30 Tenaga Kesehatan di Kota Jayapura Terpapar Covid-19
Tenaga kesehatan di Kota Jayapura rentan tertular pasien yang memeriksakan keluhan klinis umum. Kota Jayapura menjadi daerah dengan jumlah kasus Covid-19 dan varian Omicron tertinggi di Papua.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sebanyak 30 tenaga kesehatan di Kota Jayapura, Papua, terpapar Covid-19 dalam tiga pekan terakhir. Mereka tersebar di tujuh puskesmas. Para dokter dan paramedis, termasuk di bagian layanan umum, diminta tidak mengendurkan protokol kesehatan.
Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru saat dikonfirmasi pada Minggu (13/2/2022) membenarkan adanya informasi puluhan tenaga kesehatan terpapar Covid-19. Rustan yang juga Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura memaparkan, 30 tenaga kesehatan ini terdiri dari seorang dokter dan 29 paramedis. Kondisi ini menyebabkan pelayanan di salah satu puskesmas hanya sampai pukul 14.00 WIT.
Rustan mengakui, rawan terjadi penularan di puskesmas karena pemeriksaan warga yang sakit dengan keluhan umum, seperti flu dan batuk, tidak terlebih dahulu melalui pemeriksaan Covid-19. Ia mengimbau dokter dan semua paramedis tidak kendur menjaga protokol kesehatan.
”Enam puskesmas lainnya tetap memberikan pelayanan seperti biasa. Tidak ada puskesmas yang ditutup. Rata-rata jumlah tenaga kesehatan di puskesmas sekitar 50 orang,” papar Rustan.
Ia menuturkan, telah terjadi penyebaran Covid-19 varian Omicron dengan transmisi lokal di Kota Jayapura. Hal ini yang memicu lonjakan Covid-19 di Kota Jayapura sejak pertengahan Januari.
Kota Jayapura kini menjadi daerah dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di Papua, yakni 854 orang hingga Sabtu (12/2/2022) malam. Sebanyak 35 dari 854 orang ini sudah terkonfirmasi positif varian Omicron.
Empat dari lima distrik atau kecamatan di Kota Jayapura pun telah berstatus zona merah atau risiko tinggi. Sementara itu, terdapat lima warga yang terpapar Covid-19 meninggal dengan riwayat belum divaksin dan memiliki penyakit bawaan, seperti diabetes dan gangguan ginjal.
”Kami terus meningkatkan razia protokol kesehatan di setiap tempat umum. Warga yang kedapatan tidak menggunakan masker akan mendapatkan sanksi dari Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura,” ucap Rustan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Papua Aaron Rumainum mengatakan, sudah ada tujuh warga yang meninggal akibat terpapar Covid-19 dan penyakit bawaan. Ketujuh pasien tersebut memiliki riwayat belum divaksin sama sekali.
Ada tujuh warga yang meninggal akibat terpapar Covid-19 dan penyakit bawaan. Ketujuh pasien tersebut memiliki riwayat belum divaksin sama sekali.
Diketahui, cakupan vaksinasi di Papua merupakan yang terendah di seluruh Indonesia. Total cakupan vaksinasi dosis pertama di Papua baru 30,88 persen, dosis kedua 22,35 persen, dan dosis ketiga atau penguat 0,65 persen.
Terdapat 12 kabupaten di Papua dengan cakupan vaksinasi Covid-19 di bawah 5 persen. Sebanyak 12 daerah ini adalah Puncak Jaya, Puncak, Yahukimo, Tolikara, Mamberamo Tengah, Nduga, Yalimo, Lanny Jaya, Deiyai, Dogiyai, Paniai, dan Intan Jaya.
”Hanya vaksinasi hingga dosis ketiga efektif meringankan dampak warga yang terpapar Covid-19. Pemprov Papua akan mengingatkan pemda di kabupaten yang cakupan vaksinasinya masih rendah,” kata Aaron.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Papua Donald Aronggear berpendapat, diperlukan kesadaran masyarakat untuk menjalani pemeriksaan Covid-19 sebelum mendapatkan penanganan oleh dokter dan paramedis. Hanya cara itu yang dapat mencegah tenaga kesehatan terpapar Covid-19.
”Diperlukan pemeriksaan Covid-19 yang optimal sebagai upaya pencegahan peningkatan kasus baru. Selama ini pemeriksaan Covid-19 di Papua hanya bagi warga yang akan melakukan perjalanan dan menjalani operasi di rumah sakit,” ungkap Donald.