Pintu Masuk Diperketat, Kalteng Temukan Dua Penumpang Pesawat Positif Covid-19
Pintu masuk ke wilayah Kalimantan Tengah diperketat. Dua penumpang positif sempat lolos masuk Palangkaraya, pemerintah pun mulai lakukan penelusuran.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Sejak ditemukan 15 kasus Covid-19 varian Omicron di Kalimantan Tengah, pemerintah mulai memperketat pemeriksaan di pintu-pintu masuk provinsi tersebut. Saat pemeriksaan acak, ditemukan dua penumpang pesawat yang positif terpapar virus tersebut.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng Yulindra Dedi mengungkapkan, dua penumpang yang positif itu didapat dari hasil pemeriksaan antigen di Bandar Udara Tjilik Riwut, Kota Palangkaraya. Satu penumpang terdeteksi pada Senin (7/2/2022) siang dan satunya lagi pada Senin petang.
”Satu ber-KTP Palangkaraya, satunya lagi berasal dari Aceh Selatan. Tes itu tim lakukan secara acak dari total 551 penumpang yang datang hari itu,” kata Yulindra.
Yulindra menambahkan, salah satu penumpang langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Doris Sylvanus, sedangkan penumpang positif Covid-19 lainnya melakukan isolasi mandiri selama sepuluh hari di bawah pengawasan Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19. ”Tim Satgas juga melakukan penelusuran dari dua penumpang tersebut ke penumpang satu pesawat lainnya,” ungkapnya.
Virus Covid-19 varian Omicron ditemukan di Kalteng pertama kali dari sejumlah staf dan karyawan sebuah perusahaan di Kabupaten Murung Raya. Lokasi perusahaan itu sekitar 404 kilometer dari Palangkaraya, ibu kota Provinsi Kalteng.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti menjelaskan, sebanyak 15 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron itu berasal dari provinsi lain. Belum ada transmisi lokal untuk varian Omicron tersebut di wilayah Kalteng. ”Saat ini baru 15 orang yang terpapar Omicron dari satu kluster di perusahaan. Kami mendapatkan sampel itu dari Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya,” ujarnya.
Suyuti mengungkapkan, dirinya tidak bisa menyebut nama perusahaan tersebut. Meskipun demikian, pihaknya memastikan perusahaan melakukan lockdown atau karantina sementara untuk lingkungan kerjanya dan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Suyuti menambahkan, secara umum, penanganan Covid-19 varian Omicron dan Delta tidak berbeda. ”Kuncinya cuma isolasi dan pakai masker. Obatnya itu-itu saja,” katanya.
Pada Senin (7/2/2022), Gubernur Kalteng Sugianto Sabran bersama sejumlah pejabat daerah menggelar rapat koordinasi sembari mendengarkan arahan Presiden Joko Widodo terkait penanganan Covid-19. Sugianto mengungkapkan, dirinya sudah mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Kalteng dengan Nomor 443.1/07/Satgas-Covid-19 pada 4 Februari lalu.
Isi surat edaran tersebut untuk meningkatkan deteksi dini Covid-19 bagi pelaku perjalanan dengan melakukan tes acak di pintu-pintu kedatangan, seperti di bandara, pelabuhan, terminal, dan pos perbatasan.
Pos perbatasan dibangun di beberapa titik di Jalan Trans-Kalimantan yang ada di Kalteng. Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pun berjaga 24 jam di lokasi-lokasi itu untuk memeriksa pengguna jalan yang lewat.
”Saya juga minta semua instansi daerah untuk meningkatkan kesadaran terhadap penerapan protokol kesehatan dan mulai membuat kebijakan serupa di kabupaten-kabupaten,” kata Sugianto.
Selain itu, Sugianto meminta kepada seluruh masyarakat untuk mengikuti vaksin tahap pertama hingga vaksin penguat (booster). ”Selain vaksin, protokol kesehatan harus ketat. Saya imbau jangan dulu bepergian jika tidak mendesak. Ini upaya kita, selebihnya mari berdoa,” katanya.
Sampai saat ini, data dari Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng, pasien terkonfirmasi bertambah 41 orang pada Selasa pagi. Totalnya mencapai 47.002 orang yang terkonfirmasi positif selama ini.
Dari total tersebut, 45.171 orang dinyatakan sembuh dan 1.592 orang meninggal. Sisanya, 32 pasien positif, masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19.