Survei Unisri: Warga Puas Kinerja Gibran-Teguh Pimpin Surakarta
Survei Universitas Slamet Riyadi mencatat, kinerja Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa dalam memimpin Kota Surakarta selama setahun ini dianggap memuaskan. Gibran dianggap pemimpin yang merakyat.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Survei Program Studi Magister Administrasi Publik Universitas Slamet Riyadi Surakarta menyebutkan, kinerja pasangan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Wali Kota Teguh Prakosa dianggap memuaskan. Sosok Gibran juga disebut sebagai pemimpin yang merakyat. Citra tersebut menjadi modal penting baginya apabila ingin melanjutkan karier di dunia politik.
Sebelumnya, lembaga tersebut juga menjadi yang pertama kali memunculkan nama Gibran sebagai salah satu calon kandidat yang bisa dipertimbangkan untuk bersaing dalam Pilkada Kota Surakarta 2020. Adapun survei terbaru yang dilakukan Program Studi Magister Administrasi Publik Universitas Slamet Riyadi (Unisri) bertajuk ”Satu Tahun Pemerintahan Gibran–Teguh”.
Pelaksanaan survei dilakukan pada 7-15 Februari 2022. Metode wawancara dipilih tim peneliti dalam survei tersebut. Adapun total responden yang dilibatkan berjumlah 550 orang. Mereka tersebar di lima kecamatan, yakni Banjarsari, Pasar Kliwon, Jebres, Laweyan, dan Serengan. Basis pemilihan responden ialah daftar pemilih tetap dari tempat pemgungutan suara Pilkada 2020.
”Dari hasil survei yang kami lakukan, masyarakat bukan hanya ‘cukup puas’. Mereka sangat puas dengan kepemimpinan kedua sosok ini,” kata Ketua Program Studi Magister Administrasi Publik Unisri Suwardi di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (18/2/2022).
Kepuasan tersebut ditunjukkan dari nilai yang diberikan responden saat diminta memberikan skor 1-100 untuk kepemimpinan Gibran-Teguh. Dari total 550 responden, rata-rata skor 79,3. Nilai terbanyak diberikan responden ialah 80, yakni 43 persen dari seluruh responden. Adapun yang memberikan nilai di atas 70 adalah 97,27 persen dari total responden.
”Jika standar penilaian kategori ‘baik’ adalah nilai di atas 70, jumlah apresiasi positif pemerintahan Gibran dan Teguh masuk dalam kategori sangat baik,” ujar Suwardi.
Tingginya nilai yang diberikan, ungkap Suwardi, disebabkan sejumlah citra yang disematkan masyarakat kepada Gibran. Putra sulung dari Presiden Joko Widodo itu disebut sebagai sosok yang merakyat, tegas terhadap aparat birokrasi, dan bijaksana dalam menghadapi permasalahan di masyarakat.
Sikap Gibran yang merakyat diasumsikan dari hasil survei. Hanya 6 persen responden yang menyebut Gibran kurang merakyat dan 0,5 persen memilih tidak jawab atau tidak tahu. Sementara itu, responden yang menyebut Gibran cukup merakyat sebesar 62 persen dan 31,5 persen menyatakan Gibran sangat merakyat.
”Ini menunjukkan masyarakat sangat berpihak kepadanya. Indikator merakyat juga sangat penting bagi seorang politisi. Jika tokoh politik dipersepsikan merakyat, dengan tingkat popularitas yang tinggi akan diikuti pula dengan elektabilitas yang tinggi,” kata Suwardi.
Ketegasan terhadap aparat birokrasi, kata Suwardi, menjadi poin positif lainnya bagi Gibran. Sebanyak 65 persen responden menyebut Gibran bersikap tegas saat menjumpai aparat birokrasi yang bermasalah. Lalu, sebesar 19,1 persen menyatakan Gibran bijaksana saat menghadapi aparat pemerintahan yang bermasalah.
Secara terpisah, Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa mengungkapkan, survei tersebut menjadi potret kinerja Pemerintah Kota Surakarta selama satu tahun ini. Pihaknya mengaku selalu berupaya menelurkan kebijakan-kebijakan yang mengutamakan kepentingan rakyat. Dalam kondisi pandemi Covid-19, kebijakan tersebut berkaitan erat dengan penanganan wabah dan kepastian roda ekonomi warga tetap berputar.
”Ini kerja nyata pemerintah. Kami sebagai orang-orang yang mendampingi Wali Kota (Gibran) ikut bangga jika ada penilaian dan apreasi tinggi terhadap beliau. Artinya, apa yang diperintahkan Pak Wali (Gibran) pada kami bisa dijalankan dengan baik,” kata Teguh.