Kasus Kembali Merebak, Isoter RS Lapangan Ijen Boulevard Kota Malang Kembali Diaktifkan
Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (8/2/2022), kembali diaktifkan karena kasus Covid-19 di Malang Raya kembali naik. Pada Desember 2021, isoter itu ditutup karena kasus melandai.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (8/2/2022), kembali diaktifkan. Sebelumnya, tempat isolasi terpadu penderita Covid-19 kategori ringan hingga sedang tersebut dihentikan operasionalnya pada Desember 2021 karena kasus Covid-19 melandai.
Reaktivasi tempat isolasi terpadu (isoter) RS Lapangan Ijen Boulevard di Jalan Ijen Kota Malang, Jawa Timur, tersebut dilakukan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur bersama pimpinan daerah di Malang Raya. Sebelum melakukan reaktivasi RS Lapangan tersebut, Khofifah memantau pelaksanaan vaksinasi booster di Politeknik Kesehatan Malang.
RS Lapangan Ijen Boulevard memiliki 320 tempat tidur dan diperuntukkan bagi pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang.
”Isoter RS Lapangan Ijen Boulevard ini beberapa waktu lalu telah kami cek dan disiapkan untuk kembali dijadikan isoter. Ini karena isoter yang selama ini digunakan, yaitu BPSDM, jadwalnya sedang padat. Namun di sini sistemnya siap, tenaga siap, dan sebetulnya di RS Lapangan Ijen Boulevard ini layanannya terbaik. Ketika membangun isoter di Jember, bahkan di Indrapura, kami meminta pengembangannya mereferensi di sini karena di sini berbasis kamar-kamar dan sistemnya terkoneksi,” kata Khofifah.
Meski telah disiapkan isoter di RS Lapangan Ijen Boulevard, Khofifah berharap tindakan preventif atau pencegahan tetap dimaksimalkan. Disiplin protokol kesehatan tetap dilakukan karena di beberapa tempat berdasarkan evaluasi ditemukan ada pelonggara pengawasan prokes. ”Aplikasi Pedulilindungi di fasilitas umum dan sosial serta tempat rekreasi mohon terus dimonitor dan diawasi bersama jajaran polres. Evaluasi dari kepala BNPB rupanya cukup signifikan terjadi pelonggaran penggunaan aplikasi Pedulilindungi,” kata Khofifah.
Mengutip imbauan Presiden, Khofifah mengatakan bahwa untuk menangani kasus Covid-19, kuncinya ada dua hal, yaitu vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan.
Penanggung Jawab RS Lapangan Ijen Boulevard Kohar Hari Santoso mengatakan, tempat isoter tersebut terakhir beroperasi pada Desember 2021. RS dinonaktifkan karena saat itu tidak ada pasien Covid-19 yang dirawat. Saat ini, ketika kasus Covid-19 kembali merebak, RS Lapangan Ijen Boulevard pun diaktifkan lagi. ”RS ini kami aktifkan kembali untuk menangani pasien yang tanpa gejala dan gejala ringan meskipun di sini juga ada penanganan highcare untuk penanganan awal sebelum dirujuk ke RS,” kata Kohar.
Menurut Kohar, saat ini tenaga relawan penanganan pasien terpapar Covid-19 di RS Lapangan Ijen Boulevard berjumlah 60 orang. Jika kasus semakin banyak, jumlah tenaga relawan tersebut bisa ditambah.
Evaluasi dari Kepala BNPB, rupanya cukup signifikan terjadi pelonggaran penggunaan aplikasi Pedulilindungi.
Adapun Wali Kota Malang Sutiaji menyambut gembira dibukanya kembali isoter RS Lapangan Ijen Boulevard. Ia bersyukur karena keberadaan RS itu nantinya akan membantu penanganan Covid-19 di tengah keterbatasan Pemkot Malang menyediakan tempat isoter di Malang Raya.
Untuk mendukung penanganan Covid-19 di Kota Malang, Pemkot Malang menyiapkan anggaran di APBD untuk PPKM mikro. ”PPKM mikro ini akan ditekankan di tingkat RT/RW karena mereka yang tahu pasti kondisi di lapangan. Kami juga melakukan testing, tracing, dan treatment dalam setiap kasus yang ditemukan. Tujuannya satu, agar kasus ini segera tertangani dan masyarakat bisa beraktivitas kembali seperti sebelumnya,” kata Sutiaji.
Hingga saat ini, kasus Covid-19 di Kota Malang terus naik. Data per Selasa (8/2/2022) pukul 06.00 WIB, kasus baru Covid-19 di Kota Malang bertambah 260 kasus. Rata-rata adalah kasus dengan gejala ringan atau tanpa gejala. Total kasus aktif di Kota Malang sekitar 800 kasus.
Adapun untuk kasus Omicron, dari 22 kasus sebelumnya, saat ini tersisa 8 kasus. ”Kami terus menggencarkan 3T dan menyerukan masyarakat agar menyukseskan vaksinasi. Semua diupayakan agar kasus terkendali dan bisa tertangani,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif.