Tiga Hari, Penambahan Kasus Covid-19 di Lampung Tembus 1.077
Penambahan kasus baru Covid-19 di Lampung selama tiga hari terakhir menembus angka 1.077 kasus. Pemerintah daerah menyiapkan skema penyekatan di wilayah perbatasan.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Penambahan kasus Covid-19 di Lampung menembus angka 1.077 kasus dalam tiga hari terakhir. Lonjakan kasus itu membuat pemerintah daerah bersiap memperketat pengawasan di pintu masuk menuju Lampung.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Jumat (11/2/2022), tercatat 329 kasus baru Covid-19. Kota Bandar Lampung adalah daerah dengan penambahan kasus terbanyak, yakni mencapai 157 kasus.
Dua hari sebelumnya, penambahan kasus baru Covid-19 secara berturut-turut sebanyak 369 kasus dan 379 kasus. Dengan penambahan yang signifikan itu, ada 1.077 kasus baru Covid-19 di Lampung dalam tiga hari terakhir.
Dinas kesehatan juga telah menemukan lima kasus Omicron di Lampung. Pasien yang terpapar Covid-19 varian Omicron merupakan warga yang baru bepergian dari luar kota. Kondisi itu membuat pemerintah daerah bersiap menyekat wilayah perbatasan kabupaten/kota dan pintu masuk menuju Lampung.
”Bandar Lampung akan kembali dilakukan penyekatan. Pemeriksaan kendaraan juga akan dilakukan di Pelabuhan Bakauheni dan tempat peristirahatan di jalan tol,” kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Lampung Reihana.
Menurut dia, pengawasan di pintu masuk Lampung penting untuk mencegah penularan Covid-19 dari luar daerah. Untuk itu, warga yang akan masuk ke Lampung harus dipastikan bebas Covid-19 dengan tes swab antigen atau PCR.
Selain pengawasan di pintu masuk, pemerintah kabupaten/kota juga diminta memperkuat kualitas pelacakan kasus dengan tes pada kontak erat pasien Covid-19. Selain itu, tes swab acak di sejumlah tempat publik, seperti pasar tradisional dan ritel modern, juga perlu dilakukan sebagai upaya penelusuran kasus.
Hingga saat ini, daerah yang telah melakukan tes acak antara lain Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran. Pemerintah Bandar Lampung melakukan tes swab di sekolah, pasar tradisional, dan pondok pesantren. Hasilnya, ditemukan puluhan orang yang positif Covid-19.
Reihana menerangkan, peningkatan kasus baru Covid-19 di Lampung yang cukup signifikan dalam sebulan terakhir membuat 15 kabupaten/kota di Lampung menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 2. Dengan status PPKM Level 2, kegiatan belajar untuk semua jenjang sekolah di Lampung dialihkan ke daring selama dua pekan ke depan. Kapasitas di perkantoran, pusat perbelanjaan, restoran, dan destinasi wisata juga dikurangi hingga 50 persen.
Ia menambahkan, pemda juga diminta menyiapkan tempat isolasi terpusat untuk pasien Covid-19. Saat ini, sebagian besar warga yang positif Covid-19 mengalami gejala ringan atau sedang dan diimbau menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Ada beberapa sejumlah kabupaten dan kota di Lampung yang mempunyai fasilitas isolasi terpusat, antara lain Kabupaten Lampung Selatan dan Kota Bandar Lampung.
Di Lampung Selatan, pemda menyiapkan rusunawa yang bisa menampung sekitar 120 pasien. Sementara itu, Pemerintah Kota Bandar Lampung bekerja sama dengan Universitas Lampung menyediakan rusunawa dan rumah sakit pendidikan sebagai tempat isolasi terpusat.
Pemprov Lampung juga akan bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk menyiapkan wisma haji sebagai tempat isolasi terpusat. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan ke depan.
Upaya lainnya, Dinkes Lampung juga terus melakukan vaksinasi kepada masyarakat. Hingga 10 Februari 2022, cakupan vaksinasi dosis 1 mencapai 87 persen. Sementara itu, cakupan vaksinasi dosis 2 mencapai 57,17 persen.
Kepala UPT Puskesmas Tanjung Sari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Evi Marlina menuturkan, petugas puskesmas terus berupaya melakukan percepatan vaksinasi dengan melakukan vaksin secara serentak di balai desa.
Kendati begitu, masih banyak masyarakat yang belum mengakses vaksin dosis kedua. Sebagian besar masyarakat yang belum menjalani vaksinasi dosis kedua karena memiliki penyakit penyerta, seperti darah tinggi, diabetes, dan jantung.