Sungai Sekanak-Lambidaro Jadi Obyek Wisata Baru Warga Palembang
Palembang kini memiliki tempat wisata baru di jalur Sungai Sekanak-Lambidaro sepanjang 800 meter. Sungai tersebut direstorasi sehingga menyediakan beragam tempat rekreasi bagi warga dan sejumlah komunitas.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Kota Palembang, Sumatera Selatan, kini memiliki tempat wisata baru di jalur Sungai Sekanak-Lambidaro sepanjang 800 meter. Sungai tersebut telah direstorasi sehingga menyediakan beragam tempat rekreasi bagi warga.
Di sempadan sungai tersedia beragam tempat rekreasi, yakni jalur bagi pejalan kaki, tempat bernaung para komunitas (rumah komunitas), tempat bermain anak-anak, taman, serta tempat bercocok tanam hidroponik. Air sungai pun sekarang menjadi lebih bersih sehingga menambah daya tarik bagi warga.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, saat meresmikan Festival Sekanak-Lambidaro, Sabtu (5/2/2022), menyatakan, restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro seksi satu pada jalur Jerambah Karang-PIM 26 Ilir sepanjang 800 meter sudah rampung. Karena itu, warga kini memiliki obyek wisata baru.
Dalam acara tersebut, Herman melakukan penanaman bibit pohon, meresmikan rumah komunitas, dan menyaksikan panen tanaman hidroponik. Dia juga melepaskan 10.000 bibit ikan ke sungai.
”Tidak hanya keindahan yang bisa dinikmati dengan adanya sungai ini, pengendalian air pun bisa diterapkan guna mengantisipasi banjir,” kata Herman. Dirinya berharap program restorasi yang sudah menghabiskan dana sekitar Rp 150 miliar ini bisa dimanfaatkan dengan baik dan menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat sekitar, terutama pelaku usaha kecil.
Restorasi sungai tidak berhenti sampai di sini. Pembangunan akan dilanjutkan hingga Desember 2022 dari jalur PIM 26 ilir menuju ke Jalan Demang Lebar Daun sejauh 1,3 kilometer. ”Perpanjangan restorasi sungai ini diharapkan bisa berdampak bagi masyarakat yang dilewatinya,” ungkap Herman.
Dia menambahkan, nantinya juga akan digelar festival tahunan untuk meramaikan kegiatan di sepanjang sungai ini, termasuk menjadikan sungai sebagai jalur transportasi air bagi masyarakat Palembang. ”Jembatan yang menghalangi lajunya kapal akan ditinggikan sehingga kapal dapat melaluinya,” ungkapnya.
Wali Kota Palembang Harnojoyo sangat bersyukur proyek yang dibiayai APBN dan APBD ini dapat diselesaikan dengan baik. Dia berharap warga dapat menjaga sehingga sungai tidak kumuh lagi. ”Yang terpenting, warga jangan membuang sampah ke sungai lagi,” katanya.
Ke depan, program restorasi Sungai Sekanak-Lambidaro dapat diteruskan sesuai target pembangunan, yakni sekitar 11 kilometer dengan total dana yang dibutuhkan sekitar Rp 400 miliar. ”Pembangunan akan dilakukan secara tahun jamak. Harapannya dapat diselesaikan pada 2024,” kata Harnojoyo.
Tidak hanya restorasi sungai, pembangunan instalasi pengolahan air limbah juga dilakukan guna mengurangi risiko pencemaran sungai. Dengan begitu, air sungai bisa tetap jernih.
Sebelum direstorasi, kedalaman sungai hanya 2 meter. Kini sudah menjadi 3,5 meter.
Pantauan Kompas, warga tampak antusias dengan obyek wisata baru ini. Beberapa di antara mereka berjalan kaki bersama, anak-anak bermain di sarana bermain yang telah disediakan dan membeli sejumlah jajanan yang disediakan di sepanjang sempadan sungai.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII Maryadi Utama mengatakan, program ini merupakan upaya pemerintah untuk mengembalikan lagi marwah Palembang sebagai kota sungai. Berdasarkan program kerja, sampai dengan Desember 2022, ada 2,1 km jalur Sungai Sekanak-Lambidaro yang akan direstorasi. ”Dana yang dibutuhkan sampai akhir 2022 mencapai Rp 140 miliar,” ucapnya.
Program restorasi ini penting untuk membuat air sungai menjadi bersih dan kota terlihat indah. ”Kita bisa lihat bedanya. Saat ini air sungai sudah lebih bersih dibandingkan sebelum direstorasi,” katanya.
Restorasi ini sebagai upaya pencegahan banjir yang kerap melanda Palembang. Dalam program restorasi, ada pelebaran sungai dan juga pendalaman sungai. ”Sebelum direstorasi, kedalaman sungai hanya 2 meter. Kini sudah menjadi 3,5 meter,” ujar Maryadi.
Ketua Komunitas Palembang Modeling Ship Firmansyah mengatakan, bersihnya Sungai Sekanak-Lambidaro bisa menjadi arena bermain baru bagi anggota komunitas itu. Komunitas yang terbentuk pada 2019 ini mengumpulkan para pencinta kapal mesin remote control yang biasa bermain di sejumlah sarana air yang bersih, seperti Taman Kambang Iwak dan Danau Buatan OPI Jakabaring. ”Karena jika terlalu banyak sampah, akan berisiko merusak mesin kapal,” ungkapnya.
Dengan melihat beragam atraksi yang ditunjukan oleh anggota komunitas di sungai tersebut, Firmansyah berharap kecintaan pada mainan kapal mesin ini meningkat. Dengan begitu, akan semakin banyak orang yang turut menjaga sungai tetap bersih agar bisa bermain bersama.