Kasus Positif Covid-19 Ditemukan di 19 Sekolah di Kabupaten Magelang, PTM Tetap Ditambah
Kasus positif Covid-19 ditemukan di lingkungan sekolah di Kabupaten Magelang. Namun, jumlah sekolah pelaksana pembelajaran tatap muka atau PTM direncanakan akan terus ditambah.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·4 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Kasus positif Covid-19 muncul dari aktivitas pembelajaran tatap muka di 9 SD dan 10 SMP di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Meski demikian, aktivitas pembelajaran tatap muka diputuskan masih akan terus dilanjutkan di lebih banyak sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Aziz Amin Mujahidin mengatakan, aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah disimpulkan masih aman untuk dilanjutkan karena munculnya pasien positif Covid-19 tersebut bukan berasal dari kegiatan belajar di sekolah.
”Dari hasil pelacakan yang dilakukan dinas kesehatan, para murid dan guru yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut tertular dari kluster keluarga dan kluster pelaku perjalanan,” ujarnya, dalam acara jumpa pers terkait penanganan Covid-19 di Kabupaten Magelang, Jumat (11/2/2022),
Dari 19 sekolah tersebut diketahui terdapat 24 pasien positif Covid-19, yang terdiri dari 17 guru dan 7 siswa. Di 9 SD, jumlah guru terkonfirmasi terdata sebanyak lima orang, dan jumlah siswa positif Covid-19 sebanyak lima orang. Sementara di 10 SMP, 12 guru dan 2 siswa terkonfirmasi positif Covid-19.
Saat sudah dipastikan ada guru atau siswa yang positif Covid-19, kegiatan pembelajaran untuk semua kelas di masing-masing sekolah langsung dihentikan selama lima hari. Adapun waktu lima hari tersebut digunakan untuk tes usap, pelacakan kontak erat, serta penyemprotan desinfektan di lingkungan sekolah. Setelah kondisi dinyatakan sudah aman, pada hari keenam, aktivitas PTM kembali dilakukan di masing-masing sekolah.
Aziz mengatakan, jika kasus positif Covid-19 hanya ditemukan di kalangan siswa, aktivitas pembelajaran hanya akan dihentikan di kelas siswa tersebut saja. Namun, pada kondisi saat ini, kegiatan PTM terpaksa dihentikan di satu sakolah karena kasus positif Covid-19 juga ditemukan di kalangan guru.
”Kontak erat guru lebih banyak dan lebih luas karena guru mengajar berpindah-pindah kelas,” ujarnya.
Aktivitas pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah disimpulkan masih aman untuk dilanjutkan karena munculnya pasien positif Covid-19 tersebut bukan berasal dari kegiatan belajar di sekolah. (Aziz Amin Mujahidin)
Saat ini, dari 602 SD negeri dan swasta di Kabupaten Magelang, 505 SD sudah melaksanakan PTM. Sementara itu, dari 131 SMP negeri dan swasta, kini sudah ada 87 SMP yang melaksanakan PTM. Kegiatan PTM tersebut masing-masing masih dilakukan terbatas, dengan jumlah murid yang hadir hanya separuh dari kapasitas kelas.
Sebanyak 97 SD dan 44 SMP saat ini masih belum menggelar PTM, dan Aziz masih memberikan kesempatan pada masing-masing sekolah untuk mengajukan izin PTM.
”Selama sudah mengantongi izin, kami tetap membuka kesempatan kepada sekolah lain untuk menggelar kegiatan belajar di sekolah,” ujarnya.
Omicron
Jumlah kasus positif Covid-19 terus bertambah signifikan. Kasus Covid-19 varian Omicron yang diketahui lebih cepat menular juga telah ditemukan. Kasus berasal dari satu keluarga. Satu pasien telah terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron, sedangkan istri dan tiga anaknya berstatus probable Omicron.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Sunaryo mengatakan, kepala keluarga, atau pasien pertama yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron adalah pelaku perjalanan. ”Pasien tersebut baru saja datang dari Jakarta,” ujarnya
Pasien ini tidak menunjukkan gejala sakit apa pun. Sementara istri dan tiga anaknya hanya menunjukkan gejala ringan. Setelah para pasien menunjukkan gejala-gejala yang mengindikasikan varian Omicron, empat pasien probable tersebut dianggap tidak perlu diperiksa ulang untuk dipastikan menderita varian apa.
Bulan ini, adanya varian Omicron memang sudah terindikasi ada di Kabupaten Magelang. Hal ini antara lain terlihat dari peningkatan kasus yang terjadi secara cepat dan bertambah secara siginfikan dalam waktu singkat.
”Sebelumnya, angka kasus hanya puluhan, kurang dari 50 kasus per hari. Namun, sejak minggu lalu, jumlah kasus tiga-tiba berubah menjadi 80 kasus per hari, bahkan Kamis (10/2/2022), mendadak melonjak menjadi 118 kasus per hari,” ujarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun pada Kamis (10/2/2022), jumlah pasien Covid-19 di Kabupaten Magelang yang masih menjalani perawatan, terdata 335 orang. Dari jumlah tersebut, 28 orang di antaranya dirawat di rumah sakit dan 307 orang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan, adanya peningkatan jumlah kasus yang terjadi sangat signifikan dan adanya temuan varian Omicron. Hal itu diharapkan dapat menjadi peringatan bagi siapa pun agar tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.
”Bahaya penyebaran Covid-19 masih mengancam, tetapi di sisi lain, banyak warga Magelang kini mulai abai dan tidak menggunakan masker,” ujarnya.
Di tengah kondisi terjadinya gelombang ketiga Covid-19 ini, Nanda mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan ketat terhadap kegiatan-kegiatan sosial di masyarakat. Sekalipun aturan untuk daerah level II PPKM masih mengizinkan kegiatan masyarakat dihadiri warga sebanyak 50 persen dari kapasitas ruangan, tetapi ke depan, jumlah warga akan diatur lebih lanjut sehingga dipastikan tidak terjadi kerumunan.