Pada Februari, angka penambahan kasus harian sudah menginjak dua digit. Bahkan, sempat tercatat sekali tiga digit angka penambahan kasus dalam sehari. Hingga 12 Februari 2022, total kasus aktif berjumlah 482 kasus.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·4 menit baca
SUKOHARJO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Sukoharjo mengoptimalkan penanganan kasus Covid-19 dengan isolasi mandiri. Tempat isolasi terpusat juga disiapkan, tetapi kapasitasnya sangat terbatas. Vaksinasi Covid-19 pun digencarkan demi mencegah tingkat fatalitas paparan penyakit tersebut.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, kasus Covid-19 di wilayahnya mulai menunjukkan peningkatan. Namun, pihaknya masih mengoptimalkan penanganan dengan mendorong dijalankannya isolasi mandiri. Pasalnya, gejala-gejala yang ditemukan cenderung ringan. Rumah sakit difokuskan untuk menangani pasien-pasien dengan gejala berat.
”Adanya varian baru Omicron ini cenderung gejalanya tidak berat. Jadi, didorong untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing selama memenuhi persyaratan,” kata Etik saat ditemui di Puskesmas Rawat Inap Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (14/2/2022).
Syarat utamanya, jelas Etik, warga yang terkonfirmasi positif harus benar-benar terpisah dengan anggota keluarga lainnya jika ingin menjalani isolasi mandiri. Dengan kondisi itu, warga tersebut harus memiliki kamar sendiri. Kamar mandinya juga harus terpisah untuk memastikan tidak terjadi kontak dengan anggota keluarga yang lain. Sebab, jika terjadi kontak, sangat dimungkinkan penularannya semakin meluas.
Untuk itu, Etik menambahkan, pihaknya juga menyiapkan tempat-tempat untuk isolasi terpusat. Tempat tersebut bakal digunakan isolasi bagi warga terkonfirmasi positif yang rumahnya tak memenuhi persyaratan isolasi mandiri.
”Kalau kamarnya masing-masing anggota keluarga satu bisa isolasi mandiri. Namun, kalau tidak punya kamar, ya, mau tidak mau kita tarik untuk isolasi terpusat. Doakan semuanya lancar,” kata Etik.
Ada dua tempat isolasi terpusat yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Kedua tempat itu ialah Puskesmas Rawat Inap Nguter di Desa Celep dan Rumah Sakit Umum Indriati Solo Baru. Di Puskesmas Rawat Inap Nguter, kapasitasnya 20 tempat tidur dan bisa ditambah 10 tempat tidur lagi jika diperlukan. Saat ini, sudah terisi satu tempat tidur. Tempat tersebut akan difokuskan untuk isolasi mandiri bagi warga sipil.
Sementara itu, di Rumah Sakit Umum Indriati Solo Baru, kapasitasnya 26 tempat tidur. Tempat tersebut akan digunakan untuk merawat tenaga kesehatan dan aparatur sipil negara.
Namun, tempat isolasi terpusat yang dikelola Pemerintah Kabupaten Sukoharjo jumlahnya tak sebanding dengan penambahan kasus harian. Jika dijumlahkan, dua tempat isolasi terpusat tersebut hanya menyediakan 46 tempat tidur. Padahal, angka penambahan kasus harian Covid-19 jauh lebih banyak. Misalnya, pada 12 Februari 2022, ada tambahan kasus sebanyak 100 kasus dalam sehari.
Berkaitan dengan hal tersebut, Etik menyebutkan, isolasi juga bisa dilakukan di tempat isolasi yang disediakan pemerintah desa. Total terdapat 273 tempat tidur yang tersebar di semua desa di wilayah Sukoharjo.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sukoharjo, tren peningkatan kasus terjadi sejak awal Februari. Pada saat itu, angka penambahan kasus harian sudah menginjak dua digit. Bahkan, sempat tercatat sekali tiga digit angka penambahan kasus dalam sehari. Hingga 12 Februari 2022, total kasus aktif berjumlah 482 kasus.
Di antara ratusan kasus tersebut, sebanyak lima kasus terkonfirmasi sebagai varian baru Omicron. Kasus-kasus varian baru berawal dari adanya riwayat perjalanan ataupun kontak erat yang terjadi di dalam keluarga dari kasus tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Sukoharjo Tri Tuti Rahayu menyampaikan, seiring dengan peningkatan kasus, salah satu upaya yang digencarkannya ialah vaksinasi. Pihaknya terus mendorong agar semakin banyak penduduk yang tervaksinasi. Ia meyakini vaksinasi membantu mengantisipasi tingkat fatalitas yang dialami masyarakat jika tertular Covid-19.
”Dengan peningkatan kasus, kami akan mengimbangi dengan peningkatan cakupan vaksinasi. Di sisi lain, protokol kesehatan juga harus terus diperketat. Kami tak bisa bekerja sendiri. Masyarakat juga harus semakin sadar dan patuh terhadap penerapan protokol kesehatan,” tutur Tuti.
Di Kabupaten Sukoharjo, hingga 12 Februari 2022, total penduduk berusia di atas 12 tahun yang sudah menerima vaksinasi dosis pertama berjumlah 568.243 orang, atau setara dengan 78,95 persen dari total sasaran sebanyak 719.754 orang. Dosis kedua sudah diterima oleh 527.963 orang atau setara dengan 73,35 persen, sedangkan dosis ketiga atau penguat baru menjangkau 32.120 orang atau setara dengan 4,46 persen.
Dengan peningkatan kasus, kami akan mengimbangi dengan peningkatan cakupan vaksinasi.
Sementara itu, penduduk dengan usia 6-11 tahun yang telah menerima vaksin dosis pertama berjumlah 69.892 orang atau setara dengan 86,88 persen dari total sasaran 80.447 orang. Dosis kedua sudah diberikan kepada 26.553 orang atau setara dengan 33,01 persen.