikut berkontribusi baik bagi masyarakat Bandung. Titiknya, antara lain, di pasar, terminal, dan stasiun.
”Hari ini dibagikan 200.000 masker di 20 titik di Kota Bandung, tapi tidak menutup kemungkinan bisa ditambah sesuai kebutuhan jika nanti diperlukan,” ujarnya.
Selain menggunakan masker, dia juga kembali mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi dan patuh menjalankan protokol kesehatan. ”Vaksin salah satu benteng utama mencegah Covid-19. Namun, bukan berarti sudah vaksin tidak terkena. Ke depan, harus tetap menegakkan protokol kesehatan. Apa pun kegiatannya harus tetap pakai masker,” kata Suharyanto yang juga Ketua Satuan Tugas Covid-19 ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jabar Nina Susana Dewi mengatakan, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit menjadi perhatian utama saat ini. Saat ini, jumlah tempat tidur ruang isolasi Covid-19 dari 342 rumah sakit di Jabar mencapai 12.796 unit. Jumlahnya akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan. Saat ini, tingkat keterisiannya 49,31 persen.
Terkait peminjaman tabung oksigen, dia mengatakan, warga Jabar bisa mengajukan permohonan melalui aplikasi Pikobar dengan mengisi formulir dan syarat wajib lainnya. Hal itu seperti dengan menyiapkan foto KTP, bukti saturasi oksigen menggunakan oksimeter, dan bukti hasil tes PCR atau antigen.
”Lewat fitur Oksigen untuk Masyarakat di Pikobar, masyarakat bisa menjadi kontributor tabung oksigen,” katanya.